Ditanya Gol Aubameyang, Ini Pembelaan Mikel Arteta
loading...
A
A
A
LONDON - Arsenal akan menghadapi Leicester City di Emirates Stadium, Senin (26/10) dini hari. Meski sudah bertemu dan menang melawan atas Leicester di Piala Liga, penampilan beberapa pemain Arsenal sedang dalam sorotan. Salah satunya penyerang tengah mereka Pierre-Emerick Aubameyang .
Aubameyang sedang mendapat sorotan karena tidak seproduktif di musim lalu. Sejauh ini, dia baru membuat tiga gol dari tujuh pertandingan di seluruh kompetisi. Rinciannya; lima pertandingan Liga Primer, satu pertandingan Liga Europa dan Community Shield. Di Liga Primer dan Community Shield dia tampil full 90 menit, sedangkan di Liga Europa hanya bermain 29 menit. Total, Aubameyang sudah 569 menit di atas lapangan.
Masalahnya, dari tujuh pertandingan, dia hanya membuattiga gol yang diciptakan di masing-masing kompetisi resmi. Gol Liga Primer dibuat pada laga pembuka musim 2020/2021 melawan Fulham saat Arsenal menang 3-0. Enam pertandingan setelah itu Aubameyang kering produktivitas. Bahkan diahanya membuat enam tembakan dalam enam pertandingan resmi setelah melawan Fulham. Laga fase grup Liga Europa sedikit menjadi penyelamat saat Aubameyang membuat gol melawan Rapid Viena.
Tapi tetap saja banyak orang mulai mempertanyakan kemana perginya naluri gol yang pernah diperlihatkan pemain berusia 31 tahun tersebut. Sebab, selama membela The Gunners dalam 117 pertandingan, Aubameyang sukses mengoleksi 73 gol. “Harapan semua orang adalah dia harus mencetak gol setiap pertandingan. Tekanan ini datang karena dia pemain besar dia dengan apa yang telah dia perlihatkan di masa lalu,” kata Pelatih Arsenal Mikel Arteta.
Aubameyang kemungkinan akan kembali diturunkan pada laga melawan Leicester City. Dari empat pertandingan melawan The Foxes di Liga Primer, Aubameyang membuat empat gol, meski timnya menelan tiga kali kekalahan. “Dia perlu mendapatkan lebih banyak peluang mencetak gol, mendapatkan bola lebih banyak di sekitar kotak untuk melakukan apa yang dia biasa lakukan," tambah mantan asisten Pep Guardiola tersebut.
Arteta juga membantah krisis gol Aubameyang disebabkan rotasi peran sentral yang dilakukannya musim ini. Dimana, dia secara bergantian menempatkan Alexandre Lacazette dan Eddie Nketiah sebagai penyerang tengah. Rotasi posisi itu membuat Aubameyang harus rela bermain melebar sehingga menjauhi kotak penalti. “Itu akan selalu terjadi. Saat dia tidak mencetak gol, dia harus bermain sebagai sembilan (penyerang tengah). Jika Anda memainkannya sebagai sembilan, mengapa Anda tidak membiarkannya di kiri karena dia begitu sukses di kiri?” tandas Arteta.
(ruf)