FIGC Berniat Lanjutkan Kompetisi Liga Italia dengan Protokol Ketat

Jum'at, 17 April 2020 - 13:15 WIB
loading...
FIGC Berniat Lanjutkan...
Giovanni Rezza, Direktur Departemen Penyakit Menular di Istituto Superiore di Sanita, mengonfirmasi Seri A bisa saja dilanjutkan dalam waktu satu bulan, dengan menggelar pertandingan secara tertutup tapi dengan langkah-langkah ketat. Foto/Istimewa
A A A
MILAN - Pandemi Covid-19 benar-benar mengubah segala aspek kehidupan termasuk sepak bola. Pertandingan yang biasanya ramai dengan sorak-sorai, tampaknya akan dirindukan untuk sementara waktu.

Namun, peluang menyelesaikan musim ini tetap besar. Optimisme itu datang dari spesialis penyakit menular terkemuka di Italia. Giovanni Rezza, Direktur Departemen Penyakit Menular di Istituto Superiore di Sanita, mengonfirmasi Seri A bisa saja dilanjutkan dalam waktu satu bulan, dengan menggelar pertandingan secara tertutup tapi dengan langkah-langkah ketat.

Rezza menuturkan protokol ketat sangat penting dilakukan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, terutama keselamatan dan kesehatan para pemain dari setiap klub serta ofisial pertandingan. Jika dipersiapkan dengan matang, menyelesaikan musim 2019/20 bukanlah sesuatu yang mustahil.

“Setiap memulai kembali kompetisi membawa beberapa tingkat risiko. Yang harus kita lakukan adalah menurunkan risiko sebanyak mungkin dengan menetapkan pedoman yang sangat ketat. Federasi sepak bola Italia (FIGC) tentu sedang memikirkan langkah-langkah ini untuk mengurangi risiko seminimal mungkin bagi para pemain, staf, dan semua orang di komunitas sepak bola," ungkap Rezza, dilansir football-italia.net.

Harapan Rezza memang sejalan dengan upaya yang dilakukan FIGC. Mereka telah mempersiapkan protokol yang harus dijalankan pemain dan staf ketika kembali ke lapangan apabila situasi memungkinkan setelah pandemi Covid-19 berakhir.

Rencananya, FIGC bertujuan memulai pelatihan mulai 4 Mei dengan pertandingan berlangsung 30-31 Mei. Nantinya, setiap pemain akan diuji secara teratur, baik dengan swab dan tes darah untuk memeriksa apakah mereka tertular Covid-19, keberadaan antibodi, dan kesehatan umum mereka.

Seluruh anggota skuad dari masing-masing tim telah disiapkan program latihan untuk sisa musim ini untuk memastikan mereka terpisah dan diawasi dengan ketat. Upaya FIGC menggelar kembali Seri A mendapatkan perhatian dari Wakil Sekretaris Jenderal Liga Eropa Alberto Colombo.

Dia mengatakan penangguhan musim ini karena pandemi Covid-19 adalah krisis besar bagi sepak bola Eropa. Mayoritas besar dari anggota asosiasi, yang termasuk Liga Primer dan English Football League, juga memprioritaskan menggulirkan sisa kompetisi.

Klub-klub Liga Primer dijadwalkan bertemu pada hari ini untuk membahas situasi tersebut. Tapi, sepertinya sulit menentukan jadwal dalam waktu dekat di mana Liga Primer masih memiliki sembilan pertandingan untuk dimainkan.

Salah satu pemilik klub Liga Primer mengatakan: "Beberapa klub ingin musim berakhir pada akhir Juni. Bagaimana mungkin adil bagi tempat-tempat dan degradasi Eropa diputuskan oleh pasukan yang habis (karena kontrak selesai Juni," tutur sumber internal tim Liga Primer, dilansir Skysports.

Dari Bundesliga, harapan muncul ketika klub-klub Jerman menjadi yang pertama di Eropa untuk kembali ke pelatihan pekan lalu, meskipun dengan protokol ketat dan terarah. Mereka berencana menggulirkan kembali kompetisi pada Mei mendatang.

Tapi, Colombo telah mendesak agar semua pihak berhati-hati dengan mengedepankan prioritas sejauh ini, yakni fokus pada menciptakan kondisi kondusif agar dapat melanjutkan kompetisi musim panas nanti. Menurutnya, semua federasi wajib berkoordinasi dengan otoritas kesehatan dan pemerintah sehingga menemukan solusi terbaik.

"Anda perlu melanjutkan pelatihan dan mengembangkan protokol Anda sendiri. Tidak diragukan lagi, itu akan dilakukan tertutup sehingga penyelenggara kompetisi harus mengembangkan protokol medis, protokol pelatihan, protokol operasi pertandingan. Tapi, tentu saja belum ada yang mengetahui kepastian kapan kompetisi bisa dilanjutkan,” papar Colombo.

Sementara beberapa negara, termasuk Belgia, kini mempertimbangkan untuk membatalkan kompetisi karena masalah kesehatan dan masalah keuangan, meskipun ratifikasi masih tertunda dan keputusan final telah ditunda hingga 24 April.

Colombo mengatakan, UEFA mendukung upaya menggulirkan kembali kompetisi ataupun tidak. Dia mengindikasikan UEFA akan menghormati keputusan apa pun yang diambil federasi. UEFA dijadwalkan mengadakan pertemuan konferensi video pada pekan depan untuk memutuskan tahap selanjutnya dalam penanganan krisis.

“Kami tahu ada kompetisi lain, tapi benar-benar sejumlah kecil, yang memiliki pertimbangan membatalkan kompetisi. Sebagian besar telah memfokuskan 100% untuk memulai kembali kompetisi mereka. Salah satu alasan bagi kami untuk mempertahankan ini sebagai prioritas adalah untuk menjaga integritas kompetisi,” tandas Colombo. (Alimansyah)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0755 seconds (0.1#10.140)