GP Abu Dhabi Bakal Jadi Pelampiasan Dendam Verstappen
loading...
A
A
A
ABU DHABI - Max Verstappen menargetkan kemenangan pada seri terakhir Formula One (F1) 2020 di Grand Prix (GP) Abu Dhabi, Minggu (13/12) nanti. Pembalap Red Bull Racing itu ingin menebus penampilan buruknya saat balapan di Bahrain, akhir pekan lalu.
Di Sirkuit Sakhir Bahrain, Verstappen harus menelan kekecewaan setelah hanya menjalani balapan kurang dari satu lap. Dia harus keluar lebih lebih cepat lantaran menabrak tembok pembatas setelah menghindari Charles Leclerc dan Sergio Perez yang bersenggolan di tikungan pertama balapan tersebut. (Baca: Max Verstappen Tercepat Jelang Kualifikasi GP Bahrain)
Wajar jika kondisi itu membuat Verstappen merasa sangat frustasi. Pasalnya, performa Verstappen sedang sangat baik selama menjalani latihan bebas, dan kualifikasi pada GP Sakhir. Bahkan, dia sangat yakin bisa memenangkan balapan.
Sayangnya, kesempatan itu tak mampu dimaksimalkan dengan baik. Dia mengatakan para pembalap sangat tampil agresif selepas balapan dimulai.
“Ini masih membuat saya frustasi, kami memiliki mobil yang cepat, dan saya menantikan balapan yang bagus untuk tim. Tiga kali saya mencoba untuk menghindari kontak, tetapi semua pembalap tampak cukup agresif dan tidak banyak lagi yang bisa saya lakukan,” kata Verstappen dilansir grandprix247.
Pada insiden itu, banyak yang mengatakan Leclerc sebagai penyebab kecelakaan itu. Bahkan, pembalap Ferrari itu juga mendapatkan ganjaran penalti dengan turun beberapa posisi karena tindakannya yang dinilai berbahaya. (Baca juga: Lulus Kuliah Ingin Dapat Pekerjaan yang Diimpikan, Ini Kuncinya)
Meski penyebab kekacauan itu sudah mendapatkan hukuman, Verstappen tetap saja masih kecewa berat dengan hasil balapannya itu. Namun, pembalap asal Belanda ini akan mencoba bangkit dari keterpurukannya itu.
“Saya menghormati Charles sebagai pembalap, dan hal-hal ini terjadi pada kita semua di beberapa titik. Tetapi, balapan saya hancur dan itu juga tidak baik untuk tim. Mereka seharusnya pantas mendapatkan hasil bagus,” ujar Verstappen.
“Penalti grid untuk balapan berikutnya tidak terlalu berarti sekarang karena kami tidak dapat mengubah hasil balapan itu,” paparnya.
Verstappen mengaku berutang satu kemenangan untuk timnya yang akan dia cari di Abu Dhabi nanti. Tidak hanya itu, dia juga ingin memutus dominasi Mercedes yang selalu menguasai podium pertama di Sirkuit Yas Marina. Pembalap berusia 23 tahun ini mengaku sudah tidak sabar kembali balapan dengan lintasan balap yang sesungguhnya, dibandingkan pada GP Sakhir. (Baca juga: Neymar Jr Batal Hengkang dari PSG)
Di Sirkuit Sakhir Bahrain, Verstappen harus menelan kekecewaan setelah hanya menjalani balapan kurang dari satu lap. Dia harus keluar lebih lebih cepat lantaran menabrak tembok pembatas setelah menghindari Charles Leclerc dan Sergio Perez yang bersenggolan di tikungan pertama balapan tersebut. (Baca: Max Verstappen Tercepat Jelang Kualifikasi GP Bahrain)
Wajar jika kondisi itu membuat Verstappen merasa sangat frustasi. Pasalnya, performa Verstappen sedang sangat baik selama menjalani latihan bebas, dan kualifikasi pada GP Sakhir. Bahkan, dia sangat yakin bisa memenangkan balapan.
Sayangnya, kesempatan itu tak mampu dimaksimalkan dengan baik. Dia mengatakan para pembalap sangat tampil agresif selepas balapan dimulai.
“Ini masih membuat saya frustasi, kami memiliki mobil yang cepat, dan saya menantikan balapan yang bagus untuk tim. Tiga kali saya mencoba untuk menghindari kontak, tetapi semua pembalap tampak cukup agresif dan tidak banyak lagi yang bisa saya lakukan,” kata Verstappen dilansir grandprix247.
Pada insiden itu, banyak yang mengatakan Leclerc sebagai penyebab kecelakaan itu. Bahkan, pembalap Ferrari itu juga mendapatkan ganjaran penalti dengan turun beberapa posisi karena tindakannya yang dinilai berbahaya. (Baca juga: Lulus Kuliah Ingin Dapat Pekerjaan yang Diimpikan, Ini Kuncinya)
Meski penyebab kekacauan itu sudah mendapatkan hukuman, Verstappen tetap saja masih kecewa berat dengan hasil balapannya itu. Namun, pembalap asal Belanda ini akan mencoba bangkit dari keterpurukannya itu.
“Saya menghormati Charles sebagai pembalap, dan hal-hal ini terjadi pada kita semua di beberapa titik. Tetapi, balapan saya hancur dan itu juga tidak baik untuk tim. Mereka seharusnya pantas mendapatkan hasil bagus,” ujar Verstappen.
“Penalti grid untuk balapan berikutnya tidak terlalu berarti sekarang karena kami tidak dapat mengubah hasil balapan itu,” paparnya.
Verstappen mengaku berutang satu kemenangan untuk timnya yang akan dia cari di Abu Dhabi nanti. Tidak hanya itu, dia juga ingin memutus dominasi Mercedes yang selalu menguasai podium pertama di Sirkuit Yas Marina. Pembalap berusia 23 tahun ini mengaku sudah tidak sabar kembali balapan dengan lintasan balap yang sesungguhnya, dibandingkan pada GP Sakhir. (Baca juga: Neymar Jr Batal Hengkang dari PSG)