Frustrasi Bercampur Isu Rasisme

Selasa, 15 September 2020 - 11:35 WIB
loading...
Frustrasi Bercampur...
Kekacauan terjadi saat pertandingan antara Paris St Germain melawan Olympique de Marseille di Stadion Parc des Princes, Paris, (14/9/2020). Foto-foto: Reuters
A A A
PARIS - Jika pengakuan Neymar Jr bahwa dirinya mendapat perlakuan rasial dari pemain lawan, itu artinya sepak bola masih belum sepenuhnya berubah. Laga antara Paris Saint-Germain (PSG) versus Olympique De Marseille, Minggu (14/9/2020), akan dikenang bukan saja karena banjir kartu, tapi juga laga berbau rasisme.

Tensi pertandingan yang berlangsung di Parc des Princes memang berlangsung panas. Wasit mengeluarkan 12 kartu kuning (lima PSG, tujuh Marseille) dan lima kartu merah (tiga PSG, dua Marseille). Tertinggal 0-1 lewat Florian Thauvin pada menit ke-31 membuat PSG frustrasi dan cenderung bermain kasar. (Baca: Berikut Sebaran Kasus Corona di 34 Provinsi)

Pelanggaran bek PSG Leandro Paredes terhadap penyerang Marseille, Dario Benedetto pada menit 90+7 memicu perkelahian besar kedua tim. Wasit Jerome Brisard mengeluarkan kartu merah langsung untuk bek kiri PSG Layvin Kurzawa dan bek kiri Marseille Jordan Amavi yang saling pukul serta menendang satu sama lain.

Sementara itu, Brisard menghadiahkan Paredes dan Benedetto kartu kuning kedua berujung kartu merah. Paling menyedot perhatian adalah perselisihan Neymar Jr dengan bek Alvaro Gonzalez. Neymar mendapatkan kartu merah langsung (90+9) lantaran berdasarkan pengamatan ofisial melalui VAR, dia kedapatan memukul kepala bagian belakang Gonzalez.

Tidak terima dengan keputusan itu, Neymar menghampiri ofisial keempat dengan mengatakan, dia mendapatkan perlecehan rasis dari Gonzalez. Rekaman televisi dan mikrofon pinggir lapangan memperlihatkan bintang Brasil itu menunjuk ke tengah lapangan dan berteriak: ‘Rasisme, bukan?’

Belum berhenti sampai di situ, Neymar juga berbicara di media sosial tak lama setelah pertandingan, mengklaim bahwa Gonzalez telah menjulukinya sebagai ‘monyet’. Perselisihan antara Neymar dengan Gonzalez memang sudah terjadi sepanjang pertandingan, dengan keduanya terlihat beradu argumen.

Sisi emosional Neymar dkk seolah menggambarkan betapa PSG sedang mengalami permasalahan yang pelik. Seperti diketahui, Neymar dan beberapa punggawa Les Parisiens lainnya, seperti Paredes, Mauro Icardi, Kylian Mbappe, dan Angel Di Maria positif Covid-19 setelah menjalani liburan. Baru Neymar, Di Maria, dan Paredes yang pulih. Sedangkan Mbappe dan Icardi menjalani perawatan. (Baca juga: Sunan Giri Pendakwah Pertama di Kalimantan)

Selain masalah pemain, PSG juga tidak diuntungkan karena jadwal pertandingan Ligue 1 begitu padat. Sebelumnya, mereka kalah 0-1 dari RC Lens (11/9). Setelah Marseille, PSG harus bersiap menghadapi FC Metz, Kamis (17/9). Dua kekalahan membuat Neymar dkk tercecer di posisi 18 klasemen sementara Ligue 1.

Pelatih Thomas Tuchel mengatakan PSG sudah berusaha sebaik mungkin. Dia hanya menyayangkan insiden yang terjadi di masa perpanjangan waktu dianggapnya tidak perlu terjadi. “Saya tidak menyukai reaksi kami dalam tiga menit terakhir. Saya tidak setuju dengan itu, itu terlalu berlebihan. Saya akan menderita reaksi ini,” katanya.

Juru taktik asal Jerman itu juga tidak terlalu risau meski PSG menelan dua kekalahan dan gagal mencetak gol untuk kedua kalinya di Ligue 1 sepanjang sejarah setelah musim 1978/79. Tuchel yakin, seiring berjalannya waktu PSG akan kembali ke bentuk permainan terbaiknya terutama setelah para pemain inti fit. (Baca juga: Kenali Gejala Kanker Payudara Sejak Dini)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2065 seconds (0.1#10.140)