Menpora Ingin Atlet Indonesia Bijak Bermedia Sosial dan Pandai Kelola Keuangan
loading...
A
A
A
“Atlet harus memahami cara menggunakan media sosial secara bijak, tepat dan berguna terutama dimasa pandemi ini, sehingga dapat membantu untuk turut menyebarkan berita-berita yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Menpora.
Kemudian, Menpora juga mengajak atlet untuk pintar mengelola pendapatannya, agar masa depannya bisa lebih baik. “Kita tidak dapat menutup mata dari mantan atlet profesional yang pada akhir karirnya malah tidak mampu untuk bertahan hidup, karena pada saat masa jayanya dimana memiliki income yang cukup, tidak bijak mengatur keuangannya, apalagi untuk berinvestasi,” jelasnya.
Menpora lalu mengambil contoh pada SEA Games yang lalu. Menpora menjelaskan bahwa atlet yang mendapat medali emas diberikan bonus oleh pemerintah. “Jika tidak bijak dalam mengelola uang, pasti akan menjadi sia-sia, karena akan digunakan untuk hal-hal yang konsumtif dari pada hal yang produktif, sehingga pada akhir karirnya sebagai atlet tinggal penyesalan saja.” tutur Menpora.
“Kami tidak ingin hal itu terjadi bagi atlet dan pelatih, makanya kami mengundang pakar-pakar keuangan dan investasi untuk memberikan short course kepada atlet dan pelatih melalui webinar ini.” tambah Menpora.
Sementra itu, Plt Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Chandra Bhakti menambahkan, kegiatan Webinar tahap I ini mulai 14-22 Mei 2020. Adapun topik yang dibahas yaitu tata kelola media sosial, keuangan, dan investasi. Selain itu, peserta dalam kesempatan ini juga tanya jawab dengan Menpora. Beberapa atlet yang mengikuti kegiatan ini diantaranya, atlet bulutangkis Jonatan Christie, atlet para badminton Leani Ratri Oktila, hingga atlet tenis meja David Jacobs. Hadir juga, Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta; dan Tenaga Ahli Menpora, Farida.
Kemudian, Menpora juga mengajak atlet untuk pintar mengelola pendapatannya, agar masa depannya bisa lebih baik. “Kita tidak dapat menutup mata dari mantan atlet profesional yang pada akhir karirnya malah tidak mampu untuk bertahan hidup, karena pada saat masa jayanya dimana memiliki income yang cukup, tidak bijak mengatur keuangannya, apalagi untuk berinvestasi,” jelasnya.
Menpora lalu mengambil contoh pada SEA Games yang lalu. Menpora menjelaskan bahwa atlet yang mendapat medali emas diberikan bonus oleh pemerintah. “Jika tidak bijak dalam mengelola uang, pasti akan menjadi sia-sia, karena akan digunakan untuk hal-hal yang konsumtif dari pada hal yang produktif, sehingga pada akhir karirnya sebagai atlet tinggal penyesalan saja.” tutur Menpora.
“Kami tidak ingin hal itu terjadi bagi atlet dan pelatih, makanya kami mengundang pakar-pakar keuangan dan investasi untuk memberikan short course kepada atlet dan pelatih melalui webinar ini.” tambah Menpora.
Sementra itu, Plt Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Chandra Bhakti menambahkan, kegiatan Webinar tahap I ini mulai 14-22 Mei 2020. Adapun topik yang dibahas yaitu tata kelola media sosial, keuangan, dan investasi. Selain itu, peserta dalam kesempatan ini juga tanya jawab dengan Menpora. Beberapa atlet yang mengikuti kegiatan ini diantaranya, atlet bulutangkis Jonatan Christie, atlet para badminton Leani Ratri Oktila, hingga atlet tenis meja David Jacobs. Hadir juga, Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta; dan Tenaga Ahli Menpora, Farida.
(atk)