Dorna Sports Tunggu Rekomendasi Tuan Rumah untuk Kembali Gelar Balapan MotoGP
loading...

Rider Honda, Marc Marquez berada di depan dua pembalap Monster Energy Yamaha di sirkuit Sepang Malaysia. Foto: MotoGP
A
A
A
MADRID - CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta mengungkapkan kemungkinan MotoGP 2020 untuk kembali digelar di tengah pandemi Covid-19. Hal itu tergantung rekomendasi dari negara tuan rumah.
Menurut Ezpeleta, jika otoritas negara tuan rumah MotoGP mengizinkan penyelenggara menggelar balapan tanpa penonton, maka skenario tersebut akan dijalankan. ( )
"Jika ketentuan otoritas dari berbagai negara memungkinkan kami untuk menjalani balapan tanpa penonton, kami akan menurutinya," kata Ezpeleta dikutip dari Corsedimoto, Kamis (16/4/2020).
"Kami mengikuti evolusi situasi dari jam ke jam, kami siap untuk memulai lagi sambil memantau perkembangan," pungkas Ezpeleta.
Sejak Covid-19 menghentikan aktivitas balapan, sudah ada delapan tempat yang meminta pada Dorna Sports untuk menjadwal ulang balapan. Sementara Grand Prix Qatar yang sejatinya digelar awal bulan lalu, dipastikan batal.
Sejumlah negara tuan rumah, termasuk Italia melarang acara yang mengumpulkan massa sampai 2021 mendatang. Itu dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19.
Menurut Ezpeleta, jika otoritas negara tuan rumah MotoGP mengizinkan penyelenggara menggelar balapan tanpa penonton, maka skenario tersebut akan dijalankan. ( )
"Jika ketentuan otoritas dari berbagai negara memungkinkan kami untuk menjalani balapan tanpa penonton, kami akan menurutinya," kata Ezpeleta dikutip dari Corsedimoto, Kamis (16/4/2020).
"Kami mengikuti evolusi situasi dari jam ke jam, kami siap untuk memulai lagi sambil memantau perkembangan," pungkas Ezpeleta.
Sejak Covid-19 menghentikan aktivitas balapan, sudah ada delapan tempat yang meminta pada Dorna Sports untuk menjadwal ulang balapan. Sementara Grand Prix Qatar yang sejatinya digelar awal bulan lalu, dipastikan batal.
Sejumlah negara tuan rumah, termasuk Italia melarang acara yang mengumpulkan massa sampai 2021 mendatang. Itu dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19.
(luq)