Reuni Setelah Dua Tahun, Jaga Gengsi Messi dan Ronaldo
loading...
A
A
A
BARCELONA - Sempat tertunda, pertemuan Lionel Messi dengan Cristiano Ronaldo (CR7) kemungkinan besar akan terwujud di Camp Nou, dini hari nanti. Duel megabintang sepak bola dunia tersebut mewarnai pertandingan Barcelona versus Juve dalam memperebutkan posisi teratas Grup G.
Messi dan CR7 sudah dua tahun lebih tidak bersua, tepatnya setelah CR7 hengkang dari Real Madrid ke Juventus pada 10 Juli 2018. Sebelum itu, Messi dan CR7 kerap terlibat sengit dalam pertempuran Barca melawan Madrid periode 2009/2018 di pentas kompetisi Liga Champions, domestik Spanyol, baik di Primera Liga, Copa del Rey, serta tim nasional. (Baca: Memalukan, Barcelona Tersungkur di Kandang Tim Promosi)
Messi dan CR7 pertama kali bersua adalah pada laga leg pertama semifinal Liga Champions 2007/2008 di Camp Nou, 6 Mei 2018. Ketika itu, Messi yang berseragam Barcelona bermain 0-0 kontra CR7 bersama Manchester United (MU). Sementara pertemuan terakhir kedua pengoleksi gelar pemain terbaik di dunia tersebut terjadi pada pertandingan Primera Liga, 6 Mei 2018. Saat itu, pertandingan Madrid dan Barca berakhir 2-2.
Berdasarkan data bleacher report football, keduanya telah bertemu 35 kali. Dari pertemuan tersebut, Messi lebih unggul dibandingkan CR7. Messi berhasil meraih 16 kemenangan, CR7 menang 10 pertandingan. Sementara sembilan pertandingan lainnya berakhir imbang. Urusan produktivitas, Messi berhasil mendulang 22 gol dari 35 pertemuan tersebut. Adapun CR7 mengoleksi 19 gol.
Reuni Messi dengan CR7 sebenarnya diproyeksikan terjadi 29 Oktober lalu saat Juve kalah 0-2 dari Barca pada pertemuan pertama Grup G di Allianz Stadium. Sayang, urung terwujud karena CR7 terinfeksi Covid-19. Kini, duel nostalgia megabintang sepak bola tersebut kemungkinan terealisasi.
Meski sudah dipastikan lolos ke babak 16 besar Liga Champions, kualitas Messi dan CR7 sangat dibutuhkan tim masing-masing guna meraih kemenangan sekaligus mengunci puncak klasemen Grup G. Saat ini, Barca memimpin dengan torehan 15 poin, unggul dua poin dari Juve. (Baca juga: Penanganan Terkini Kanker Usus Besar)
Kinerja keduanya sepanjang musim ini terbilang cukup baik. Messi mencetak tujuh gol, sedangkan CR7 10 gol. Bagi Messi, kepemimpinannya begitu diandalkan untuk mengembalikan Barca yang tengah disorot seusai kalah 1-2 dari Cadiz pada pertandingan Primera Liga, Minggu (6/12). Torehan negatif membuat Blaugrana tertinggal 12 poin dari pemuncak klasemen sementara Primera Liga (26 poin).
Situasi semakin pelik, melawan Juve, Pelatih Ronald Koeman tidak bisa menurunkan Ansu Fati, Gerard Pique, Sergi Roberto, dan Samuel Umtiti. Sebagai ganti, Ronald Araujo akan diduetkan dengan Clement Lenglet di jantung pertahanan.
Di lini depan, Messi akan didukung Pedri, Philippe Coutinho, dan Antoine Griezmann. Koeman menjadikan pertandingan kontra Juve sebagai momentum untuk mengembalikan kepercayaan diri pasukannya. Dia ingin Barca tampil lebih baik dan berkonsentrasi penuh.
Pelatih asal Belanda tersebut tidak ingin Blaugrana melakukan kecerobohan serupa seperti saat melawan Cadiz. “Sikap kami tidak bagus melawan Cadiz dan itu tidak hanya dari para pemain bertahan. Saya pikir itu mungkin karena kurangnya konsentrasi,” ungkap Koeman, dilansir Marca. (Baca juga: Peneliti Korea Buat Biodiesel dari Kardus Bekas)
Di kubu lawan, Juve datang dengan kondisi bagus. La Vecchia Signora belum terkalahkan dalam delapan pertandingan terakhir semua kompetisi, termasuk menang 2-1 atas Torino di Seri A, Minggu (6/12). CR7 akan diandalkan Pelatih Andrea Pirlo di lini depan Juve bersama Alvaro Morata dan Federico Chiesa.
Dari sisi psikologis, Juve menunjukkan mentalitas yang bagus saat membalikkan situasi kontra Torino. Sempat tertinggal gol Nicolas Nkoulou (9), Juve membalikkan keadaan berkat Weston McKennie (77) dan Leonardo Bonucci (89). Menurut McKennie, kemenangan di pertandingan derby melawan Torino telah mengembalikan Juve ke jalur juara Seri A. (Baca juga: Turki Tegaskan Tidak Akan Tunduk pada Ancaman UE)
Selain itu, gelandang Amerika Serikat (AS) tersebut menilai timnya sangat bersemangat untuk membalas kekalahan dari Barca sekaligus merebut puncak klasemen Grup G. Hal itu bisa terwujud jika Juve mengalahkan Barca 3-0.
“Kami bersemangat menghadapi Barcelona. Kami akan mempelajari kesalahan-kesalahan yang kami lakukan di pertemuan pertama dan mencoba mencari cara untuk mendapatkan hasil terbaik di Camp Nou,” tandas McKennie. (Alimansyah)
Lihat Juga: Barcelona vs Real Sociedad di LaLiga 2024/25, Simak Jadwal dan Link Streamingnya di Vision+
Messi dan CR7 sudah dua tahun lebih tidak bersua, tepatnya setelah CR7 hengkang dari Real Madrid ke Juventus pada 10 Juli 2018. Sebelum itu, Messi dan CR7 kerap terlibat sengit dalam pertempuran Barca melawan Madrid periode 2009/2018 di pentas kompetisi Liga Champions, domestik Spanyol, baik di Primera Liga, Copa del Rey, serta tim nasional. (Baca: Memalukan, Barcelona Tersungkur di Kandang Tim Promosi)
Messi dan CR7 pertama kali bersua adalah pada laga leg pertama semifinal Liga Champions 2007/2008 di Camp Nou, 6 Mei 2018. Ketika itu, Messi yang berseragam Barcelona bermain 0-0 kontra CR7 bersama Manchester United (MU). Sementara pertemuan terakhir kedua pengoleksi gelar pemain terbaik di dunia tersebut terjadi pada pertandingan Primera Liga, 6 Mei 2018. Saat itu, pertandingan Madrid dan Barca berakhir 2-2.
Berdasarkan data bleacher report football, keduanya telah bertemu 35 kali. Dari pertemuan tersebut, Messi lebih unggul dibandingkan CR7. Messi berhasil meraih 16 kemenangan, CR7 menang 10 pertandingan. Sementara sembilan pertandingan lainnya berakhir imbang. Urusan produktivitas, Messi berhasil mendulang 22 gol dari 35 pertemuan tersebut. Adapun CR7 mengoleksi 19 gol.
Reuni Messi dengan CR7 sebenarnya diproyeksikan terjadi 29 Oktober lalu saat Juve kalah 0-2 dari Barca pada pertemuan pertama Grup G di Allianz Stadium. Sayang, urung terwujud karena CR7 terinfeksi Covid-19. Kini, duel nostalgia megabintang sepak bola tersebut kemungkinan terealisasi.
Meski sudah dipastikan lolos ke babak 16 besar Liga Champions, kualitas Messi dan CR7 sangat dibutuhkan tim masing-masing guna meraih kemenangan sekaligus mengunci puncak klasemen Grup G. Saat ini, Barca memimpin dengan torehan 15 poin, unggul dua poin dari Juve. (Baca juga: Penanganan Terkini Kanker Usus Besar)
Kinerja keduanya sepanjang musim ini terbilang cukup baik. Messi mencetak tujuh gol, sedangkan CR7 10 gol. Bagi Messi, kepemimpinannya begitu diandalkan untuk mengembalikan Barca yang tengah disorot seusai kalah 1-2 dari Cadiz pada pertandingan Primera Liga, Minggu (6/12). Torehan negatif membuat Blaugrana tertinggal 12 poin dari pemuncak klasemen sementara Primera Liga (26 poin).
Situasi semakin pelik, melawan Juve, Pelatih Ronald Koeman tidak bisa menurunkan Ansu Fati, Gerard Pique, Sergi Roberto, dan Samuel Umtiti. Sebagai ganti, Ronald Araujo akan diduetkan dengan Clement Lenglet di jantung pertahanan.
Di lini depan, Messi akan didukung Pedri, Philippe Coutinho, dan Antoine Griezmann. Koeman menjadikan pertandingan kontra Juve sebagai momentum untuk mengembalikan kepercayaan diri pasukannya. Dia ingin Barca tampil lebih baik dan berkonsentrasi penuh.
Pelatih asal Belanda tersebut tidak ingin Blaugrana melakukan kecerobohan serupa seperti saat melawan Cadiz. “Sikap kami tidak bagus melawan Cadiz dan itu tidak hanya dari para pemain bertahan. Saya pikir itu mungkin karena kurangnya konsentrasi,” ungkap Koeman, dilansir Marca. (Baca juga: Peneliti Korea Buat Biodiesel dari Kardus Bekas)
Di kubu lawan, Juve datang dengan kondisi bagus. La Vecchia Signora belum terkalahkan dalam delapan pertandingan terakhir semua kompetisi, termasuk menang 2-1 atas Torino di Seri A, Minggu (6/12). CR7 akan diandalkan Pelatih Andrea Pirlo di lini depan Juve bersama Alvaro Morata dan Federico Chiesa.
Dari sisi psikologis, Juve menunjukkan mentalitas yang bagus saat membalikkan situasi kontra Torino. Sempat tertinggal gol Nicolas Nkoulou (9), Juve membalikkan keadaan berkat Weston McKennie (77) dan Leonardo Bonucci (89). Menurut McKennie, kemenangan di pertandingan derby melawan Torino telah mengembalikan Juve ke jalur juara Seri A. (Baca juga: Turki Tegaskan Tidak Akan Tunduk pada Ancaman UE)
Selain itu, gelandang Amerika Serikat (AS) tersebut menilai timnya sangat bersemangat untuk membalas kekalahan dari Barca sekaligus merebut puncak klasemen Grup G. Hal itu bisa terwujud jika Juve mengalahkan Barca 3-0.
“Kami bersemangat menghadapi Barcelona. Kami akan mempelajari kesalahan-kesalahan yang kami lakukan di pertemuan pertama dan mencoba mencari cara untuk mendapatkan hasil terbaik di Camp Nou,” tandas McKennie. (Alimansyah)
Lihat Juga: Barcelona vs Real Sociedad di LaLiga 2024/25, Simak Jadwal dan Link Streamingnya di Vision+
(ysw)