Lorenzo Sesumbar Bisa Kalahkan Marquez Jika Dipertahankan Ducati
loading...
A
A
A
PALMA - Jorge Lorenzo umbar sesumbar mampu mengalahkan Marc Marquez seandainya Ducati tetap mempertahankan dirinya.
Lorenzo yakin betul performanya masih bisa bersaing dengan Marquez ketika itu.
Untung tak dapat diraih, malang tak bisa dielakkan. Ducati akhirnya mendepak Lorenzo setelah hanya memakainya selama dua musim, 2017 dan 2018. Selama menjadi joki tim asal Italia, penampilan Lorenzo terbilang tak bagus. (BACA JUGA: Uang Tiket Dikembalikan, Sinyal Liga Inggris Berlanjut Tanpa Penonton)
Di musim pertamanya setelah hengkang dari Yamaha, X Fuera hanya berada di peringkat ketujuh. Prestasinya makin melorot di musim 2018 setelah duduk di posisi sembilan klasemen akhir.
Alih-alih memperbaiki penampilannya bersama Ducati, Lorenzo malah jadi pesakitan ketika berduet dengan Marquez di Honda. Dari 19 seri di MotoGP 2019, Lorenzo tak bisa berbuat banyak setelah mengalami beberapa kali kecelakaan. Selalu terlempar dari posisi 10 besar dan banyak tak menyelesaikan lomba ditambah absen di tiga seri membuat Lorenzo ada peringkat 19 klasemen dengan poin 28.
Lalu kenapa Lorenzo begitu yakin kalau Ducati mempertahankannya di musim 2019, ia mampu menyaingi Marquez? "Dengan Ducati, Anda tahu ceritanya," kata Lorenzo kepada Sky Italia, Selasa (14/4).
"Mereka telah banyak berinvestasi dalam diri saya. Saya telah memenangkan tiga kejuaraan dunia (kelas primer) dan saya sepadan dengan upaya keuangannya. Setelah satu setengah tahun, kami masih belum memenangkan perlombaan. Jika saya menang di Misano (pada 2017), mungkin ceritanya akan berubah."
"Mereka datang dengan alasan keuangan, Petrucci akan lebih murah dan dia orang Italia. Sayang sekali, karena tidak ada kesabaran untuk menunggu dan mungkin semuanya diputuskan terlalu cepat," kilahnya. (BACA JUGA: Tak Berani Keluar Rumah, Tyson Fury Pesan Pizza hingga Rp10 Juta)
"Pada saat itu kami menemukan hal yang memungkinkan kami menang, tetapi sudah terlambat. Pada 2019 kami bisa bertarung untuk kejuaraan," ucapnya.
Lorenzo baru-baru ini mengatakan meski tidak tertarik kembali bersaing di lintasan, dia merasa masih banyak tim yang akan meminangnya. Tapi, saat ini belum ada yang menyatakan minatnya menggunakan jasa Lorenzo.
"Saya merasa baik secara fisik. Saya mungkin masih bisa menjadi pembalap. Tapi ini lebih merupakan masalah mental, saya berada di fase lain dalam hidup saya." (BACA JUGA: Pandemi Corona Ganggu Persiapan Piala Dunia U-20)
"Saya ingin menggunakan lebih banyak waktu luang dan ketika bekerja saya ingin melakukan kegiatan lain. Sangat kecil kesempatan saya akan balapan lagi. Sudah pasti 98 persen saya tidak akan melakukannya. Juga, tidak ada yang ingin menggunakan jasa saya," pungkas Lorenzo.
Lorenzo yakin betul performanya masih bisa bersaing dengan Marquez ketika itu.
Untung tak dapat diraih, malang tak bisa dielakkan. Ducati akhirnya mendepak Lorenzo setelah hanya memakainya selama dua musim, 2017 dan 2018. Selama menjadi joki tim asal Italia, penampilan Lorenzo terbilang tak bagus. (BACA JUGA: Uang Tiket Dikembalikan, Sinyal Liga Inggris Berlanjut Tanpa Penonton)
Di musim pertamanya setelah hengkang dari Yamaha, X Fuera hanya berada di peringkat ketujuh. Prestasinya makin melorot di musim 2018 setelah duduk di posisi sembilan klasemen akhir.
Alih-alih memperbaiki penampilannya bersama Ducati, Lorenzo malah jadi pesakitan ketika berduet dengan Marquez di Honda. Dari 19 seri di MotoGP 2019, Lorenzo tak bisa berbuat banyak setelah mengalami beberapa kali kecelakaan. Selalu terlempar dari posisi 10 besar dan banyak tak menyelesaikan lomba ditambah absen di tiga seri membuat Lorenzo ada peringkat 19 klasemen dengan poin 28.
Lalu kenapa Lorenzo begitu yakin kalau Ducati mempertahankannya di musim 2019, ia mampu menyaingi Marquez? "Dengan Ducati, Anda tahu ceritanya," kata Lorenzo kepada Sky Italia, Selasa (14/4).
"Mereka telah banyak berinvestasi dalam diri saya. Saya telah memenangkan tiga kejuaraan dunia (kelas primer) dan saya sepadan dengan upaya keuangannya. Setelah satu setengah tahun, kami masih belum memenangkan perlombaan. Jika saya menang di Misano (pada 2017), mungkin ceritanya akan berubah."
"Mereka datang dengan alasan keuangan, Petrucci akan lebih murah dan dia orang Italia. Sayang sekali, karena tidak ada kesabaran untuk menunggu dan mungkin semuanya diputuskan terlalu cepat," kilahnya. (BACA JUGA: Tak Berani Keluar Rumah, Tyson Fury Pesan Pizza hingga Rp10 Juta)
"Pada saat itu kami menemukan hal yang memungkinkan kami menang, tetapi sudah terlambat. Pada 2019 kami bisa bertarung untuk kejuaraan," ucapnya.
Lorenzo baru-baru ini mengatakan meski tidak tertarik kembali bersaing di lintasan, dia merasa masih banyak tim yang akan meminangnya. Tapi, saat ini belum ada yang menyatakan minatnya menggunakan jasa Lorenzo.
"Saya merasa baik secara fisik. Saya mungkin masih bisa menjadi pembalap. Tapi ini lebih merupakan masalah mental, saya berada di fase lain dalam hidup saya." (BACA JUGA: Pandemi Corona Ganggu Persiapan Piala Dunia U-20)
"Saya ingin menggunakan lebih banyak waktu luang dan ketika bekerja saya ingin melakukan kegiatan lain. Sangat kecil kesempatan saya akan balapan lagi. Sudah pasti 98 persen saya tidak akan melakukannya. Juga, tidak ada yang ingin menggunakan jasa saya," pungkas Lorenzo.
(vit)