Peta Big Six Liga Primer Inggris Bisa Berubah

Selasa, 06 Oktober 2020 - 11:35 WIB
loading...
Peta Big Six Liga Primer Inggris Bisa Berubah
Foto/dok
A A A
MANCHESTER - Perubahan arah angin perebutan gelar Liga Primer musim ini bisa saja terjadi, melihat fenomena sampai dengan pekan keempat. Tim anggota big six terlihat belum konsisten. Berbeda dengan tim-tim papan tengah yang terlihat mapan.

Contoh terbaru adalah Manchester United (MU). Di Old Trafford, Manchester United (MU) harus menelan pil pahit seusai kalah 1-6 dari Tottenham Hotspur, Minggu (4/10/2020). Unggul melalui penalti Bruno Fernandes (2), MU justru tertekan setelah Tottenham membalikkan keadaan lewat gol-gol Tanguy Ndombele (4) dan Son Heung-Min (7). (Baca: Hidayah Adalah Mengetahui Kebenaran)

Kehilangan Anthony Martial yang terkena kartu merah seusai menyikut Erik Lamela (28) plus buruknya kinerja Harry Maguire di lini pertahanan membuat The Red Devils semakin limbung. Konsekuensinya, Tottenham leluasa memperbesar keunggulan melalui Harry Kane (30, pen 79), Heung-Min (37), dan Serge Aurier (51).

Imbasnya, Harry Maguire dkk tercecer di peringkat 16 klasemen sementara Liga Primer dengan tiga poin. “Ini hari terburuk saya. Saya bertanggung jawab untuk ini. Kami pernah kehilangan hasil besar sebelumnya dan selalu bangkit kembali. Saya berjanji, kami akan melakukan semua yang kami bisa demi membalikkan keadaan,” kata Pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer dilansir bbc.

Marcus Rashford juga meminta maaf secara terbuka kepada fans. Seperti Solskjaer, dia mengindikasikan MU akan segera bangkit dan bermain jauh lebih baik pada pertandingan-pertandingan selanjutnya. “Saya sangat menyesal. Anda semua pantas mendapatkan yang lebih baik dari itu,” kata Rashford.

Jeda internasional selama dua pekan diharapkan menjadi waktu MU mengevaluasi kelemahan-kelemahan yang ada. Terlebih Edinson Cavani dan Alex Telles telah merapat serta mungkin ditambah Jadon Sancho atau Ousmane Dembele yang bisa saja didapatkan pada penutupan bursa transfer tadi malam, yang diyakini bakal semakin membuat The Reds Devils kompetitif saat menghadapi Newcastle United, 17 Oktober mendatang. (Baca juga: Masa Pendaftaran Beasiswa Unggulan Ditutup Hari Ini)

Sementara hasil positif Tottenham memperpanjang catatan apik mereka belum terkalahkan dalam tiga pertandingan terakhir Liga Primer. The Lilywhites bertengger di posisi keenam dengan tujuh poin. Pelatih Jose Mourinho mengaku senang karena menganggap menang besar atas MU di Old Trafford sangat sulit terjadi.

Dia menilai tiga poin tersebut membuat Tottenham semakin percaya diri mengarungi musim ini. “Menang 6-1 melawan MU di Old Trafford adalah kehormatan bagi kami. Tetapi, kebanggaannya adalah kami meraih tiga poin yang sangat kami butuhkan setelah hasil 1-1 melawan Newcastle United,” kata Mou.

Bukan hanya MU. Kekalahan telak juga dialami juara bertahan Liverpool. Di luar dugaan The Reds menyerah 2-7 dari Aston Villa, klub yang musim lalu berjuang menghindari degradasi. Tujuh gol The Villa di Villa Park disumbangkan oleh hattrick Ollie Watkins (4, 22, 39), John McGinn (35), Ross Barkley (55), dan Jack Grealish (66, 75). Sedangkan dua gol Liverpool dicetak Mohamed Salah (33, 60). (Baca juga:Fadli Zon Ajak Presiden Jokowi Merenung)

Buruknya lini pertahanan menjadi penyebab kekalahan memalukan yang dialami Liverpool. Sorotan utama tertuju pada penjaga gawang Adrian San Miguel. Menggantikan posisi Allison Becker yang cedera, Adrian justru tampil buruk dengan beberapa kesalahan, terutama saat melakukan operan yang justru disambar Watkins untuk membuka keran gol Villa.

Liverpool kini tertahan di posisi kelima dengan torehan sembilan poin. Ini adalah pertama kalinya Liverpool kebobolan tujuh gol dalam satu pertandingan di semua kompetisi sejak April 1963 saat kalah 2-7 dari Tottenham di Liga Primer. The Reds telah kebobolan 11 gol dalam empat pertandingan dalam satu musim Liga Primer untuk kedua kalinya setelah musim 1937–38.

Klopp mengakui Villa melakukannya dengan sangat baik. Mereka kuat secara fisik, sangat cerdas sesuatu itu yang tidak bisa dilakukan timnya. “Kami memiliki peluang besar yang tidak kami gunakan, tetapi ketika anda kebobolan tujuh, saya tidak yakin anda bisa mengatakan itu akan menjadi 7-7. Kami membuat terlalu banyak kesalahan dan kesalahan besar jelas. Itu dimulai dengan gol pertama dan beberapa gol Villa lainnya,” katanya. (Baca juga: 5 Fakta yang Perlu Diketahui tentang Imunitas Tubuh)

Ironi MU dan Liverpool menambah panjang daftar anggota big six yang compang-camping di awal musim ini. Sebelumnya, Chelsea berusah payah mengejar defisit tiga gol dan menahan imbang 3-3 West Bromwich Albion (26/9/2020). Padahal The Blues memperkuat skuadnya di bursa transfer musim panas ini dengan para pemain berkualitas.

Lalu ada juga runner up musim lalu, Manchester City (Man City) yang kalah 2-5 dari Leicester City (27/9/2020). Berbagai spekulasi mengemuka. Disinyalir loyonya tim-tim besar yang mengalami kekalahan tak terduga disebabkan minimnya persiapan pramusim 2020/2021. Mereka praktis belum mencapai kebugaran ideal pasca berakhirnya Liga Primer 2019/2020, 26 Juli lalu.

Sisi positifnya, persaingan juara musim ini menjadi lebih terbuka. Tengok saja kiprah fenomenal Everton yang memuncaki klasemen sementara dengan 12 poin, disusul Aston Villa dan Leicester (9 poin). Sedangkan Arsenal, Liverpool, Tottenham, hingga Chelsea berada di posisi keempat-tujuh. (Lihat videonya: 5 Negara dengan Angkatan udara Paling Digdaya di Dunia)

Rapor merah dialami Man City dan MU yang terlempar jauh ke papan tengah. Masih di awal musim memang, tetapi perbaikan kinerja jelas harus dilakukan anggota big six bila ingin menjaga reputasi sebagai langganan juara. (Alimansyah)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1289 seconds (0.1#10.140)