Di Bawah Asuhan Joachim Low, Jerman Belum Berubah

Senin, 12 Oktober 2020 - 11:35 WIB
loading...
Di Bawah Asuhan Joachim Low, Jerman Belum Berubah
Gelandang Timnas Jerman Leon Goretzka berebut bola dengan pemain Ukraina Junior Moraes pada laga ketiga UEEFA Nations League A Grup 4 di NSC Olympiyskiy, Kyiv, (11/10/2020). Foto/dok
A A A
KIEV - Kemenangan Jerman atas Ukraina 2-1 pada pertandingan Grup A4 di NSK Olimpijskyj, Minggu (11/10/2020), bukan tanpa kritik. Performa pasukan Joachim Loew dianggap biasa saja dan tidak ada perbaikan signifikan. Der Panzer butuh banyak perbaikan.

Melihat permainan Jerman, tidak ada kejutan berarti yang diperlihatkan Jerman. Upaya Loew memperbaiki penampilan tim belum membuahkan hasil. Termasuk memanggil pemain-pemain terbaik di dalam negeri untuk memperkuat skuad di tiga pertandingan. (Baca: Inilah Pintu-pintu Surga untuk Perempuan)

Loew menurunkan komposisi terkuatnya kala menghadapi Ukraina, termasuk lima pemain dari klub peraih empat gelar Bayern Muenchen, yakni Manuel Neuer, Joshua Kimmich, Leon Goretzka, Niklas Sule, dan Serge Gnabry, tetapi kembalinya kelima pemain tersebut dianggap belum banyak membantu.

Goretzka dan Kimmich kerap kehilangan bola yang tidak perlu. Menempatkan mereka di lini tengah bersama Toni Kroos tidak terlalu impresif. Unggul 2-0 lewat gol-gol Mathias Ginter (20) dan Leon Goretzka (49), Jerman seolah kesulitan menambah gol lantaran beberapa peluang mereka dimentahkan penjaga gawang Ukraina Heorhiy Bushchan.

Tuan rumah bahkan memperkecil kedudukan melalui penalti Ruslan Malinovskyi (77). Kebobolan dari titik putih menandakan jika Neuer belum sepenuhnya panas karena baru pertama kali tampil untuk Jerman dalam 11 bulan atau sejak November 2019. Untungnya, trauma kebobolan gol penyeimbang di tiga pertandingan sebelumnya tidak terjadi dan Jerman berhasil menang. Sebenarnya Jerman memiliki bakat-bakat individu luar biasa, tetapi kinerja, aliran permainan, dan percaya diri yang menjadi identitas Der Panzer yang menjuarai Piala Dunia 2014 dan Piala Konfederasi 2017, belum terlihat.

Walaupun senang dengan keberhasilan Jerman meraih tiga poin pertamanya di Nations League, Loew tetap mengkritik performa timnya. Menurut dia, Jerman seharusnya bisa menang dengan skor lebih besar, tapi tidak mampu memaksimalkan peluang. Loew bahkan mengatakan Jerman mudah kehilangan bola walaupun mendominasi penguasaan bola 75%.

“Jelas saya senang, kami menang tetapi kami bisa saja memimpin 3-0 atau 4-0. Dalam beberapa kasus kami terlalu mudah melepaskan bola. Ketika kami unggul 2-0, mereka kelelahan dan kami seharusnya memainkan lebih banyak serangan balik,” ungkap Loew dilansir eurosport.com. (Baca juga: Pilkada di Masa Pandemi, Perlu Ada Jaminan dari Penyelenggara Pemilu)

Ajakan evaluasi performa juga dilakukan Ginter. Bek berusia 26 tahun itu menilai Jerman seharusnya bisa meraih hasil lebih baik kontra Ukraina. Ginter menegaskan Der Panzer harus menunjukkan kualitasnya agar bisa bersaing di Nations League.

Kesempatan meningkatkan kinerja harus dimaksimalkan Jerman guna melanjutkan tren positif saat menjamu kontestan Grup A4 lainnya Swiss di RheinEnergieStadion, Rabu (14/10). “Sangat penting meraih kemenangan atas Ukraina, tetapi kami tidak memanfaatkan peluang kami untuk menjadikannya 3-0 atau lebih. Saya pikir itu bukan permainan terbaik kami,” kata Ginter.

Terlepas dari kekurangan yang ada, Jerman harus menjadikan kemenangan itu sebagai momentum. Setelah berbulan-bulan mendapatkan sorotan tajam akibat berbagai torehan negatif, Jerman mengemas tiga poin perdana dari total tujuh pertandingan terakhir di Nations League. Sebelumnya, Neuer dkk hanya meraih empat imbang dan dua kekalahan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1602 seconds (0.1#10.140)