Liverpool Krisis Lini Belakang, Tugas Klopp Memberikan Keadilan

Rabu, 25 November 2020 - 12:35 WIB
loading...
Liverpool Krisis Lini Belakang, Tugas Klopp Memberikan Keadilan
Pemain Liverpool Diogo Jota, Roberto Firmino dan James Milner merayakan gol ke gawang LeicesterCity, Senin (23/11/2020). Firmino dan Jota menjadi opsi di pertandingan melawan Atalanta, dini hari nanti. Foto/Reuters
A A A
LIVERPOOL - Lazimnya, memiliki kedalaman skuad seimbang adalah keuntungan untuk seorang pelatih. Seperti apa yang dimiliki Pelatih Liverpool Juergen Klopp . Meski timnya disorot memiliki krisis di lini belakang, Klopp tetap membuat The Reds mencatatkan kemenangan.

Salah satu yang mendapat pujian adalah lini depan mereka. Pelatih asal Jerman itu memiliki banyak opsi di lini depan yang sedang onfire. Ada Mohamed Salah, Sadio Mane, Roberto Firmino, dan pendatang baru Diego Jota. (Baca: Amalan-amalan saat Turun Hujan yang Terlupakan)

Padahal, dalam beberapa musim terakhir, Klopp sebenarnya sudah sangat nyaman dengan komposisi Salah, Mane, dan Firmino. Ketiganya berkontribusi besar pada gelar Liga Champions dan Liga Primer. Namun, kenyamanan itu mulai terganggu dengan kehadiran Jota.

Didatangkan dari Wolverhampton Wanderers senilai 45 juta euro, pemain asal Brasil itu berhasil mencuri perhatian dengan produktivitas yang diperlihatkan Dari enam pertandingan terakhir, Jota sukses mengemas tujuh gol. Rinciannya, empat gol di Liga Primer dan tiga gol di ajang Liga Champions.

Hanya Salah yang memiliki produktivitas lebih baik dibandingkan Jota. Salah mengoleksi 10 gol, sedangkan Mane lima gol, Firmino baru dua kali menjebol gawang lawan. Statistik ini yang membuat Klopp dituntut memberikan keadilan kepada para pemainnya.

Satu sisi, dia jelas senang pada penampilan impresif Jota. Namun, pada saat bersamaan arsitek tim berusia 53 tahun itu juga harus bisa membuat keduanya nyaman. Padahal, awalnya Jota disiapkan sebagai cadangan dari trio Mane-Salah-Firmino. Namun, dengan apa yang diperlihatkan pemain berusia 23 tahun itu menjadikannya sekadar pelapis jelang kerugian. (Baca juga: Guru SD-SMP Mulai Masuk Sekolah di Surabaya, Ini Curhatan Mereka)

Namun, menjadikan dia starter, risiko besarnya akan membuat Firmino menjadi tidak nyaman dan tidak menutup kemungkinan meminta pindah demi menjaga peluang tampil di Piala Dunia 2022. “Jota dan rekan yang lain adalah pemain luar biasa. Kami semua bekerja keras selama sepekan dan kemudian pelatih memutuskan siapa yang keluar. Jadi, saya tidak memiliki persaingan pribadi dengannya," kata Firmino, berusaha mendinginkan suasana.

Sejauh ini, rivalitas itu memang belum terlalu kentara karena keduanya sama-sama memiliki kesempatan bermain. Ditambah kondisi penyerang The Reds Mane dan Salah yang bergantian melakukan isolasi mandiri karena terpapar Covid-19.

Absennya Mane atau Salah memberi kemudahan Klopp menempatkan Firmino dan Jota bersama-sama. Termasuk pada lanjutan pertandingan Grup D Liga Champions melawan Atalanta, dini hari nanti. Salah dipastikan belum bisa bermain karena masih harus menjalani isolasi mandiri.

Seperti yang diperlihatkan saat Liverpool menghancurkan Leicester City tiga gol tanpa balas. Firmino dan Jota bermain bersama-sama dalam formasi 4-3-3. Firmino bermain sebagai penyerang tengah, sedangkan Jota di kanan mengisi posisi Salah dan Mane beroperasi di kiri. (Baca juga: Pesona Jatiluwih Tetap Bisa Dinikmati saat Pandemi)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5063 seconds (0.1#10.140)