Taufik Hidayat Bicara Bobrok Birokrasi Olahraga di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat, buka-bukaan soal kasus hukum yang menjerat mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Taufik yang pernah bekerja di Satlak Prima juga cerita pengalaman menjadi ‘kurir’ uang untuk Imam.
Semua bermula ketika Taufik gantung raket, kemudian memutuskan terjun di dunia administrasi olahraga sebagai Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). Pada saat itu Taufik memimpin Satlak Prima pada 2016-2017.
Ketika berada di sana, Taufik merasakan banyak kejanggalan, termasuk ketika ia dititipi uang oleh seseorang untuk Imam Nahrawi. Dalam program podcast Deddy Corbuzier di Youtube, Taufik mengaku menerima uang tersebut dengan niat membantu.
"Saya hanya diminta tolong seperti itu di telepon, dan, ya, saya sebagai kerabat di situ, ya, saya membantu. Tapi saya tidak konfirmasi ke Pak Imam (Nahrawi, red) kalau uang sudah dititipkan ke Ulum (Miftahul Ulum, asisten pribadi Imam Nahrawi, red)” kata Taufik di acara itu, Senin (11/5/2020).
Sebelum Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, Taufik yang mencium banyak kejanggalan -tapi tak bisa berbuat banyak, memutuskan keluar dari lingkungan tersebut. "Gue sebelum Asian Games, tahu akan berantakan, gue keluar dulu. Di dalam banyak orang yang takut gue di situ makanya gimana caranya gue dimatiin,” kata menantu Agum Gumelar.
Taufik juga cerita soal bobrok pengurus Persatuan Bulu tangkis Indonesia (PBSI) -tempatnya dulu bernaung sebagai atlet. Kata juara Olimpiade Athena 2004 itu, sebagian besar pengurus PBSI memusuhi Taufik karena ia enggan kompromi.
"Di PBSI pun sama, takut kalau gue di situ. Gimanapun caranya gue dimatiin biar gak gerak,” lanjutnya.
Di bagian akhir podcast, Taufik Hidayat juga menyinggung tentang bobrok Asian Games 2018. Sejak awal Taufik merasa ada yang tidak beres karena sebagai penyumbang dua medali emas Asian Games ia tak dilibatkan dalam torch relay.(Baca juga: Jejak Emas Djoko Santoso, Ketum PBSI ke-11 )
“Gua enggak ada jatah (membawa obor) sama sekali kan, itu karena gua beda warna sama mereka. Segitunya politik dibawa ke olahraga. Kalau politik di bawa terus, olahraga kita enggak akan maju,” tutup Taufik.
Dalam hitungan kurang dari 24 jam, pengakuan Taufik Hidayat di acara podcast Deddy Corbuzier sudah ditonton sebanyak 1,3 juta kali. Beberapa orang di kolom komentar bilang pengakuan Taufik lebih mengerikan dari film horor.
Semua bermula ketika Taufik gantung raket, kemudian memutuskan terjun di dunia administrasi olahraga sebagai Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). Pada saat itu Taufik memimpin Satlak Prima pada 2016-2017.
Ketika berada di sana, Taufik merasakan banyak kejanggalan, termasuk ketika ia dititipi uang oleh seseorang untuk Imam Nahrawi. Dalam program podcast Deddy Corbuzier di Youtube, Taufik mengaku menerima uang tersebut dengan niat membantu.
"Saya hanya diminta tolong seperti itu di telepon, dan, ya, saya sebagai kerabat di situ, ya, saya membantu. Tapi saya tidak konfirmasi ke Pak Imam (Nahrawi, red) kalau uang sudah dititipkan ke Ulum (Miftahul Ulum, asisten pribadi Imam Nahrawi, red)” kata Taufik di acara itu, Senin (11/5/2020).
Sebelum Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, Taufik yang mencium banyak kejanggalan -tapi tak bisa berbuat banyak, memutuskan keluar dari lingkungan tersebut. "Gue sebelum Asian Games, tahu akan berantakan, gue keluar dulu. Di dalam banyak orang yang takut gue di situ makanya gimana caranya gue dimatiin,” kata menantu Agum Gumelar.
Taufik juga cerita soal bobrok pengurus Persatuan Bulu tangkis Indonesia (PBSI) -tempatnya dulu bernaung sebagai atlet. Kata juara Olimpiade Athena 2004 itu, sebagian besar pengurus PBSI memusuhi Taufik karena ia enggan kompromi.
"Di PBSI pun sama, takut kalau gue di situ. Gimanapun caranya gue dimatiin biar gak gerak,” lanjutnya.
Di bagian akhir podcast, Taufik Hidayat juga menyinggung tentang bobrok Asian Games 2018. Sejak awal Taufik merasa ada yang tidak beres karena sebagai penyumbang dua medali emas Asian Games ia tak dilibatkan dalam torch relay.(Baca juga: Jejak Emas Djoko Santoso, Ketum PBSI ke-11 )
“Gua enggak ada jatah (membawa obor) sama sekali kan, itu karena gua beda warna sama mereka. Segitunya politik dibawa ke olahraga. Kalau politik di bawa terus, olahraga kita enggak akan maju,” tutup Taufik.
Dalam hitungan kurang dari 24 jam, pengakuan Taufik Hidayat di acara podcast Deddy Corbuzier sudah ditonton sebanyak 1,3 juta kali. Beberapa orang di kolom komentar bilang pengakuan Taufik lebih mengerikan dari film horor.
(bbk)