Empat Pembalap Terinfeksi Covid-19, IRTA Warning MotoGP
loading...
A
A
A
ARAGON - Asosiasi Tim Balap Internasional (IRTA) melayangkan surat terbuka kepada seluruh tim di paddock MotoGP pasca balapan di Sirkuit Aragon, akhir pekan lalu. Pasalnya, ada beberapa pembalap yang diduga melakukan pelanggaran protokol kesehatan dan mengakibatkan penyebaran virus corona (Covid-19).
“Dengan prosedur pengujian dan tindakan pencegahan yang dilakukan di paddock, seperti jarak sosial, pemakaian masker, dan membatasi aktivitas pada tim dan perusahaan, mungkin memiliki risiko minimal infeksi Covid-19 dibandingkan dengan risiko di komunitas luar,” tulis pernyataan IRTA dilansir foxsports.
Baca juga : Franco Morbidelli Ramaikan Persaingan MotoGP 2020
Protokol kesehatan ketat Covid-19 memang telah diterapkan sepanjang musim ini. Berbagai cara dilakukan mulai dari membatasi jumlah orang di paddock, dan rutin melakukan swab test. Pembalap dan tim paddock juga telah diinstruksikan tetap berada di dalam gelembung sirkuit/hotel ketika balapan berlangsung dua kali di sirkuit yang sama.
Namun, aturan itu berulang kali dilanggar oleh sebagian pembalap dan timnya. Kondisi itu mengakibatkan rider Monster Energy Yamaha Valentino Rossi absen dua balapan di Aragon karena didiagnosis Covid-19. Infeksi diduga terjadi setelah The Doctor pulang ke Italia dari Le Mans.
Selain itu, pembalap Moto3 Tony Arbolino juga terpaksa absen pada balapan pertama di Aragon. Dia dikarantina setelah duduk dekat dengan seseorang di pesawat ke Italia yang dites positif terkena virus korona.
Begitu juga dengan pembalap Moto3 lainnya, Riccardo Rossi dan pembalap Moto2 Jorge Martin yang sama-sama absen karena tes positif Covid-19. Bahkan, beberapa personel paddock juga sudah terjangkit virus yang sama sejak musim kembali berlangsung mulai Juli lalu.
“Risiko terbesar datang dari individu yang tertular penyakit di rumah mereka atau selama perjalanan," lanjutnya.
Sementara IRTA mengakui bahwa tidak mungkin untuk menentukan di mana orang-orang tertular virus tersebut. Namun “bukti” menunjukkan bahwa virus itu terdeteksi ketika sedang berada di luar Sirkuit. Mereka pun mendesak agar semua tim di paddock untuk mematuhi aturan selama tiga putaran terakhir musim ini.
“Telah diketahui bahwa beberapa orang telah mulai mengendurkan kepatuhan dengan langkah-langkah keamanan yang diperlukan di paddock dan kotak pit,” bunyi surat itu.
“Gambar telah muncul di TV dan media sosial dari staf yang merayakan dengan pembalap sambil tidak memakai masker wajah. Jika kami ingin diizinkan untuk terus menjalankan acara, kami harus menunjukkan kepada dunia luar bahwa kami menghormati ketentuan yang disepakati sebagai syarat untuk mendapatkan izin,” lanjutnya.
“Dengan prosedur pengujian dan tindakan pencegahan yang dilakukan di paddock, seperti jarak sosial, pemakaian masker, dan membatasi aktivitas pada tim dan perusahaan, mungkin memiliki risiko minimal infeksi Covid-19 dibandingkan dengan risiko di komunitas luar,” tulis pernyataan IRTA dilansir foxsports.
Baca juga : Franco Morbidelli Ramaikan Persaingan MotoGP 2020
Protokol kesehatan ketat Covid-19 memang telah diterapkan sepanjang musim ini. Berbagai cara dilakukan mulai dari membatasi jumlah orang di paddock, dan rutin melakukan swab test. Pembalap dan tim paddock juga telah diinstruksikan tetap berada di dalam gelembung sirkuit/hotel ketika balapan berlangsung dua kali di sirkuit yang sama.
Namun, aturan itu berulang kali dilanggar oleh sebagian pembalap dan timnya. Kondisi itu mengakibatkan rider Monster Energy Yamaha Valentino Rossi absen dua balapan di Aragon karena didiagnosis Covid-19. Infeksi diduga terjadi setelah The Doctor pulang ke Italia dari Le Mans.
Selain itu, pembalap Moto3 Tony Arbolino juga terpaksa absen pada balapan pertama di Aragon. Dia dikarantina setelah duduk dekat dengan seseorang di pesawat ke Italia yang dites positif terkena virus korona.
Begitu juga dengan pembalap Moto3 lainnya, Riccardo Rossi dan pembalap Moto2 Jorge Martin yang sama-sama absen karena tes positif Covid-19. Bahkan, beberapa personel paddock juga sudah terjangkit virus yang sama sejak musim kembali berlangsung mulai Juli lalu.
“Risiko terbesar datang dari individu yang tertular penyakit di rumah mereka atau selama perjalanan," lanjutnya.
Sementara IRTA mengakui bahwa tidak mungkin untuk menentukan di mana orang-orang tertular virus tersebut. Namun “bukti” menunjukkan bahwa virus itu terdeteksi ketika sedang berada di luar Sirkuit. Mereka pun mendesak agar semua tim di paddock untuk mematuhi aturan selama tiga putaran terakhir musim ini.
“Telah diketahui bahwa beberapa orang telah mulai mengendurkan kepatuhan dengan langkah-langkah keamanan yang diperlukan di paddock dan kotak pit,” bunyi surat itu.
“Gambar telah muncul di TV dan media sosial dari staf yang merayakan dengan pembalap sambil tidak memakai masker wajah. Jika kami ingin diizinkan untuk terus menjalankan acara, kami harus menunjukkan kepada dunia luar bahwa kami menghormati ketentuan yang disepakati sebagai syarat untuk mendapatkan izin,” lanjutnya.
(abr)