Taufik Hidayat Jadi Perbincangan, Netizen Minta Dunia Olahraga Dibenahi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nama Taufik Hidayat beberapa jam terakhir menjadi topik perbincangan di media sosial. Netizen mengomentari pernyataan Taufik soal bobrok birokrasi olahraga di Indonesia.
Seperti ramai diberitakan, Selasa (12/4/2020) Taufik menyebut ada banyak ‘tikus’ dalam dunia administrasi olahraga di Indonesia. Selain praktik korupsi , Taufik juga menyebut banyak kepentingan politik yang bermain di dalamnya. Pernyataan itu dibuat dalam acara podcast Deddy Corbuzier yang tayang di Youtube, Senin (11/5/2020).
Bagi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) -yang pernah mengasuhnya semasa jadi atlet, pernyataan Taufik tentu bikin telinga panas. Namun, ada beberapa pengguna media sosial yang mengapresiasi keberanian itu.
“Ngeri juga nih pengakuan Taufik Hidayat. Berharap dia selamat dan sehat. Kita butuh orang seperti dia, yang berani membakar lumbung dan mengusir para tikus,” tulis Fajar Ardiansyah, pemilik akun Twitter @fajar_ardi7.
“Pelajaran hidup yang didapat dari nonton podcast Deddy sama Taufik Hidayat.. Di suatu kelompok apa pun, cuma dua pilihannya. ‘Ikuti cara mereka dan diterima, atau tidak mengikuti dan Anda akan ditendang’ di situ prinsip kita diuji,” tulis Kocheng Ireng, pemilik akun Twitter @eagulegule.
Podcast Deddy Corbuzier dengan narasumber Taufik Hidayat di Youtube sudah ditonton sebanyak 1,3 juta kali dalam hitungan kurang dari 24 jam. (Baca juga: Taufik Hidayat Bicara Bobrok Dunia Olahraga Tanah Air )
Pada acara tersebut, peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu menyebut setengah gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga perlu dibongkar. Begitu pun dengan instansi PBSI yang sempat menaunginya sebagai atlet bulu tangkis kebanggaan Indonesia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto menanggapi dingin komentar Taufik yang viral di media sosial. Menurutnya, kritik itu merupakan hal biasa.
“Tidak perlu ditanggapi, kami tunggu (arahan, red) pak ketua. Kami sudah laporkan juga ke beliau (Ketua Umum PBSI) terkait hal itu,” kata Achmad Budiharto saat dihubungi wartawan, Selasa (12/5/2020).
Seperti ramai diberitakan, Selasa (12/4/2020) Taufik menyebut ada banyak ‘tikus’ dalam dunia administrasi olahraga di Indonesia. Selain praktik korupsi , Taufik juga menyebut banyak kepentingan politik yang bermain di dalamnya. Pernyataan itu dibuat dalam acara podcast Deddy Corbuzier yang tayang di Youtube, Senin (11/5/2020).
Bagi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) -yang pernah mengasuhnya semasa jadi atlet, pernyataan Taufik tentu bikin telinga panas. Namun, ada beberapa pengguna media sosial yang mengapresiasi keberanian itu.
“Ngeri juga nih pengakuan Taufik Hidayat. Berharap dia selamat dan sehat. Kita butuh orang seperti dia, yang berani membakar lumbung dan mengusir para tikus,” tulis Fajar Ardiansyah, pemilik akun Twitter @fajar_ardi7.
“Pelajaran hidup yang didapat dari nonton podcast Deddy sama Taufik Hidayat.. Di suatu kelompok apa pun, cuma dua pilihannya. ‘Ikuti cara mereka dan diterima, atau tidak mengikuti dan Anda akan ditendang’ di situ prinsip kita diuji,” tulis Kocheng Ireng, pemilik akun Twitter @eagulegule.
Podcast Deddy Corbuzier dengan narasumber Taufik Hidayat di Youtube sudah ditonton sebanyak 1,3 juta kali dalam hitungan kurang dari 24 jam. (Baca juga: Taufik Hidayat Bicara Bobrok Dunia Olahraga Tanah Air )
Pada acara tersebut, peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu menyebut setengah gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga perlu dibongkar. Begitu pun dengan instansi PBSI yang sempat menaunginya sebagai atlet bulu tangkis kebanggaan Indonesia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto menanggapi dingin komentar Taufik yang viral di media sosial. Menurutnya, kritik itu merupakan hal biasa.
“Tidak perlu ditanggapi, kami tunggu (arahan, red) pak ketua. Kami sudah laporkan juga ke beliau (Ketua Umum PBSI) terkait hal itu,” kata Achmad Budiharto saat dihubungi wartawan, Selasa (12/5/2020).
(sha)