Madrid Nikmati Kemenangan El Clasico
loading...
A
A
A
BARCELONA - Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane bisa bernapas lega setelah memenangi laga ElClasico di Nou Camp, Sabtu (24/10/2020) malam. Kemenangan atas Barcelona itu memutus rangkaian kekalahan pada dua laga sebelumnya kontra Cadiz dan Shakhtar Donetsk.
Kemenangan ini sekaligus membungkam para pengkritik Zidane yang sebelumnya sempat dikabarkan akan dipecat jika kalah dalam El Clasico jilid pertama musim ini. Beruntung dia berhasil mengubah performa timnya menjadi lebih baik. (Baca: Inilah Penyebab Hati Tidak Merasakan Manisnya Iman)
Buktinya Los Galacticos sukses kembali ke jalur kemenangan dengan menundukkan Blaugrana 3-1 berkat gol-gol dari Federico Valverde, Sergio Ramos, dan Luka Modric.
“Saya bangga dengan tim ini. Kami selalu berhasil melakukannya ketika menghadapi tim yang selalu menyulitkan. Saya bahagia karena berhasil meraih tiga poin di sini,” kata Zidane seperti dilansir marca.
“Saya tidak tahu apakah kritikan yang dilayangkan kemarin pantas atau tidak. Namun kami harus menikmati ini setelah seluruh komentar dibuat untuk melawan kami,” sambungnya.
Zidane menjelaskan, Los Galacticos sejatinya bisa pulang dengan jumlah gol lebih banyak. Sayangnya ada beberapa peluang yang tak mampu dieksekusi dengan sempurna. Meski begitu dia mengaku cukup puas dengan hasil ini. Apalagi lawannya juga memiliki serangan yang menakutkan.
“Kami juga harus mengandalkan (penyelamatan Thibaut) Courtois pada dua kali kesempatan, tetapi kami juga berpeluang untuk mencetak empat gol. Kami tidak berada di sini untuk membungkam orang. Kami di sini untuk melakukannya dengan cara kami dan yakin dengan apa yang kami lakukan. Saya sangat bangga dengan yang kami lakukan ini,” paparnya. (Baca juga: Ratusan Bayi Meninggal Akibat Polusi Udara)
Namun ada sejumlah pendapat yang menyebut kemenangan Madrid berbau keberuntungan. Pelatih Barcelona Ronald Koeman misalnya menyoroti penalti yang diberikan untuk Ramos dengan menekankan bahwa VAR hanya akan digunakan untuk merugikan Barcelona seperti pada laga-laga mereka sebelumnya di Primera Liga.
Namun Ramos menolak tuduhan tersebut. Kapten Madrid ini menjelaskan bahwa itu adalah murni penalti yang pantas diberikan. Sebab dia mengaku benar-benar ditarik oleh bek Barcelona Clement Lenglet ketika mencoba melompat. Hal itu pun semakin diperjelas ketika wasit memutar video ulangnya. Jadi dia merasa ini sudah merupakan keputusan tepat wasit.
“Itu adalah hal yang tidak adil untuk menghakimi wasit atas insiden yang sudah jelas. Ketika skor sudah 2-1, kami memutuskan untuk merapatkan lini pertahanan dan mengambil keuntungan ketika mental mereka drop pada menit-menit akhir,” ucap Ramos. (Baca juga: Tips Menyelesaikan Kredit Bermasalah)
Sementara itu Koeman bersikeras bahwa pihaknya tidak melihat kejadian itu sebagai penalti. Dia pun menilai VAR tidak digunakan dengan bijak karena hanya digunakan untuk merugikan timnya. Sebab ini bukan pertama kalinya Barcelona dirugikan VAR. Barca misalnya mengalami hal serupa ketika ditaklukkan Getafe 0-1 di pekan sebelumnya.
Koeman pun berharap suatu saat nanti bisa mendapatkan penjelasan tentang masalah VAR di Spanyol. Sebab dia merasa selama ini penggunaan VAR belum jelas, kapan tepatnya saat dibutuhkan.
“Kami memiliki lima pertandingan dan sejauh ini VAR hanya digunakan untuk merugikan Barca. Tak ada penalti untuk Messi saat kontra Sevilla ataupun dua kartu merah untuk pelanggaran yang dilakukan Getafe. Mengapa VAR hanya digunakan untuk merugikan Barca? VAR bisa bagus, tetapi harus digunakan secara adil,” ungkap Koeman. (Lihat videonya: Skateboard Dapat Melatih Keberanian Anak-anak Sejak Dini)
Dengan hasil ini Barcelona tercecer ke peringkat ke-12 klasemen sementara Primera Liga dengan torehan 7 poin dari 5 pertandingan. Adapun Madrid nangkring di puncak klasemen sementara dengan koleksi 13 poin dari 6 kali laga. (Raikhul Amar)
Lihat Juga: Lawan Milan, Akankah Real Madrid Bangkit? Simak Link Streaming Real Madrid vs AC Milan di Vision+
Kemenangan ini sekaligus membungkam para pengkritik Zidane yang sebelumnya sempat dikabarkan akan dipecat jika kalah dalam El Clasico jilid pertama musim ini. Beruntung dia berhasil mengubah performa timnya menjadi lebih baik. (Baca: Inilah Penyebab Hati Tidak Merasakan Manisnya Iman)
Buktinya Los Galacticos sukses kembali ke jalur kemenangan dengan menundukkan Blaugrana 3-1 berkat gol-gol dari Federico Valverde, Sergio Ramos, dan Luka Modric.
“Saya bangga dengan tim ini. Kami selalu berhasil melakukannya ketika menghadapi tim yang selalu menyulitkan. Saya bahagia karena berhasil meraih tiga poin di sini,” kata Zidane seperti dilansir marca.
“Saya tidak tahu apakah kritikan yang dilayangkan kemarin pantas atau tidak. Namun kami harus menikmati ini setelah seluruh komentar dibuat untuk melawan kami,” sambungnya.
Zidane menjelaskan, Los Galacticos sejatinya bisa pulang dengan jumlah gol lebih banyak. Sayangnya ada beberapa peluang yang tak mampu dieksekusi dengan sempurna. Meski begitu dia mengaku cukup puas dengan hasil ini. Apalagi lawannya juga memiliki serangan yang menakutkan.
“Kami juga harus mengandalkan (penyelamatan Thibaut) Courtois pada dua kali kesempatan, tetapi kami juga berpeluang untuk mencetak empat gol. Kami tidak berada di sini untuk membungkam orang. Kami di sini untuk melakukannya dengan cara kami dan yakin dengan apa yang kami lakukan. Saya sangat bangga dengan yang kami lakukan ini,” paparnya. (Baca juga: Ratusan Bayi Meninggal Akibat Polusi Udara)
Namun ada sejumlah pendapat yang menyebut kemenangan Madrid berbau keberuntungan. Pelatih Barcelona Ronald Koeman misalnya menyoroti penalti yang diberikan untuk Ramos dengan menekankan bahwa VAR hanya akan digunakan untuk merugikan Barcelona seperti pada laga-laga mereka sebelumnya di Primera Liga.
Namun Ramos menolak tuduhan tersebut. Kapten Madrid ini menjelaskan bahwa itu adalah murni penalti yang pantas diberikan. Sebab dia mengaku benar-benar ditarik oleh bek Barcelona Clement Lenglet ketika mencoba melompat. Hal itu pun semakin diperjelas ketika wasit memutar video ulangnya. Jadi dia merasa ini sudah merupakan keputusan tepat wasit.
“Itu adalah hal yang tidak adil untuk menghakimi wasit atas insiden yang sudah jelas. Ketika skor sudah 2-1, kami memutuskan untuk merapatkan lini pertahanan dan mengambil keuntungan ketika mental mereka drop pada menit-menit akhir,” ucap Ramos. (Baca juga: Tips Menyelesaikan Kredit Bermasalah)
Sementara itu Koeman bersikeras bahwa pihaknya tidak melihat kejadian itu sebagai penalti. Dia pun menilai VAR tidak digunakan dengan bijak karena hanya digunakan untuk merugikan timnya. Sebab ini bukan pertama kalinya Barcelona dirugikan VAR. Barca misalnya mengalami hal serupa ketika ditaklukkan Getafe 0-1 di pekan sebelumnya.
Koeman pun berharap suatu saat nanti bisa mendapatkan penjelasan tentang masalah VAR di Spanyol. Sebab dia merasa selama ini penggunaan VAR belum jelas, kapan tepatnya saat dibutuhkan.
“Kami memiliki lima pertandingan dan sejauh ini VAR hanya digunakan untuk merugikan Barca. Tak ada penalti untuk Messi saat kontra Sevilla ataupun dua kartu merah untuk pelanggaran yang dilakukan Getafe. Mengapa VAR hanya digunakan untuk merugikan Barca? VAR bisa bagus, tetapi harus digunakan secara adil,” ungkap Koeman. (Lihat videonya: Skateboard Dapat Melatih Keberanian Anak-anak Sejak Dini)
Dengan hasil ini Barcelona tercecer ke peringkat ke-12 klasemen sementara Primera Liga dengan torehan 7 poin dari 5 pertandingan. Adapun Madrid nangkring di puncak klasemen sementara dengan koleksi 13 poin dari 6 kali laga. (Raikhul Amar)
Lihat Juga: Lawan Milan, Akankah Real Madrid Bangkit? Simak Link Streaming Real Madrid vs AC Milan di Vision+
(ysw)