Ibunda Rossi Kasihan dengan Marquez
loading...
A
A
A
TAVULLIA - Valentino Rossi sedang berbahagia karena tepat hari ini, Selasa (16/2/2021), ia bertambah usia ke-42. Tentunya akan ada banyak harapan tentang kehidupan pribadinya dan juga kariernya di ajang MotoGP .
Tahun ini, Rossi akan menjalani kariernya di kejuaraan grand prix yang ke-25 sejak memulai menjadi joki Aprilia di kelas 125cc pada 1996. Pada kesempatan musim ini, hadiah utama yang spesial buat The Doctor adalah bisa berkumpul bersama keluarga, kekasih, dan juga melihat penampakan M1 Petronas SRT yang bakal menjadi tunggangannya di MotoGP.
Meskipun usia Rossi sudah tak muda lagi untuk dapat bertarung di lintasan pacuan kuda besi MotoGP, namun juara sembilan kali di empat kelas berbeda itu masih tahu cara bagaimana menaklukan pesaingnya. Itulah yang digambarkan dari sosok Stefania Palma.
Stefania Palma mengungkapkan, mungkin penggemar sudah jarang melihat anaknya berada di podium. Namun demikian, ibunda memercayai jika Rossi masih sanggup untuk bertarung dengan pembalap lain.
"Kita mungkin tidak lagi melihatnya di tangga teratas podium, tapi dia (Valentino Rossi) terus bertarung dengan banyak pembalap yang lebih muda darinya dan mengerahkan seluruh semangatnya, seolah-olah dia setengah usianya," beber Stefania Palma dikutip dari GPOne, Selasa (16/2/2021).
Sejak memulai kariernya sebagai seorang pembalap, ada banyak pembalap yang mencoba untuk bertarung di lintasan balap. Marc Marquez adalah pembalap terakhir yang bisa dikatakan sukses mengendalikan hegemoni balapan motor paling prestisius ini.
Kedatangan Marquez di kelas utama sudah banyak menghadirkan rekor dan menciptakan suasana yang mengundang atensi penggemar. Salah satunya peristiwa yang tidak akan dilupakan Rossi ketika Marquez mencoba memancing emosinya pada 2015.
Akibatnya, Rossi gagal mengamankan gelar kesepuluh sepanjang kariernya setelah mendapat sanksi pada balapan terakhir GP Valencia usai dinyatakan bersalah lantaran menyenggol Marquez di Sirkuit Internasional Sepang.
Rossi bahkan pernah berucap bahwa dirinya tidak akan pernah melupakan peristiwa dengan Marquez, dan pemilik nomor 46 itu tidak akan pernah memaafkan The Baby Alien. Tetapi Stefania Palma memandang kejadian itu dengan pandangan yang berbeda.
"Saya merasa kasihan melihat Marc meski dia bukan anak saya. Saya menderita ketika dia kembali ke Jerez untuk kedua kalinya setelah operasi. Sungguh mengesankan meliatnya setelah seminggu mengendarai motor. Marc membuat saya terkesan, seperti Jorge Lorenzo di Assen," ungkapnya.
Tahun ini, Rossi akan menjalani kariernya di kejuaraan grand prix yang ke-25 sejak memulai menjadi joki Aprilia di kelas 125cc pada 1996. Pada kesempatan musim ini, hadiah utama yang spesial buat The Doctor adalah bisa berkumpul bersama keluarga, kekasih, dan juga melihat penampakan M1 Petronas SRT yang bakal menjadi tunggangannya di MotoGP.
Meskipun usia Rossi sudah tak muda lagi untuk dapat bertarung di lintasan pacuan kuda besi MotoGP, namun juara sembilan kali di empat kelas berbeda itu masih tahu cara bagaimana menaklukan pesaingnya. Itulah yang digambarkan dari sosok Stefania Palma.
Stefania Palma mengungkapkan, mungkin penggemar sudah jarang melihat anaknya berada di podium. Namun demikian, ibunda memercayai jika Rossi masih sanggup untuk bertarung dengan pembalap lain.
"Kita mungkin tidak lagi melihatnya di tangga teratas podium, tapi dia (Valentino Rossi) terus bertarung dengan banyak pembalap yang lebih muda darinya dan mengerahkan seluruh semangatnya, seolah-olah dia setengah usianya," beber Stefania Palma dikutip dari GPOne, Selasa (16/2/2021).
Sejak memulai kariernya sebagai seorang pembalap, ada banyak pembalap yang mencoba untuk bertarung di lintasan balap. Marc Marquez adalah pembalap terakhir yang bisa dikatakan sukses mengendalikan hegemoni balapan motor paling prestisius ini.
Kedatangan Marquez di kelas utama sudah banyak menghadirkan rekor dan menciptakan suasana yang mengundang atensi penggemar. Salah satunya peristiwa yang tidak akan dilupakan Rossi ketika Marquez mencoba memancing emosinya pada 2015.
Akibatnya, Rossi gagal mengamankan gelar kesepuluh sepanjang kariernya setelah mendapat sanksi pada balapan terakhir GP Valencia usai dinyatakan bersalah lantaran menyenggol Marquez di Sirkuit Internasional Sepang.
Rossi bahkan pernah berucap bahwa dirinya tidak akan pernah melupakan peristiwa dengan Marquez, dan pemilik nomor 46 itu tidak akan pernah memaafkan The Baby Alien. Tetapi Stefania Palma memandang kejadian itu dengan pandangan yang berbeda.
"Saya merasa kasihan melihat Marc meski dia bukan anak saya. Saya menderita ketika dia kembali ke Jerez untuk kedua kalinya setelah operasi. Sungguh mengesankan meliatnya setelah seminggu mengendarai motor. Marc membuat saya terkesan, seperti Jorge Lorenzo di Assen," ungkapnya.
(sha)