Keseimbangan Tim Mourinho Mulai Terlihat
loading...
A
A
A
LONDON - Tottenham Hotspur menyongsong era penuh harapan bersama Jose Mourinho . Bukan sekadar bersaing dalam perburuan gelar musim ini, The Special One pun mulai menunjukkan kepiawaiannya mengelola The Lilywhites dan berhasil mengungguli pendahulunya, Mauricio Pochettino.
Mou yang sebelumnya dikenal sebagai pelatih berkarakter bertahan rupanya bisa berbuat sebaliknya dan itu dilakukannya di Tottenham. Berdasarkan data statistik di transfermarkt, rata-rata gol Mou di Tottenham adalah 2,02 gol per laga, 1,84 poin per laga dari 51 pertandingan. (Baca: Ini Perbedaan Muslim dan Mukmin, Kamu Pilih Mana?)
Bos asal Portugal itu lebih unggul dari Pochettino (1,91 gol, 1,84 poin dari 293 pertandingan). Statistik tersebut dilengkapi Mou setelah mengantarkan Tottenham menang 2-0 atas Manchester City (Man City) pada lanjutan Liga Primer di Tottenham Hotspur Stadium, Minggu (22/11).
Gol-gol dari Son Heung-min (5) dan Giovanni lo Celso (65) mengantarkan The Lilywhites ke puncak klasemen sementara Liga Primer dengan 20 poin. Ini adalah pertama kalinya sejak Agustus 2014 Tottenham memuncaki Liga Primer dan pertama kalinya mereka melakukannya setelah melakoni 9 pertandingan sejak Januari 1985.
Kemajuan signifikan produktivitas Tottenham bersama Mou semakin terlihat. Mereka telah mencetak lebih banyak gol di babak pertama pertandingan Liga Primer daripada tim lain mana pun musim ini dengan 11 gol.
Total dari 9 pertandingan Liga Primer, The Lilywhites telah mencetak 21 gol, tertinggi kedua setelah Chelsea (22 gol). Di sektor pertahanan, Tottenham juga solid lantaran baru kebobolan 9 gol atau yang paling sedikit bersama Leicester City.
Performa impresif Tottenham jelas membangkitkan asa bagi fans untuk melihat tim kesayangannya menjuarai Liga Primer pertama kalinya atau yang ketiga setelah era divisi utama (1950–1951, 1960–1961). Terakhir kali Tottenham mencicipi gelar juara adalah ketika meraih Piala Liga (2007–2008) di era kepelatihan Juande Ramos. (Baca juga: Akibat Pandemi Covid-19, Darurat Pendidikan Makin Parah)
Tottenham diyakini telah berada di tangan yang tepat. Mou adalah sosok berpengalaman menaklukkan Liga Primer berbekal 3 gelar yang diraihnya bersama Chelsea (2004–2005, 2005–2006, 2014–2015). Bersama Mou, Harry Kane dkk terlihat begitu konsisten. Dalam 15 pertandingan terakhir semua kompetisi, Tottenham hanya mengalami 1 kekalahan.
Kemenangan atas Man City yang notabene salah satu tim terkuat di Liga Primer saat ini dan berstatus sebagai runner-up musim lalu jelas membuktikan bahwa racikan Mou di Tottenham layak diperhitungkan. Kendati demikian Mou tetap membumi.
Dia mengatakan bahwa Tottenham tidak berada dalam posisi bersaing dalam perebutan Liga Primer dan menganggap persaingan antartim sangat ketat. Pelatih berusia 52 tahun tersebut fokus membawa timnya meraih hasil terbaik di setiap pertandingan dan membiarkan semua mengalir hingga akhir musim.
Mou yang sebelumnya dikenal sebagai pelatih berkarakter bertahan rupanya bisa berbuat sebaliknya dan itu dilakukannya di Tottenham. Berdasarkan data statistik di transfermarkt, rata-rata gol Mou di Tottenham adalah 2,02 gol per laga, 1,84 poin per laga dari 51 pertandingan. (Baca: Ini Perbedaan Muslim dan Mukmin, Kamu Pilih Mana?)
Bos asal Portugal itu lebih unggul dari Pochettino (1,91 gol, 1,84 poin dari 293 pertandingan). Statistik tersebut dilengkapi Mou setelah mengantarkan Tottenham menang 2-0 atas Manchester City (Man City) pada lanjutan Liga Primer di Tottenham Hotspur Stadium, Minggu (22/11).
Gol-gol dari Son Heung-min (5) dan Giovanni lo Celso (65) mengantarkan The Lilywhites ke puncak klasemen sementara Liga Primer dengan 20 poin. Ini adalah pertama kalinya sejak Agustus 2014 Tottenham memuncaki Liga Primer dan pertama kalinya mereka melakukannya setelah melakoni 9 pertandingan sejak Januari 1985.
Kemajuan signifikan produktivitas Tottenham bersama Mou semakin terlihat. Mereka telah mencetak lebih banyak gol di babak pertama pertandingan Liga Primer daripada tim lain mana pun musim ini dengan 11 gol.
Total dari 9 pertandingan Liga Primer, The Lilywhites telah mencetak 21 gol, tertinggi kedua setelah Chelsea (22 gol). Di sektor pertahanan, Tottenham juga solid lantaran baru kebobolan 9 gol atau yang paling sedikit bersama Leicester City.
Performa impresif Tottenham jelas membangkitkan asa bagi fans untuk melihat tim kesayangannya menjuarai Liga Primer pertama kalinya atau yang ketiga setelah era divisi utama (1950–1951, 1960–1961). Terakhir kali Tottenham mencicipi gelar juara adalah ketika meraih Piala Liga (2007–2008) di era kepelatihan Juande Ramos. (Baca juga: Akibat Pandemi Covid-19, Darurat Pendidikan Makin Parah)
Tottenham diyakini telah berada di tangan yang tepat. Mou adalah sosok berpengalaman menaklukkan Liga Primer berbekal 3 gelar yang diraihnya bersama Chelsea (2004–2005, 2005–2006, 2014–2015). Bersama Mou, Harry Kane dkk terlihat begitu konsisten. Dalam 15 pertandingan terakhir semua kompetisi, Tottenham hanya mengalami 1 kekalahan.
Kemenangan atas Man City yang notabene salah satu tim terkuat di Liga Primer saat ini dan berstatus sebagai runner-up musim lalu jelas membuktikan bahwa racikan Mou di Tottenham layak diperhitungkan. Kendati demikian Mou tetap membumi.
Dia mengatakan bahwa Tottenham tidak berada dalam posisi bersaing dalam perebutan Liga Primer dan menganggap persaingan antartim sangat ketat. Pelatih berusia 52 tahun tersebut fokus membawa timnya meraih hasil terbaik di setiap pertandingan dan membiarkan semua mengalir hingga akhir musim.