Gantikan Marquez, Stefan Bradl Sebut MotoGP 2020 Musim Terberat
loading...
A
A
A
MUNCHEN - Cedera Marc Marquez menjadi berkah bagi Stefan Bradl setelah mendapat kesempatan untuk mengambilalih posisi pembalap asal Spanyol itu selama MotoGP 2020 . Namun secara tak terduga, rider asal jerman itu menjalani hampir satu musim penuh sebagai pembalap Repsol Honda.
Bagi Bradl, itu merupakan pengalaman pertama menjadi pembalap reguler MotoGP sejak terakhir pada 2016 saat membalap untuk Aprilia. Namun, dia menilai musim 2020 sangat berbeda dengan saat dirinya menjalani balapan regular dari 2012 hingga 2016. Menurutnya, musim lalu tidak bisa dibandingkan dengan balapan-balapan tahun sebelumnya.
Baca juga : Balapan Pembuka Formula 1 2021 di Australia Terancam Ditunda
“Ini hampir satu musim penuh. Tapi ini musim yang berbeda dan aneh. Itu tidak bisa dibandingkan dengan tahun-tahun di mana saya menjadi pembalap reguler di MotoGP. Saya harus menyesuaikan diri dengan itu. Saya tidak siap untuk mengendarai satu musim penuh,” kata Bradl dilansir motorosport-total.
Bukan hanya sebagai pembalap, Bradl juga harus menjadi test rider dan melakukan tes tambahan untuk mengembangkan motor Honda RC213V. Jelas, tugasnya lebih berat dibandingkan sebelumnnya. Setelah musim berakhir, Bradl pun ingin berisitrahat.
Baca juga : Tahun Ini, Latihan Bebas Formula 1 Cuma 2 Jam
“Saya harus berhati-hati dengan energi cadangan saya. Saya mampu menunjukkan masih sangat cepat. Saya juga melakukan banyak tes. Tidak mudah untuk menggabungkannya saat Anda menjadi pembalap regular di MotoGP,” lanjutnya.
Musim lalu, Bradl mengumpulkan 27 poin dalam dua belas balapan dan menyelesaikan musim di urutan ke-19 dalam klasemen pembalap. Hasil terbaiknya didapat pada akhir musim di GP Portugal di Sirkuit Portimao ketika finis di urutan ketujuh. Selain itu, peringkat delapan pada balapan di Le Mans menjadi yang balapan kedua berhasil finis di posisi 10 besar di musim ini.
Bagi Bradl, itu merupakan pengalaman pertama menjadi pembalap reguler MotoGP sejak terakhir pada 2016 saat membalap untuk Aprilia. Namun, dia menilai musim 2020 sangat berbeda dengan saat dirinya menjalani balapan regular dari 2012 hingga 2016. Menurutnya, musim lalu tidak bisa dibandingkan dengan balapan-balapan tahun sebelumnya.
Baca juga : Balapan Pembuka Formula 1 2021 di Australia Terancam Ditunda
“Ini hampir satu musim penuh. Tapi ini musim yang berbeda dan aneh. Itu tidak bisa dibandingkan dengan tahun-tahun di mana saya menjadi pembalap reguler di MotoGP. Saya harus menyesuaikan diri dengan itu. Saya tidak siap untuk mengendarai satu musim penuh,” kata Bradl dilansir motorosport-total.
Bukan hanya sebagai pembalap, Bradl juga harus menjadi test rider dan melakukan tes tambahan untuk mengembangkan motor Honda RC213V. Jelas, tugasnya lebih berat dibandingkan sebelumnnya. Setelah musim berakhir, Bradl pun ingin berisitrahat.
Baca juga : Tahun Ini, Latihan Bebas Formula 1 Cuma 2 Jam
“Saya harus berhati-hati dengan energi cadangan saya. Saya mampu menunjukkan masih sangat cepat. Saya juga melakukan banyak tes. Tidak mudah untuk menggabungkannya saat Anda menjadi pembalap regular di MotoGP,” lanjutnya.
Musim lalu, Bradl mengumpulkan 27 poin dalam dua belas balapan dan menyelesaikan musim di urutan ke-19 dalam klasemen pembalap. Hasil terbaiknya didapat pada akhir musim di GP Portugal di Sirkuit Portimao ketika finis di urutan ketujuh. Selain itu, peringkat delapan pada balapan di Le Mans menjadi yang balapan kedua berhasil finis di posisi 10 besar di musim ini.
(abr)