Jelang Kompetisi Liga Indonesia, Patuhi Protokol Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penerapan protokol kesehatan ketat menjadi penekanan saat Kompetisi Liga Indonesia kembali bergulir Oktober mendatang. Seluruh stakeholder wajib menjaga potensi munculnya klaster baru Covid-19 dari lapangan hijau.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akhirnya memberikan restu kepada PSSI untuk kembali menggulirkan kompetisi sepak bola Indonesia. Penandatanganan Nota Kesepahaman Penyelenggaraan Olahraga yang Aman dari Covid-19 dilakukan secara virtual oleh Kepala BNPB Doni Monardo dengan Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan disaksikan Menpora Zainuddin Amali, kemarin. (Baca: Pejabat Publik Diminta Terbuka Apabila Terpapar Covid-19)
Sesuai jadwal, Liga 1 kick-off 1 Oktober mendatang di Yogyakarta mempertemukan tuan rumah PSS Sleman melawan Persebaya Surabaya. Sementara Liga 2 yang diikuti 24 tim dan terbagi dalam empat grup rencananya akan dimulai dua pekan kemudian, tepatnya 15 Oktober. Sebelumnya, kompetisi dihentikan pada pertengahan Maret lalu akibat pandemi virus corona di Tanah Air.
Kepastian kelanjutan kompetisi ini menjadi angin segar bagi tim Liga 1 dan Liga 2 yang bisa dibilang vakum dalam enam bulan terakhir. Meski demikian, Liga Indonesia bukan tanpa masalah mengingat kompetisi dilanjutkan di tengah wabah virus korona yang makin tidak terkendali di Tanah Air.
Apalagi, jelang kompetisi bergulir, sudah ada satu pemain Persik Kediri, yakni Andri Ibo yang dikonfirmasi positif terinfeksi Covid-19. Situasi ini berpotensi memunculkan klaster baru virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan organ pernapasan tersebut. Karena itu, sejumlah tim meminta agar protokol kesehatan ketat harus diterapkan dan dipatuhi seluruh pihak yang terlibat.
“Yang menjadi pemikiran saya, kalau banyak yang reaktif, bagaimana dengan kompetisi ini? Apakah terus berjalan atau bagaimana? Ini yang harus benar-benar diperhatikan, protokol kesehatan harus menjadi hal yang utama,” ucap Pelatih Persebaya Aji Santoso, dilansir laman tim. (Baca juga: Meremehkan Dosa Awal Datangnya Musibah dan Bencana)
Kasus infeksi virus corona ini membuat Aji waspada dengan pemainnya. Dia mengingatkan skuad dan ofisial Bajul Ijo untuk lebih berhati-hati mengingat kasus positif di lingkungan sepak bola bisa jadi bermunculan. “Kasihan, sekarang kayak Andri Ibo. Untuk itu, kami harus lebih hati-hati. Itu kan juga bisa menjadi pembelajaran untuk pemain lain lebih hati-hati,” katanya.
Suara yang sama disampaikan Pelatih Persib Bandung Robert Alberts. Dia mengingatkan seluruh pihak yang terlibat dalam kompetisi untuk mengikuti protokol kesehatan mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir.
Menurut dia, pemain yang notabene akan berinteraksi langsung di lapangan saat kompetisi berjalan nanti harus lebih berhati-hati. Protokol kesehatan wajib diterapkan tidak hanya saat berlatih bersama, namun saat melakukan aktivitas di rumah atau mes.
“Berkaitan dengan pemain, penting bagi mereka untuk tetap disiplin, termasuk ketika tidak bersama-sama dengan tim. Kami harus pastikan mereka terbebas dari Covid-19, begitu juga orang-orang di sekitarnya karena Liga 1 tersisa dua pekan lagi. Semua orang yang terlibat di kompetisi harus mengikuti prosedur demi menciptakan lingkungan yang aman,” katanya, dilansir laman Persib.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akhirnya memberikan restu kepada PSSI untuk kembali menggulirkan kompetisi sepak bola Indonesia. Penandatanganan Nota Kesepahaman Penyelenggaraan Olahraga yang Aman dari Covid-19 dilakukan secara virtual oleh Kepala BNPB Doni Monardo dengan Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan disaksikan Menpora Zainuddin Amali, kemarin. (Baca: Pejabat Publik Diminta Terbuka Apabila Terpapar Covid-19)
Sesuai jadwal, Liga 1 kick-off 1 Oktober mendatang di Yogyakarta mempertemukan tuan rumah PSS Sleman melawan Persebaya Surabaya. Sementara Liga 2 yang diikuti 24 tim dan terbagi dalam empat grup rencananya akan dimulai dua pekan kemudian, tepatnya 15 Oktober. Sebelumnya, kompetisi dihentikan pada pertengahan Maret lalu akibat pandemi virus corona di Tanah Air.
Kepastian kelanjutan kompetisi ini menjadi angin segar bagi tim Liga 1 dan Liga 2 yang bisa dibilang vakum dalam enam bulan terakhir. Meski demikian, Liga Indonesia bukan tanpa masalah mengingat kompetisi dilanjutkan di tengah wabah virus korona yang makin tidak terkendali di Tanah Air.
Apalagi, jelang kompetisi bergulir, sudah ada satu pemain Persik Kediri, yakni Andri Ibo yang dikonfirmasi positif terinfeksi Covid-19. Situasi ini berpotensi memunculkan klaster baru virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan organ pernapasan tersebut. Karena itu, sejumlah tim meminta agar protokol kesehatan ketat harus diterapkan dan dipatuhi seluruh pihak yang terlibat.
“Yang menjadi pemikiran saya, kalau banyak yang reaktif, bagaimana dengan kompetisi ini? Apakah terus berjalan atau bagaimana? Ini yang harus benar-benar diperhatikan, protokol kesehatan harus menjadi hal yang utama,” ucap Pelatih Persebaya Aji Santoso, dilansir laman tim. (Baca juga: Meremehkan Dosa Awal Datangnya Musibah dan Bencana)
Kasus infeksi virus corona ini membuat Aji waspada dengan pemainnya. Dia mengingatkan skuad dan ofisial Bajul Ijo untuk lebih berhati-hati mengingat kasus positif di lingkungan sepak bola bisa jadi bermunculan. “Kasihan, sekarang kayak Andri Ibo. Untuk itu, kami harus lebih hati-hati. Itu kan juga bisa menjadi pembelajaran untuk pemain lain lebih hati-hati,” katanya.
Suara yang sama disampaikan Pelatih Persib Bandung Robert Alberts. Dia mengingatkan seluruh pihak yang terlibat dalam kompetisi untuk mengikuti protokol kesehatan mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir.
Menurut dia, pemain yang notabene akan berinteraksi langsung di lapangan saat kompetisi berjalan nanti harus lebih berhati-hati. Protokol kesehatan wajib diterapkan tidak hanya saat berlatih bersama, namun saat melakukan aktivitas di rumah atau mes.
“Berkaitan dengan pemain, penting bagi mereka untuk tetap disiplin, termasuk ketika tidak bersama-sama dengan tim. Kami harus pastikan mereka terbebas dari Covid-19, begitu juga orang-orang di sekitarnya karena Liga 1 tersisa dua pekan lagi. Semua orang yang terlibat di kompetisi harus mengikuti prosedur demi menciptakan lingkungan yang aman,” katanya, dilansir laman Persib.