Arsene Wenger : Mengapa Arsenal Sia-siakan Mesut Oezil
loading...
A
A
A
PARIS - Mantan pelatih Arsenal Arsene Wenger mempertanyakan mengapa bekas klubnya menyia-nyiakan Mesut Oezil . Kalau pun ingin dilepas, sudah sepantasnya manajemen The Gunners membukakan pintu keluar buat Oezil.
Kondisi yang dialami mantan pemain nasional Jerman itu jelas tidak mengenakan. Meski namanya masuk dalam daftar pemain Arsenal, namun pelatih Mikel Arteta memberikan isyarat tak akan menurunkan Oezil di beberapa pertandingan. Bahkan namanya tidak ada dalam daftar pemain untuk berlaga di Liga Europa . (Baca juga : Liga Primer Sudah Kembali, Mesut Oezil Belum Terlihat Lagi )
Oezil sempat mengundang perhatian publik sepak bola dunia setelah mencetak rekor transfer ketika digaet Arsenal dari Real Madrid tujuh tahu lalu. Wenger punya alasan sendiri berani memboyong Oezil dengan harga tinggai karena semua kemampuan yang dimilikinya sangat dicari. (Baca juga : Lama Absen di Lapangan Hijau, Mesut Oezil Makin Gencar Beramal )
Tetapi reputasinya telah merosot. Oezil kini tak lagi jadi pemain penting. Arteta yang di awal kedatangannya setelah menggantikan Unai Emery menjamin masa depan Oezil kini seolah lepas tangan akan nasibnya. (Baca juga : Soal Penderitaan Oezil di Arsenal, Wenger: Tak Ada Tempat untuk Seniman )
Satu hal yang digarisbawahi Wenger adalah gaji yang tetap diterima Oezil. Meski tak pernah main, Oezil tetap menerima gaji per pekannya 350.000 Pounds atau setara dengan Rp6,7 Miliar. (Baca juga : Thomas Partey Diplot Jadi Pemain Paling Capek di Arsenal )
"Saya merasa itu sia-sia. Pertama karena dia di tahun-tahun di mana seorang pemain dengan bakatnya bisa menghasilkan paling banyak sukses. Dan itu juga sia-sia untuk klub karena dia adalah bakat super, bakat kreatif yang disia-siakan," ungkap Wenger kepada BBC.
"Cara sepak bola berjalan saat ini adalah counter-pressing yang cepat, transisi yang cepat dan semua orang bermain sama. Itu menendang pemain-pemain seperti Oezil. Meski jangan lupa siapa orang ini: juara dunia yang pernah bermain di Real Madrid. Dia telah mencatat rekor assist, jadi Anda harus menemukan cara untuk membuatnya terlibat lagi," ungkap Wenger.
Dari data yang ada, sepanjang kariernya di Arsenal, Oezil pernah mengalami puncaknya di musim 2015/16 di mana ia berhasil memberikan 19 asis dan menciptakan 28 peluang dari 35 pertandingan liga. Hanya Thierry Henry dan Kevin De Bruyne yang memiliki lebih banyak asis dalam satu musim liga, masing-masing dengan 20 asis pada 2002/03 dan 2019/20.
Sialnya prestasi itu langsung melorot drastis. Oezil hanya mampu membuat delapan asis pada 2016/17 dan 2017/18. Kondisi itu makin diperburuk di musim 2018/19, di mana Oezil hanya bisa memberikan umpan sebanyak dua kali dari 24 laga.
Kondisi yang dialami mantan pemain nasional Jerman itu jelas tidak mengenakan. Meski namanya masuk dalam daftar pemain Arsenal, namun pelatih Mikel Arteta memberikan isyarat tak akan menurunkan Oezil di beberapa pertandingan. Bahkan namanya tidak ada dalam daftar pemain untuk berlaga di Liga Europa . (Baca juga : Liga Primer Sudah Kembali, Mesut Oezil Belum Terlihat Lagi )
Oezil sempat mengundang perhatian publik sepak bola dunia setelah mencetak rekor transfer ketika digaet Arsenal dari Real Madrid tujuh tahu lalu. Wenger punya alasan sendiri berani memboyong Oezil dengan harga tinggai karena semua kemampuan yang dimilikinya sangat dicari. (Baca juga : Lama Absen di Lapangan Hijau, Mesut Oezil Makin Gencar Beramal )
Tetapi reputasinya telah merosot. Oezil kini tak lagi jadi pemain penting. Arteta yang di awal kedatangannya setelah menggantikan Unai Emery menjamin masa depan Oezil kini seolah lepas tangan akan nasibnya. (Baca juga : Soal Penderitaan Oezil di Arsenal, Wenger: Tak Ada Tempat untuk Seniman )
Satu hal yang digarisbawahi Wenger adalah gaji yang tetap diterima Oezil. Meski tak pernah main, Oezil tetap menerima gaji per pekannya 350.000 Pounds atau setara dengan Rp6,7 Miliar. (Baca juga : Thomas Partey Diplot Jadi Pemain Paling Capek di Arsenal )
"Saya merasa itu sia-sia. Pertama karena dia di tahun-tahun di mana seorang pemain dengan bakatnya bisa menghasilkan paling banyak sukses. Dan itu juga sia-sia untuk klub karena dia adalah bakat super, bakat kreatif yang disia-siakan," ungkap Wenger kepada BBC.
"Cara sepak bola berjalan saat ini adalah counter-pressing yang cepat, transisi yang cepat dan semua orang bermain sama. Itu menendang pemain-pemain seperti Oezil. Meski jangan lupa siapa orang ini: juara dunia yang pernah bermain di Real Madrid. Dia telah mencatat rekor assist, jadi Anda harus menemukan cara untuk membuatnya terlibat lagi," ungkap Wenger.
Dari data yang ada, sepanjang kariernya di Arsenal, Oezil pernah mengalami puncaknya di musim 2015/16 di mana ia berhasil memberikan 19 asis dan menciptakan 28 peluang dari 35 pertandingan liga. Hanya Thierry Henry dan Kevin De Bruyne yang memiliki lebih banyak asis dalam satu musim liga, masing-masing dengan 20 asis pada 2002/03 dan 2019/20.
Sialnya prestasi itu langsung melorot drastis. Oezil hanya mampu membuat delapan asis pada 2016/17 dan 2017/18. Kondisi itu makin diperburuk di musim 2018/19, di mana Oezil hanya bisa memberikan umpan sebanyak dua kali dari 24 laga.
(bbk)