Joshua Tantang Fury: Jika Anda Ingin Status No 1, Ayo Lawan Saya!
loading...
A
A
A
LONDON - Anthony Joshua melemparkan tantangan ke Tyson Fury untuk pertarungan gelar kelas berat. Juara dunia WBO, WBA, IBO, dan IBF itu memandang perlu pertemuan dengan Fury yang menguasai sabuk juara WBC untuk menentukan figur dominan di divisi kelas berat.
Semua sabuk kelas berat berada di Inggris, dengan Joshua, 30 tahun, merebut kembali tiga sabuknya setelah membalas kekalahannya dari Andy Ruiz Jr dalam rematch di Riyadh, Arab Saudi, Desember 2019.
Sementara Fury kembali ke penampilan terbaiknya setelah menang TKO di ronde ketujuh atas Deontay Wilder pada Februari 2020 di Las Vegas untuk mengamankan gelar WBC. Kemenangan Fury atas Wilder membuat banyak orang percaya dia adalah kelas berat terbaik.
Ini berarti bahwa, jika Joshua dan Fury berhadapan di atas ring, pemenangnya akan menjadi juara terpadu pertama sejak Lennox Lewis.
"Jika Anda benar-benar ingin mengatakan Anda nomor 1, ayo lawan saya. Mari kita mulai," ujar Joshua kepada Sky Sports. “Aku punya bebrapa sabuk juara, jadi itu masuk akal."
"Saya adalah juara kelas berat dunia unifikasi, dia adalah juara WBC. Pembuktian apad jika saya dan dia bertarung? Akan ada satu sosok dominan di divisi kelas berat yang akan memiliki semua sabuk juara dan menjadi tidak terbantahkan."
"Logikanya, untuk membuktikan diri sebagai No 1, saya harus melawan Tyson Fury. Dia harus bertarung dengan Anthony Joshua."
Pertandingan Joshua berikutnya melawan penantang wajib IBF, Kubrat Pulev, yang dijadwalkan 20 Juni, namun ditunda karena wabah virus corona.
Petinju Amerika Serikat Deontay Wilder telah menyalakan klausul pertandingan ulang melawan Fury. Jadwal semula 18 Juli dibatalakan menjadi bulan Oktober karena wabah virus corona yang mematikan hampir seluruh event olahraga secara global.
Promotor Eddie Hearn, yang mengelola Joshua, telah melontarkan gagasan bahwa pertarungan unifikasi dengan Fury mungkin akan diprioritaskan jika terjadi penundaan yang lama.
Pertarungan antara Joshua vs Fury akan menjadi yang terbesar dalam sejarah tinju Inggris, dengan spekulasi bahwa pertarungan akan digelar di Stadion Wembley.
"Sungguh luar biasa untuk memberi tahu Pulev, 'Saya pikir itu yang terbaik jika Anda menyingkir untuk saat ini' dan memberi tahu Wilder 'kita punya keperluan lain yang sangat penting'," tambah Joshua.
"Pertarungan itu (dengan Fury) perlu terjadi karena tidak akan pernah ada waktu seperti ini lagi."
Semua sabuk kelas berat berada di Inggris, dengan Joshua, 30 tahun, merebut kembali tiga sabuknya setelah membalas kekalahannya dari Andy Ruiz Jr dalam rematch di Riyadh, Arab Saudi, Desember 2019.
Sementara Fury kembali ke penampilan terbaiknya setelah menang TKO di ronde ketujuh atas Deontay Wilder pada Februari 2020 di Las Vegas untuk mengamankan gelar WBC. Kemenangan Fury atas Wilder membuat banyak orang percaya dia adalah kelas berat terbaik.
Ini berarti bahwa, jika Joshua dan Fury berhadapan di atas ring, pemenangnya akan menjadi juara terpadu pertama sejak Lennox Lewis.
"Jika Anda benar-benar ingin mengatakan Anda nomor 1, ayo lawan saya. Mari kita mulai," ujar Joshua kepada Sky Sports. “Aku punya bebrapa sabuk juara, jadi itu masuk akal."
"Saya adalah juara kelas berat dunia unifikasi, dia adalah juara WBC. Pembuktian apad jika saya dan dia bertarung? Akan ada satu sosok dominan di divisi kelas berat yang akan memiliki semua sabuk juara dan menjadi tidak terbantahkan."
"Logikanya, untuk membuktikan diri sebagai No 1, saya harus melawan Tyson Fury. Dia harus bertarung dengan Anthony Joshua."
Pertandingan Joshua berikutnya melawan penantang wajib IBF, Kubrat Pulev, yang dijadwalkan 20 Juni, namun ditunda karena wabah virus corona.
Petinju Amerika Serikat Deontay Wilder telah menyalakan klausul pertandingan ulang melawan Fury. Jadwal semula 18 Juli dibatalakan menjadi bulan Oktober karena wabah virus corona yang mematikan hampir seluruh event olahraga secara global.
Promotor Eddie Hearn, yang mengelola Joshua, telah melontarkan gagasan bahwa pertarungan unifikasi dengan Fury mungkin akan diprioritaskan jika terjadi penundaan yang lama.
Pertarungan antara Joshua vs Fury akan menjadi yang terbesar dalam sejarah tinju Inggris, dengan spekulasi bahwa pertarungan akan digelar di Stadion Wembley.
"Sungguh luar biasa untuk memberi tahu Pulev, 'Saya pikir itu yang terbaik jika Anda menyingkir untuk saat ini' dan memberi tahu Wilder 'kita punya keperluan lain yang sangat penting'," tambah Joshua.
"Pertarungan itu (dengan Fury) perlu terjadi karena tidak akan pernah ada waktu seperti ini lagi."
(sha)