Preview Lazio vs Club Brugge : Akhiri Penantian
loading...
A
A
A
ROMA - Lazio tinggal sedikit lagi mengakhiri penantiannya di Liga Champions . I Biancocelesti hanya perlu terhindar dari kekalahan saat menjamu Club Brugge untuk bisa merasakan lagi babak gugur setelah hampir 20 tahun.
(Jelang Derby Manchester, Guardiola: Kami Tidak Diuntungkan)
Lazio kembali meramaikan lagi kompetisi tertinggi Benua Biru itu sejak 2007/2008. Musim ini menjadi partsipasi keenamnya selama era Liga Champions. Tapi, terakhir kali wakil Serie A itu lolos ke babak gugur pada edisi 1999/2000 dimana bisa sampai perempat final.
Sekarang Lazio hanya perlu satu poin untuk kembali merasa fase itu lagi. Hasil imbang kontra Brugge di Stadio Olimpico dini hari nanti bakal mengamankan satu tiket tersisa ke fase 16 besar, yang nantinya akan menemani Borussia Dortmund di Grup F.
Kemudahan itu didapat Lazio karena saat ini menempati posisi dua klasemen sementara dengan sembilan poin. Tim asuhan Simone Inzaghi unggul dua poin dari Club Brugge yang menjadi utusan Belgia.
Di atas kertas, Lazio lebih diunggulkan lantaran belum pernah kalah dari lima laga penyisihan Grup F, yakni dua menang dan tiga imbang. Sementara Club Brugge pernah dua kali tumbang, selebihnya dua menang dan satu imbang.
Selain itu, hanya meraih satu poin sangat mungkin bagi Lazio. Sebab, pada laga terbarunya di Liga Champions, mereka bisa berbagi hasil 1-1 dengan Borussia Dortmund. Pertemuan pertama kontra Club Brugge di Jan Breydel Stadium, juga berakhir imbang 1-1.
Kemenangan 2-1 atas Spezia di Serie A pada akhir pekan lalu, diyakini bisa memacu motivasi pemain Lazio untuk bisa menahan armada Philippe Clement, atau bahkan meraih kemenangan yang dianggap cara lebih aman untuk lolos.
Meski demikian, Lazio juga tidak boleh lengah. Pasalnya, Club Brugge dipastikan bakal tampil habis-habisan. Sebab, kemenangan di Roma akan melahirkan sejarah, yakni lolos ke babak gugur untuk pertama kalinya selama era Liga Champions.
(Covid-19 Sempat Membuat Paul Pogba Tidak Bisa Berlari)
Sebelum musim ini, Club Brugge sudah tujuh kali tampil di Liga Champions. Namun, semuanya selalu bernasib sama, terhenti di penyisihan grup. Catatan dua kemenangan beruntun disemua kompetisi, yakni versus Zenit (3-0) dan Sint-Truiden (1-0) menjadi bukti keseriusan Ruud Vormer dkk.
(Jelang Derby Manchester, Guardiola: Kami Tidak Diuntungkan)
Lazio kembali meramaikan lagi kompetisi tertinggi Benua Biru itu sejak 2007/2008. Musim ini menjadi partsipasi keenamnya selama era Liga Champions. Tapi, terakhir kali wakil Serie A itu lolos ke babak gugur pada edisi 1999/2000 dimana bisa sampai perempat final.
Sekarang Lazio hanya perlu satu poin untuk kembali merasa fase itu lagi. Hasil imbang kontra Brugge di Stadio Olimpico dini hari nanti bakal mengamankan satu tiket tersisa ke fase 16 besar, yang nantinya akan menemani Borussia Dortmund di Grup F.
Kemudahan itu didapat Lazio karena saat ini menempati posisi dua klasemen sementara dengan sembilan poin. Tim asuhan Simone Inzaghi unggul dua poin dari Club Brugge yang menjadi utusan Belgia.
Di atas kertas, Lazio lebih diunggulkan lantaran belum pernah kalah dari lima laga penyisihan Grup F, yakni dua menang dan tiga imbang. Sementara Club Brugge pernah dua kali tumbang, selebihnya dua menang dan satu imbang.
Selain itu, hanya meraih satu poin sangat mungkin bagi Lazio. Sebab, pada laga terbarunya di Liga Champions, mereka bisa berbagi hasil 1-1 dengan Borussia Dortmund. Pertemuan pertama kontra Club Brugge di Jan Breydel Stadium, juga berakhir imbang 1-1.
Kemenangan 2-1 atas Spezia di Serie A pada akhir pekan lalu, diyakini bisa memacu motivasi pemain Lazio untuk bisa menahan armada Philippe Clement, atau bahkan meraih kemenangan yang dianggap cara lebih aman untuk lolos.
Meski demikian, Lazio juga tidak boleh lengah. Pasalnya, Club Brugge dipastikan bakal tampil habis-habisan. Sebab, kemenangan di Roma akan melahirkan sejarah, yakni lolos ke babak gugur untuk pertama kalinya selama era Liga Champions.
(Covid-19 Sempat Membuat Paul Pogba Tidak Bisa Berlari)
Sebelum musim ini, Club Brugge sudah tujuh kali tampil di Liga Champions. Namun, semuanya selalu bernasib sama, terhenti di penyisihan grup. Catatan dua kemenangan beruntun disemua kompetisi, yakni versus Zenit (3-0) dan Sint-Truiden (1-0) menjadi bukti keseriusan Ruud Vormer dkk.
(mirz)