Australia Open 2021, Petenis Diiziinkan Latihan di Lokasi Karantina
loading...
A
A
A
MELBOURNE - Otoritas Australia akhirnya melunak terkait protokol kesehatan yang akan diterapkan pada turnamen Australia Terbuka 2021 . Petenis akan diizinkan berlatih selama masa karantina dengan catatan negatif Covid-19 pada hari kedua pengetesan.
Tidak hanya itu, penyelenggara juga merilis jadwal baru turnamen yang kemungkinan akan digelar pada 8 Februari mendatang. Mereka bahkan sudah mengirimkan pedoman yang ditetapkan Departemen Kesehatan dan Pelayanan Publik Negara Bagian Victoria kepada para petenis. (Baca: Nadal Tunggu Kepastian Australia Terbuka 2021)
“Memang butuh waktu tapi kabar baiknya adalah sepertinya kita akan menggelar Australia Terbuka 8 Februari. Pemain harus menjalani karantina selama dua minggu mulai 15 Januari, tetapi Negara Bagian Victoria menyetujui persyaratan khusus karena petenis harus mempersiapkan Grand Slam,” jelasnya dilansir news.com.
Dia menjelaskan, pemain yang akan menjalani 14 hari karantina akan diizinkan berlatih setelah dinyatakan negatif Covid-19 pada hari kedua isolasi. Pengujian akan dilakukan secara berkala di kamar hotel masing-masing petenis pada hari pertama, ketiga, tujuh, 10, dan 14.
“Akan ada persyaratan kesehatan ketat. Tetapi setelah karantina, pemain bebas untuk tinggal dan pergi ke tempat yang mereka inginkan, memainkan pertandingan awal dan kemudian bersaing dalam Australia Terbuka,” ujarnya.
Tiley awalnya ingin pemain terbang pada pertengahan Desember sehingga mereka dapat menjalani karantina sebelum memainkan turnamen pemanasan. Namun, persyaratan karantina ketat yang diterapkan Departemen Kesehatan membuat hal tersebut sulit terealisasi dan berdampak pada jadwal Australia Terbuka yang sedianya digelar 18 Januari. (Baca juga: Nasehat Menghadapi Ujian dan Fitnah Akhir Zaman)
Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews menggambarkan risiko penularan virus corona yang kemungkinan dibawa oleh petenis ke komunitas Victoria.
“Tidak seperti setiap turnamen tenis lain yang akan dimainkan oleh tur putra dan putri tahun ini, hanya Australia Terbuka yang merupakan turnamen tenis di mana dapat diasumsikan bahwa para pemain itu akan membawa virus ke sini,” katanya.
Pernyataan ini mengacu pada penyelenggaraan ajang Grand Slam lainnya yakni AS Terbuka dan Prancis Terbuka. Sejumlah petenis dan ofisial didiskualifikasi lantaran positif terinfeksi virus corona pada tes berkala yang dilakukan penyelenggara. Fakta ini menurut Andrews yang membuat pemerintah tidak ingin mengulang hal serupa dan menjaga masyarakat dari penularan Covid-19.
Andrews mengungkapkan, Departemen Kesehatan tengah menyusun detail pengaturan karantina untuk pemain. Dia juga membantah jika ruang hotel yang disiapkan sebagai gelembung pemain tidak akan mencukupi lantaran sudah dipesan publik. (Baca juga: Manfaat Konsumsi Air Rebusan Jahe di Pagi Hari)
“Gagasan untuk menjaga kebugaran dan latihan mereka dan semua hal itu menjelang turnamen bukanlah hal yang sederhana. Kami sangat yakin bahwa kami memiliki cukup hotel dan saat ini sedang menyelesaikan pengaturan rinci seputar karantina,” tegasnya.
Seperti dilansir The Age dan The Sydney Morning Herald pekan lalu, ATP telah menginformasikan kepada pemain jika mereka akan diizinkan berlatih selama masa karantina dua minggu.
Di sisi lain, penerapan protokol kesehatan ketat ini berdampak pada membengkaknya biaya penyelenggaraan Australia Terbuka. TA bahkan harus menghabiskan dana cadangannya sebesar USD59,01 juta untuk memastikan turnamen digelar.
Craig Tiley mengungkapkan, penyelenggara kemungkinan akan menghabiskan lebih 40 juta dolar Australia untuk karantina dan biosekuriti yang mengakomodasi pemain serta anggota timnya. (Lihat videonya: 5 Tips Aman Menerima Paket Disaat Pandemi Covid-19)
“Kami menggunakan sebagian besar cadangan dalam mempertahankan pendanaan untuk Australia Terbuka. Kami sedang menjajaki opsi pinjaman untuk mempertahankan arus kas pada saat-saat kritis,” tambahnya. (Abriandi)
Tidak hanya itu, penyelenggara juga merilis jadwal baru turnamen yang kemungkinan akan digelar pada 8 Februari mendatang. Mereka bahkan sudah mengirimkan pedoman yang ditetapkan Departemen Kesehatan dan Pelayanan Publik Negara Bagian Victoria kepada para petenis. (Baca: Nadal Tunggu Kepastian Australia Terbuka 2021)
“Memang butuh waktu tapi kabar baiknya adalah sepertinya kita akan menggelar Australia Terbuka 8 Februari. Pemain harus menjalani karantina selama dua minggu mulai 15 Januari, tetapi Negara Bagian Victoria menyetujui persyaratan khusus karena petenis harus mempersiapkan Grand Slam,” jelasnya dilansir news.com.
Dia menjelaskan, pemain yang akan menjalani 14 hari karantina akan diizinkan berlatih setelah dinyatakan negatif Covid-19 pada hari kedua isolasi. Pengujian akan dilakukan secara berkala di kamar hotel masing-masing petenis pada hari pertama, ketiga, tujuh, 10, dan 14.
“Akan ada persyaratan kesehatan ketat. Tetapi setelah karantina, pemain bebas untuk tinggal dan pergi ke tempat yang mereka inginkan, memainkan pertandingan awal dan kemudian bersaing dalam Australia Terbuka,” ujarnya.
Tiley awalnya ingin pemain terbang pada pertengahan Desember sehingga mereka dapat menjalani karantina sebelum memainkan turnamen pemanasan. Namun, persyaratan karantina ketat yang diterapkan Departemen Kesehatan membuat hal tersebut sulit terealisasi dan berdampak pada jadwal Australia Terbuka yang sedianya digelar 18 Januari. (Baca juga: Nasehat Menghadapi Ujian dan Fitnah Akhir Zaman)
Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews menggambarkan risiko penularan virus corona yang kemungkinan dibawa oleh petenis ke komunitas Victoria.
“Tidak seperti setiap turnamen tenis lain yang akan dimainkan oleh tur putra dan putri tahun ini, hanya Australia Terbuka yang merupakan turnamen tenis di mana dapat diasumsikan bahwa para pemain itu akan membawa virus ke sini,” katanya.
Pernyataan ini mengacu pada penyelenggaraan ajang Grand Slam lainnya yakni AS Terbuka dan Prancis Terbuka. Sejumlah petenis dan ofisial didiskualifikasi lantaran positif terinfeksi virus corona pada tes berkala yang dilakukan penyelenggara. Fakta ini menurut Andrews yang membuat pemerintah tidak ingin mengulang hal serupa dan menjaga masyarakat dari penularan Covid-19.
Andrews mengungkapkan, Departemen Kesehatan tengah menyusun detail pengaturan karantina untuk pemain. Dia juga membantah jika ruang hotel yang disiapkan sebagai gelembung pemain tidak akan mencukupi lantaran sudah dipesan publik. (Baca juga: Manfaat Konsumsi Air Rebusan Jahe di Pagi Hari)
“Gagasan untuk menjaga kebugaran dan latihan mereka dan semua hal itu menjelang turnamen bukanlah hal yang sederhana. Kami sangat yakin bahwa kami memiliki cukup hotel dan saat ini sedang menyelesaikan pengaturan rinci seputar karantina,” tegasnya.
Seperti dilansir The Age dan The Sydney Morning Herald pekan lalu, ATP telah menginformasikan kepada pemain jika mereka akan diizinkan berlatih selama masa karantina dua minggu.
Di sisi lain, penerapan protokol kesehatan ketat ini berdampak pada membengkaknya biaya penyelenggaraan Australia Terbuka. TA bahkan harus menghabiskan dana cadangannya sebesar USD59,01 juta untuk memastikan turnamen digelar.
Craig Tiley mengungkapkan, penyelenggara kemungkinan akan menghabiskan lebih 40 juta dolar Australia untuk karantina dan biosekuriti yang mengakomodasi pemain serta anggota timnya. (Lihat videonya: 5 Tips Aman Menerima Paket Disaat Pandemi Covid-19)
“Kami menggunakan sebagian besar cadangan dalam mempertahankan pendanaan untuk Australia Terbuka. Kami sedang menjajaki opsi pinjaman untuk mempertahankan arus kas pada saat-saat kritis,” tambahnya. (Abriandi)
(ysw)