Pelatih Ini yang Ingin Gantikan Klopp di Liverpool, Bukan Gerrard
loading...
A
A
A
LIVERPOOL - Pelatih veteran, Sven-Goran Eriksson kabarnya ingin menukangi Liverpool dimasa depan. Artinya, bukan juru taktik Glasgow Rangers sekaligus legenda hidup The Reds, Steven Gerrard yang bakal jadi pengganti Juergen Klopp.
Konon Eriksson merupakan penggemar berat Liverpool sejak masih kecil. Dia juga punya segudang pengalaman di dunia kepelatihan. Karier kepelatihannya dimulai saat menukangi klub kasta kedua Liga Swedia, Degerfors, pada musim 1977-1978.
Eriksson total telah melatih 16 tim berbeda hingga sekarang. Pekerjaan terakhir juru taktik asal Swedia itu adalah melatih Filipina pada 2018 hingga 2019. Selama berkarier, Eriksson telah meraih 18 trofi bergengsi.
Karier terbaik Eriksson tersaji saat menukangi Lazio pada 1997-2000. Dia membawa Gli Aquilotti –julukan Lazio– mendapatkan tujuh trofi yang diraih di Italia dan Eropa. Dengan torehan seperti itu, dia dianggap layak menggantikan Klopp jika nanti meninggalkan Anfield.
Setelah menukangi banyak tim, Eriksson ingin mewujudkan impiannya, yaitu melatih Liverpool. Akan tetapi, juru taktik berumur 72 tahun itu harus menunggu cukup lama agar impiannya terwujud. Sebab, kontrak Jurgen Klopp sebagai Pelatih Liverpool baru akan berakhir pada 30 Juni 2024.
Jika Klopp menuntaskan karier di Liverpool, Eriksson mungkin lebih dulu pensiun sebelum bisa mewujudkan impiannya. Akan tetapi, seandainya Klopp mundur atau dipecat sebelum kontraknya habis, Eriksson bisa melamar pekerjaan ke Liverpool.
“Anda tahu saya selalu menjadi pendukung Liverpool sepanjang hidup saya sejak saya berumur empat, lima, enam tahun. Seperti ayah saya, dia masih menjadi pendukung Liverpool,” kata Eriksson, mengutip dari Sky Sports,.
“Jadi, itu menjadi (impian saya) untuk mengelola Liverpool, tentunya. Akan tetapi, saya juga memiliki mimpi kedua dan itu adalah menjadi manajer Brasil,” tuturnya.
Sementara itu, Liverpool tengah terpuruk di Liga Inggris. Pasukan Klopp belum memenangkan satu pertandingan pun di kandang mereka, Stadion Anfield, sejak pergantian tahun.
Liverpool menderita lima kekalahan beruntun di Anfield. Teranyar, The Reds kalah tipis 0-1 dari Chelsea Jumat (5/3/2021), dini hari WIB.
Liverpool harus segera bangkit karena ada pertandingan lain menanti mereka di Anfield, Minggu 7 Maret 2021, malam WIB, yaitu laga kontra Fulham dalam lanjutan Liga Inggris. Kemenangan wajib diraih Liverpool demi memutus tren negatif.
Lihat Juga: Hasil Piala Liga Inggris: Man City dan Chelsea Tersingkir, Liverpool Lolos ke Perempat Final
Konon Eriksson merupakan penggemar berat Liverpool sejak masih kecil. Dia juga punya segudang pengalaman di dunia kepelatihan. Karier kepelatihannya dimulai saat menukangi klub kasta kedua Liga Swedia, Degerfors, pada musim 1977-1978.
Eriksson total telah melatih 16 tim berbeda hingga sekarang. Pekerjaan terakhir juru taktik asal Swedia itu adalah melatih Filipina pada 2018 hingga 2019. Selama berkarier, Eriksson telah meraih 18 trofi bergengsi.
Karier terbaik Eriksson tersaji saat menukangi Lazio pada 1997-2000. Dia membawa Gli Aquilotti –julukan Lazio– mendapatkan tujuh trofi yang diraih di Italia dan Eropa. Dengan torehan seperti itu, dia dianggap layak menggantikan Klopp jika nanti meninggalkan Anfield.
Setelah menukangi banyak tim, Eriksson ingin mewujudkan impiannya, yaitu melatih Liverpool. Akan tetapi, juru taktik berumur 72 tahun itu harus menunggu cukup lama agar impiannya terwujud. Sebab, kontrak Jurgen Klopp sebagai Pelatih Liverpool baru akan berakhir pada 30 Juni 2024.
Jika Klopp menuntaskan karier di Liverpool, Eriksson mungkin lebih dulu pensiun sebelum bisa mewujudkan impiannya. Akan tetapi, seandainya Klopp mundur atau dipecat sebelum kontraknya habis, Eriksson bisa melamar pekerjaan ke Liverpool.
“Anda tahu saya selalu menjadi pendukung Liverpool sepanjang hidup saya sejak saya berumur empat, lima, enam tahun. Seperti ayah saya, dia masih menjadi pendukung Liverpool,” kata Eriksson, mengutip dari Sky Sports,.
“Jadi, itu menjadi (impian saya) untuk mengelola Liverpool, tentunya. Akan tetapi, saya juga memiliki mimpi kedua dan itu adalah menjadi manajer Brasil,” tuturnya.
Sementara itu, Liverpool tengah terpuruk di Liga Inggris. Pasukan Klopp belum memenangkan satu pertandingan pun di kandang mereka, Stadion Anfield, sejak pergantian tahun.
Liverpool menderita lima kekalahan beruntun di Anfield. Teranyar, The Reds kalah tipis 0-1 dari Chelsea Jumat (5/3/2021), dini hari WIB.
Liverpool harus segera bangkit karena ada pertandingan lain menanti mereka di Anfield, Minggu 7 Maret 2021, malam WIB, yaitu laga kontra Fulham dalam lanjutan Liga Inggris. Kemenangan wajib diraih Liverpool demi memutus tren negatif.
Lihat Juga: Hasil Piala Liga Inggris: Man City dan Chelsea Tersingkir, Liverpool Lolos ke Perempat Final
(mirz)