Turbo Timo Nyaris Kalahkan Rekor Usain Bolt
loading...
A
A
A
LONDON - Timo Werner telah melakukan debut yang cukup fenomenal bersama Chelsea saat mengalahkan Brighton & Hove Albion dengan skor 3-1 pada pertandingan pertama Liga Inggris 2020/2021 di Stadion Amex, awal pekan ini. Berkat penampilan impresifnya tersebut dia mendapatkan julukan baru.
Saat memulai debutnya Werner membutuhkan sekitar 20 menit untuk menggunakan kecepatannya untuk memberikan efek merusak pertahanan, memanfaatkan kesalahan dalam penguasaan bola, dan akhirnya mendapatkan hadiah penalti lantaran ia dijatuhkan pemain lawan. (Baca juga: Kesempatan Terbaik Chelsea Buktikan Diri di Stamford Bridge )
Momen itulah yang selalu diingat para penggemar. Werner tak pernah kehilangan energinya untuk selalu bergerak, menunggu momentum, dan siap menerkam. Kecepatan kilat pemain Jerman itu membuatnya mendapatkan julkukan 'Turbo Timo'. (Baca juga: Jelang Chelsea vs Liverpool, Klopp : Tak Mudah Kalahkan Kami! )
"Saya baru mendengarnya baru-baru ini untuk pertama kalinya. Saya sedikit terkejut tetapi Turbo Timo bukanlah nama panggilan terburuk bagi saya. Semoga saya bisa menunjukkan kepada orang-orang bahwa itu cocok untuk saya," kata Werner dikutip dari laman resmi klub, Sabtu (19/9/2020).
"Saya memang memiliki kecepatan dan itu merupakan hal yang bagus karena memberi saya banyak peluang dalam permainan di mana saya bisa mencetak gol dan menciptakan peluang untuk tim. Mungkin di masa depan orang akan berkata saya Turbo Timo yang mencetak banyak gol!"
Sejak muda Werner memang dikenal memiliki kecepatan berlari. Sewaktu masih menetap di Jerman misalnya, pemain berambut pirang mampu menyelesaikan lari 100 meter hanya dalam waktu 11 detik.
Werner hanya terpaut 1,42 detik dari pemegang rekor dunia pelari tercepat Usain Bolt (9,58 detik). Gunther Schuh, ayah dari Werner punya peran untuk meningkatkan kecepatan lari anaknya tersebut, dan ia selalu meminta untuk mendaki bukti terjal untuk meningkatkan kecepatan dan kekuatannya.
"Saya berusia 15 atau 16 tahun saat terakhir kali berlari 100 meter, jadi semoga saya menjadi lebih cepat lagi sejak saat itu. Ayah saya selalu tahu saya cepat dan dia ingin memberi saya sedikit lebih banyak kekuatan pada otot saya sehingga dia menyuruh saya berlari ke atas bukit. Itu sangat membantu saya untuk bekerja keras karena kebugaran dan kekuatan yang Anda butuhkan dalam sepak bola," pungkas Werner.
Saat memulai debutnya Werner membutuhkan sekitar 20 menit untuk menggunakan kecepatannya untuk memberikan efek merusak pertahanan, memanfaatkan kesalahan dalam penguasaan bola, dan akhirnya mendapatkan hadiah penalti lantaran ia dijatuhkan pemain lawan. (Baca juga: Kesempatan Terbaik Chelsea Buktikan Diri di Stamford Bridge )
Momen itulah yang selalu diingat para penggemar. Werner tak pernah kehilangan energinya untuk selalu bergerak, menunggu momentum, dan siap menerkam. Kecepatan kilat pemain Jerman itu membuatnya mendapatkan julkukan 'Turbo Timo'. (Baca juga: Jelang Chelsea vs Liverpool, Klopp : Tak Mudah Kalahkan Kami! )
"Saya baru mendengarnya baru-baru ini untuk pertama kalinya. Saya sedikit terkejut tetapi Turbo Timo bukanlah nama panggilan terburuk bagi saya. Semoga saya bisa menunjukkan kepada orang-orang bahwa itu cocok untuk saya," kata Werner dikutip dari laman resmi klub, Sabtu (19/9/2020).
"Saya memang memiliki kecepatan dan itu merupakan hal yang bagus karena memberi saya banyak peluang dalam permainan di mana saya bisa mencetak gol dan menciptakan peluang untuk tim. Mungkin di masa depan orang akan berkata saya Turbo Timo yang mencetak banyak gol!"
Sejak muda Werner memang dikenal memiliki kecepatan berlari. Sewaktu masih menetap di Jerman misalnya, pemain berambut pirang mampu menyelesaikan lari 100 meter hanya dalam waktu 11 detik.
Werner hanya terpaut 1,42 detik dari pemegang rekor dunia pelari tercepat Usain Bolt (9,58 detik). Gunther Schuh, ayah dari Werner punya peran untuk meningkatkan kecepatan lari anaknya tersebut, dan ia selalu meminta untuk mendaki bukti terjal untuk meningkatkan kecepatan dan kekuatannya.
"Saya berusia 15 atau 16 tahun saat terakhir kali berlari 100 meter, jadi semoga saya menjadi lebih cepat lagi sejak saat itu. Ayah saya selalu tahu saya cepat dan dia ingin memberi saya sedikit lebih banyak kekuatan pada otot saya sehingga dia menyuruh saya berlari ke atas bukit. Itu sangat membantu saya untuk bekerja keras karena kebugaran dan kekuatan yang Anda butuhkan dalam sepak bola," pungkas Werner.
(sha)