Cerita Agen Rugani Pemainnya Rela Tinggalkan Juventus
loading...
A
A
A
TURIN - Agen Daniele Rugani , Davide Torchia mengungkapkan kliennya memiliki beberapa tawaran dari beberapa klub. Namun, setelah melakukan pertimbangan bek milik Juventus tersebut akhirnya bergabung dengan Cagliari . Sejak Oktober 2020 lalu, Rugani dipinjamkan Prancis bersama Stade Rennais dengan biaya 1,5 juta euro.
Namun, kariernya di Ligue 1 tidak mulus karena mengalami cedera serius. Akibatnya, dia hanya tampil dua kali membela Rennais. Menurut Torchia, Rugani sebenarnya ingin bertahan di Rennais. Tetapi, kesempatan untuk tampil reguler di tim besutan Julien Stephan sangat sulit karena waktunya dihabiskan untuk memulihkan cedera.
“Kami telah memutuskan Rugani tetap di Rennes karena perjanjian yang kami buat dengan mereka, untuk membantu tim. Sayangnya, dia cedera selama enam bulan pertama, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hidupnya, dan dia ingin membayar klub atas kepercayaan mereka padanya,” ungkap Torchia dilansir football-italia.net.
Tetapi, hal itu berubah sangat cepat karena Rugani mendapatkan beberapa tawaran menarik untuk kembali ke Seri A jelang penutupan bursa transfer musim dingin dan akhirnya memilih Cagliari. Bek 26 tahun tersebut bergabung selama enam bulan. Menurut Torchia, bukan hanya Cagliari yang berminat. Dia mengklaim bahwa dua klub Serie A lainnya, Bologna, Parma dan Torino sudah menunjukkan ketertarikannya sejak lama.
Cagliari dipilih karena paling serius mendapatkan Rugani. Torchia juga membantah kliennya lebih mementingkan uang dan lebih fokus pada proyek klub yang akan dituju. “Parma dan Torino memantau Rugani cukup lama. Bagi kami, aspek finansial bukan yang terpenting, elemen fundamental adalah proyek. Bologna memberikan tawaran finansial yang lebih menguntungkan. Tapi, Cagliari bergerak cepat untuk menyelesaikan kesepakatan pada hari terakhir bursa transfer dan kami menyelesaikan semua dokumen dengan 20 menit tersisa,” terang Torchia.
Kedatangan Rugani dapat membuat lini belakang Cagliari lebih solid sekaligus mendongkrak performa mereka. Tim berjuluk Gli Isolani tersebut terpuruk di peringkat 18 klasemen sementara Seri A dengan 15 poin. Pasukan Eusebio di Francesco belum mencicipi kemenangan dalam 13 pertandingan terakhir Seri A (lima imbang, delapan kekalahan), termasuk saat ditahan 1-1 Sassuolo, Minggu (31/1).
Tantangan Cagliari keluar dari zona degradasi semakin berat lantaran pada pertandingan selanjutnya harus bertandang ke Stadio Olimpico, markas SS Lazio, Senin (8/2). Meski demikian Di Francesco menilai timnya perlahan menunjukkan karakter kuat dan hanya tinggal meningkatkan fokus terutama pada menit-menit akhir pertandingan. Bila itu bisa dilakukan, dia yakin Cagliari akan segera keluar dari situasi sulit.
“Ketika Anda datang dari saat-saat sulit, aspek mental sering kali membuat perbedaan. Mereka lebih percaya diri, lebih sedikit tekanan. Kami sedang mengerjakan situasi lain, saya telah melihat hal-hal menarik bahkan di saat kami menderita,” ujar Di Francesco.
(ruf)