Sambut Toyota Thailand Open, Hasil di Turnamen Sebelumnya Harus Jadi Acuan

Selasa, 19 Januari 2021 - 08:31 WIB
loading...
Sambut Toyota Thailand Open, Hasil di Turnamen Sebelumnya Harus Jadi Acuan
Turnamen kedua Asia 2021, yakni Toyota Thailand Open 2021 akan digelar hari ini. Catatan pada kompetisi pertama yaitu Yonex Thailand Open harus menjadi bahan pelajaran. Foto: twitter
A A A
BANGKOK - Turnamen kedua Asia 2021, yakni Toyota Thailand Open 2021 akan digelar hari ini. Catatan pada kompetisi pertama yaitu Yonex Thailand Open harus menjadi bahan pelajaran agar bisa meraih hasil lebih baik.



Satu dari tiga turnamen Leg Asia 2021 yang diadakan di Bangkok, Thailand telah usai. Berlangsung di Impact Arena mulai 12-17 Januari, bertajuk Yonex Thailand Open ini, Indonesia hanya meraih gelar juara dari ganda putri.

Greysia Polii/Apriyani Rahayu mengumandangkan lagu Indonesia Raya setelah mengalahkan wakil tuan rumah Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, 21-15, 21-12. Menurut Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky, hal ini cukup baik sebagai debut pertama setelah pandemi virus Corona.

“Secara menyeluruh hasil dari Yonex Thailand Open cukup baik, kami berhasil dapat satu gelar, satu runner up dan dua semifinalis. Apalagi ini turnamen pertama setelah 10 bulan tidak bertanding,” ungkap Riony kepada tim Humas dan Media PP PBSI.

Sayangnya, ganda campuran yang diwakili Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti hanya jadi runner-up lantaran dikalahkan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai asal Thailand, 3-21, 22-20, 18-21.

Sementara di tunggal putra, langkah Anthony Sinisuka Ginting terhenti di semifinal oleh Viktor Axelsen (Denmark), 19-21, 21-13, 13-21. Sebelumnya, Jonatan Christie tumbang di perempat final oleh lawan yang sama dengan skor 21-14, 21-5

“Di ganda campuran Praveen/Melati memang seharusnya bisa menan, tapi mungkin adaptasi dengan lapangan pertandingan belum maksimal. Di tunggal putra, Ginting sudah bermain bagus tapi memang belum beruntung,” sebut Rionny.

Bertanding saat wabah virus Corona sangat sulit. Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) dan Federasi Bulutangkis Thailand (BAT) cukup serius menerapkan protokol kesehatan. Mereka menggunakan sistem gelembung yang harus dijalani oleh seluruh peserta yang terlibat.

“Tidak mudah bagi anak-anak untuk menjalani turnamen di masa pandemi (virus Corona) ini. Protokol kesehatan yang ketat membuat mereka canggung walau tidak sampai stress,” jelas Rionny, dilaman badmintonindonesia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1747 seconds (0.1#10.140)