Gasperini Ungkap Kunci Sukses Atalanta Gunduli Milan
loading...
A
A
A
MILAN - Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini menyebut kemenangan atas AC Milan dalam lanjutan Serie A 2020/2021 sebagai salah satu penampilan terbaik timnya sepanjang menangani klub tersebut. Gasperini menyebut kunci kemenangan timya berkat kemampuan menekan lawan dengan baik.
Atalanta sukses memenangi laga kontra AC Milan pada pekan ke-19 Serie A 2020/2021 di San Siro, Sabtu (23/1/2021) malam waktu lokal atau Minggu (24/1/2021) dini hari WIB. Atalanta mempermalukan Milan dengan skor telak 3-0.
Baca juga: Debut Mandzukic Warnai Kehancuran AC Milan di Tangan Atalanta .
Sebelumnya, La Dea -julukan Atalanta- mengalahkan Milan 5-0 di Bergamo lebih dari setahun yang lalu dan itu adalah penampilan yang sama dominannya di San Siro lewat sundulan Cristian Romero, penalti Josip Ilicic dan gol Duvan Zapata.
“Ilicic memiliki permainan yang hebat, meski ada beberapa situasi di mana dia mampu tampil lebih baik. Setiap orang memiliki permainan yang hebat, ”kata sang pelatih kepada Sky Sport Italia seperti dikutip football-italia.
“Ini adalah salah satu penampilan terbaik kami sejak saya berada di sini. Kami mencapainya melawan pemimpin Serie A, Juara Musim Dingin, tetapi kami unggul dalam segala hal malam ini dan itu sangat memuaskan."
“Setelah pertandingan dengan Liverpool, yang sangat buruk kebobolan lima gol di kandang (November 2020), kami belajar dan membuat perubahan yang kami butuhkan."
.
"Kami lebih menekan lawan, yang memungkinkan kami melindungi pertahanan, dan kami telah melakukannya selama beberapa pekan saat ini."
Atalanta terkenal tancap gas di paruh kedua musim, mendapatkan lebih banyak poin daripada siapa pun dalam dua kampanye terakhir.
“Kami ingin terus maju, tetap di wilayah empat besar itu, karena kami finis ketiga selama dua tahun berturut-turut dan saya pikir kami bisa melakukannya lagi."
Jalan pertandingan babak pertama, Milan memulainya dengan sangat baik. Sebagai tuan rumah, mereka langsung menunjukkan dominasinya terhadap Atalanta. Namun begitu, tim tamu juga tidak tinggal diam.
Praktis, Milan hanya menguasai permainan di menit-menit awal saja. Setelah itu, Atalanta mampu mengambil alih penguasaan bola dengan menekan pertahanan Milan secara apik.
Bahkan pada menit 18, Atalanta nyaris membuka keunggulan setelah mendapat peluang emas lewat aksi Josip Ilcic. Memanfaatkan bola liar di depan gawang Milan, Ilcic kemudian melakukan tembakan dengan keras. Sayang tembakannya masih melebar.
Peluang emas tersebut sepertinya memompa semangat Atalanta untuk kembali menekan lini belakang Milan. Hasilnya pada menit 26, dominasi Atalanta pun membuahkan hasil.
Atalanta berhasil mengungguli Milan setelah Cristian Romero mengoyak gawang Gianluigi Donnarumma. Berawal dari tendangan sudut yang dieksekusi dengan baik oleh Robin Gosens, Romero dengan cerdik mengambil bola tersebut untuk memasukkannya dalam gawang.
Tak mampu terbendung oleh Donnarumma, akhirnya bola yang dilesakkan Romero berhasil menggetarkan jala Milan. Skor pun berubah menjadi 2-1 untuk keunggulan Atalanta.
Setelah gol tersebut, Milan mencoba bangkit untuk membalas gol tersebut. Namun, pada menit 33, gawang Milan justru nyaris kebobolan setelah Duvan Zapata melakukan tendangan jarak jauh dengan cukup cerdik. Namun begitu, Donarumma mampu mengatasinya dengan baik.
Jelang laga berakhir, Milan masih berusaha sekuat tenaga untuk mencetak gol penyeimbang. Namun, hingga laga babak pertama usai skor tak berubah. Atalanta unggul 1-0 atas Milan.
Memasuki babak kedua, Milan dan Atalanta sama-sama menunjukkan permainan terbuka untuk saling menyerang Akan tetapi, petaka dialami Milan ketika wasit memberi hadiah penalti kepada Atalanta.
Pada menit 52, pemain Milan yakni Frank Kessie melakukan pelanggaran terhadap Ilcic di area kotak penalti sendiri. Alhasil, wasit pun menunjuk titik putih untuk keuntungan Atalanta dan Kessie dihadiahi kartu kuning.
Semenit berselang, Ilcic yang ditunjuk menjadi algojo berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Tanpa kesulitan, pemain berpaspor Slovenia itu sukses menjebol gawang Milan lewat tendangannya ke arah pojok kanan bawah. Atalanta unggul 2-0.
Tertinggal dua gol, Milan mencoba menambah amunisi dengan memasukkan pemain anyarnya Mario Mandzukic pada menit 70. Kehadirannya pun langsung terasa ketika dia berhasil membuat peluang emas dengan melancarkan tembakan ke arah gawang Atalanta pada menit 72. Namun, usahanya masih gagal.
Alih-alih tampil menyerang, Milan justru kecolongan pada menit 77. Atalanta sukses memperlebar keunggulan setelah Zapata mencetak gol. Berawal dari umpan Romero, Zapata melanjutkannya dengan sepakan dari jarak dekat dan berhasil menjebol gawang Milan. Skor berubah, Atalanta unggul 3-0.
Tertinggal jauh, Milan masih tetap mencoba. Akan tetapi, hingga laga berakhir skor tak berubah. Atalanta sukses memetik tiga poin dari markas Milan dengan kemenangan 3-0.
Susunan pemain
AC Milan (4-3-3): Gianluigi Donnarumma; Davide Calabria, Pierre Kalulu, Simon Kjaer, Theo Hernandez; Soualiho Meite Sandro Tonali, Frank Kessie; Samuel Castillejo, Zlatan Ibrahimovic, Rafael Leao.
Atalanta (3-4-2-1): Pierluigi Gollini, Rafael Toloi, Cristian Romero, Berat Djimsiti; Hans Hateboer, Marten De Roon, Remo Freuler, Robin Gosens; Matteo Pessina, Josip Ilicic; Duvan Zapata.
Atalanta sukses memenangi laga kontra AC Milan pada pekan ke-19 Serie A 2020/2021 di San Siro, Sabtu (23/1/2021) malam waktu lokal atau Minggu (24/1/2021) dini hari WIB. Atalanta mempermalukan Milan dengan skor telak 3-0.
Baca juga: Debut Mandzukic Warnai Kehancuran AC Milan di Tangan Atalanta .
Sebelumnya, La Dea -julukan Atalanta- mengalahkan Milan 5-0 di Bergamo lebih dari setahun yang lalu dan itu adalah penampilan yang sama dominannya di San Siro lewat sundulan Cristian Romero, penalti Josip Ilicic dan gol Duvan Zapata.
“Ilicic memiliki permainan yang hebat, meski ada beberapa situasi di mana dia mampu tampil lebih baik. Setiap orang memiliki permainan yang hebat, ”kata sang pelatih kepada Sky Sport Italia seperti dikutip football-italia.
“Ini adalah salah satu penampilan terbaik kami sejak saya berada di sini. Kami mencapainya melawan pemimpin Serie A, Juara Musim Dingin, tetapi kami unggul dalam segala hal malam ini dan itu sangat memuaskan."
“Setelah pertandingan dengan Liverpool, yang sangat buruk kebobolan lima gol di kandang (November 2020), kami belajar dan membuat perubahan yang kami butuhkan."
.
"Kami lebih menekan lawan, yang memungkinkan kami melindungi pertahanan, dan kami telah melakukannya selama beberapa pekan saat ini."
Atalanta terkenal tancap gas di paruh kedua musim, mendapatkan lebih banyak poin daripada siapa pun dalam dua kampanye terakhir.
“Kami ingin terus maju, tetap di wilayah empat besar itu, karena kami finis ketiga selama dua tahun berturut-turut dan saya pikir kami bisa melakukannya lagi."
Jalan pertandingan babak pertama, Milan memulainya dengan sangat baik. Sebagai tuan rumah, mereka langsung menunjukkan dominasinya terhadap Atalanta. Namun begitu, tim tamu juga tidak tinggal diam.
Praktis, Milan hanya menguasai permainan di menit-menit awal saja. Setelah itu, Atalanta mampu mengambil alih penguasaan bola dengan menekan pertahanan Milan secara apik.
Bahkan pada menit 18, Atalanta nyaris membuka keunggulan setelah mendapat peluang emas lewat aksi Josip Ilcic. Memanfaatkan bola liar di depan gawang Milan, Ilcic kemudian melakukan tembakan dengan keras. Sayang tembakannya masih melebar.
Peluang emas tersebut sepertinya memompa semangat Atalanta untuk kembali menekan lini belakang Milan. Hasilnya pada menit 26, dominasi Atalanta pun membuahkan hasil.
Atalanta berhasil mengungguli Milan setelah Cristian Romero mengoyak gawang Gianluigi Donnarumma. Berawal dari tendangan sudut yang dieksekusi dengan baik oleh Robin Gosens, Romero dengan cerdik mengambil bola tersebut untuk memasukkannya dalam gawang.
Tak mampu terbendung oleh Donnarumma, akhirnya bola yang dilesakkan Romero berhasil menggetarkan jala Milan. Skor pun berubah menjadi 2-1 untuk keunggulan Atalanta.
Setelah gol tersebut, Milan mencoba bangkit untuk membalas gol tersebut. Namun, pada menit 33, gawang Milan justru nyaris kebobolan setelah Duvan Zapata melakukan tendangan jarak jauh dengan cukup cerdik. Namun begitu, Donarumma mampu mengatasinya dengan baik.
Jelang laga berakhir, Milan masih berusaha sekuat tenaga untuk mencetak gol penyeimbang. Namun, hingga laga babak pertama usai skor tak berubah. Atalanta unggul 1-0 atas Milan.
Memasuki babak kedua, Milan dan Atalanta sama-sama menunjukkan permainan terbuka untuk saling menyerang Akan tetapi, petaka dialami Milan ketika wasit memberi hadiah penalti kepada Atalanta.
Pada menit 52, pemain Milan yakni Frank Kessie melakukan pelanggaran terhadap Ilcic di area kotak penalti sendiri. Alhasil, wasit pun menunjuk titik putih untuk keuntungan Atalanta dan Kessie dihadiahi kartu kuning.
Semenit berselang, Ilcic yang ditunjuk menjadi algojo berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Tanpa kesulitan, pemain berpaspor Slovenia itu sukses menjebol gawang Milan lewat tendangannya ke arah pojok kanan bawah. Atalanta unggul 2-0.
Tertinggal dua gol, Milan mencoba menambah amunisi dengan memasukkan pemain anyarnya Mario Mandzukic pada menit 70. Kehadirannya pun langsung terasa ketika dia berhasil membuat peluang emas dengan melancarkan tembakan ke arah gawang Atalanta pada menit 72. Namun, usahanya masih gagal.
Alih-alih tampil menyerang, Milan justru kecolongan pada menit 77. Atalanta sukses memperlebar keunggulan setelah Zapata mencetak gol. Berawal dari umpan Romero, Zapata melanjutkannya dengan sepakan dari jarak dekat dan berhasil menjebol gawang Milan. Skor berubah, Atalanta unggul 3-0.
Tertinggal jauh, Milan masih tetap mencoba. Akan tetapi, hingga laga berakhir skor tak berubah. Atalanta sukses memetik tiga poin dari markas Milan dengan kemenangan 3-0.
Susunan pemain
AC Milan (4-3-3): Gianluigi Donnarumma; Davide Calabria, Pierre Kalulu, Simon Kjaer, Theo Hernandez; Soualiho Meite Sandro Tonali, Frank Kessie; Samuel Castillejo, Zlatan Ibrahimovic, Rafael Leao.
Atalanta (3-4-2-1): Pierluigi Gollini, Rafael Toloi, Cristian Romero, Berat Djimsiti; Hans Hateboer, Marten De Roon, Remo Freuler, Robin Gosens; Matteo Pessina, Josip Ilicic; Duvan Zapata.
(sha)