Komentari Pemecatan Lampard, Mourinho: Brutal!
loading...
A
A
A
LONDON - Pelatih Tottenham Hotspur Jose Mourinho mengaku sedih atas pemecatan Frank Lampard sebagai pelatih Chelsea . Mantan pelatih Real Madrid itu menyebut kejadian yang dialami Lampard sebagai kebrutalan dalam dunia sepak bola.
Lampard kehilangan pekerjaannya sebagai juru taktik Chelsea pada Senin (25/1/2021). Dia sebenarnya baru ditunjuk mengisi jabatan tersebut pada musim 2019/2020. Manajemen The Blues memilih Lampard sebagai pelatih baru menggantikan peran Maurizio Sarri.
.
Pada awal penunjukan Lampard sebagai pelatih Chelsea, ada banyak keraguan yang menghampirinya. Terlebih, Lampard dinilai kurang berpengalaman untuk bisa melatih klub sebesar Chelsea.
Tetapi, kiprahnya di musim perdana dalam menangani Chelsea, berjalan cukup positif. Chelsea berhasil finis di posisi ketiga pada klasemen akhir Liga Primer 2019/2020 . Selain itu, Lampard juga membawa Chelsea lolos ke final Piala FA 2019/2020, meski akhirnya kalah dari Arsenal.
Baca juga: Ini Pernyataan Pertama Frank Lampard Pascapemecatan di Chelsea .
Namun, tren positif itu tak berlanjut ke musim keduanya. Pada musim 2020/2021, penampilan Chelsea inkonsisten. Bahkan, mereka hanya mampu memetik satu kemenangan dari enam laga terakhir yang dijalani di Liga Primer 2020/2021.
Kondisi ini yang akhirnya membuat manajemen Chelsea memilih untuk bercerai dengan Lampard. Mendengar kabar pemecatan Lampard, Mourinho merasa prihatin. Sebab, Mourinho memiliki kedekatan khusus dengan Lamprad.
Baca juga: Chelsea Pecat Lampard, Lima Kandidat Pelatih Anyar Beredar .
Bagi Mourinho, pemecatan Lampard dari kursi pelatih Chelsea menunjukkan kebrutalan di dunia sepakbola. Hal serupa pun mungkin saja terjadi kepada Mourinho jika tak membawa Tottenham menuai kesuksesan.
"Saya tidak berpikir Frank Lampard ingin berbicara dengan saya atau dengan siapa pun selain dari lingkaran dekat keluarga dan teman-temannya," ujar Mourinho, sebagaimana dikutip dari Goal, Selasa (26/1/2021).
"Tapi, saya selalu sedih ketika seorang rekan kerja kehilangan pekerjaannya dan Frank bukan hanya seorang rekan kerja. Dia adalah orang penting dalam karier saya, jadi saya turut menyesali apa yang telah terjadi kepadanya,” lanjutnya.
"Tapi, itu adalah kebrutalan dalam sepak bola, terutama sepak bola modern, jadi ketika Anda menjadi manajer, Anda tahu bahwa cepat atau lambat itu akan terjadi kepada Anda,” tukas pelatih asal Portugal tersebut.
Lampard kehilangan pekerjaannya sebagai juru taktik Chelsea pada Senin (25/1/2021). Dia sebenarnya baru ditunjuk mengisi jabatan tersebut pada musim 2019/2020. Manajemen The Blues memilih Lampard sebagai pelatih baru menggantikan peran Maurizio Sarri.
.
Pada awal penunjukan Lampard sebagai pelatih Chelsea, ada banyak keraguan yang menghampirinya. Terlebih, Lampard dinilai kurang berpengalaman untuk bisa melatih klub sebesar Chelsea.
Tetapi, kiprahnya di musim perdana dalam menangani Chelsea, berjalan cukup positif. Chelsea berhasil finis di posisi ketiga pada klasemen akhir Liga Primer 2019/2020 . Selain itu, Lampard juga membawa Chelsea lolos ke final Piala FA 2019/2020, meski akhirnya kalah dari Arsenal.
Baca juga: Ini Pernyataan Pertama Frank Lampard Pascapemecatan di Chelsea .
Namun, tren positif itu tak berlanjut ke musim keduanya. Pada musim 2020/2021, penampilan Chelsea inkonsisten. Bahkan, mereka hanya mampu memetik satu kemenangan dari enam laga terakhir yang dijalani di Liga Primer 2020/2021.
Kondisi ini yang akhirnya membuat manajemen Chelsea memilih untuk bercerai dengan Lampard. Mendengar kabar pemecatan Lampard, Mourinho merasa prihatin. Sebab, Mourinho memiliki kedekatan khusus dengan Lamprad.
Baca juga: Chelsea Pecat Lampard, Lima Kandidat Pelatih Anyar Beredar .
Bagi Mourinho, pemecatan Lampard dari kursi pelatih Chelsea menunjukkan kebrutalan di dunia sepakbola. Hal serupa pun mungkin saja terjadi kepada Mourinho jika tak membawa Tottenham menuai kesuksesan.
"Saya tidak berpikir Frank Lampard ingin berbicara dengan saya atau dengan siapa pun selain dari lingkaran dekat keluarga dan teman-temannya," ujar Mourinho, sebagaimana dikutip dari Goal, Selasa (26/1/2021).
"Tapi, saya selalu sedih ketika seorang rekan kerja kehilangan pekerjaannya dan Frank bukan hanya seorang rekan kerja. Dia adalah orang penting dalam karier saya, jadi saya turut menyesali apa yang telah terjadi kepadanya,” lanjutnya.
"Tapi, itu adalah kebrutalan dalam sepak bola, terutama sepak bola modern, jadi ketika Anda menjadi manajer, Anda tahu bahwa cepat atau lambat itu akan terjadi kepada Anda,” tukas pelatih asal Portugal tersebut.
(sha)