Kurang Puas Finis Ketiga di MotoGP Doha, Ini Alasan Jorge Martin
loading...
A
A
A
DOHA - Meraih podium tak membuat pembalap pendatang baru di MotoGP , Jorge Martin, 100% puas. Rider Pramac Racing Ducati itu merasa kebahagiaannya berkurang karena hanya finis ketiga di MotoGP Doha 2021, Senin (5/4/2021) dini hari WIB.
Martinator -julukan Martin- membuat kejutan sejak kualifikasi di Sirkuit Internasional Losail. Martin berhasil merebut pole position pada penentuan susunan start MotoGP Doha 2021 , Minggu (4/4/201). Pembalap berusia 23 tahun itu mengikuti jejak Marc Marquez dengan meraih posisi start terdepan pada kesempatan kedua di kelas premier.
.
Pimpinan lomba dikuasai Martin sejak start hingga memasuki lima putaran terakhir. Dia mampu terus berada di depan sekali pun mendapat gangguan dari rekan setimnya Johann Zarco yang terus menguntit sejak start.
.
Namun, Martin harus kehilangan posisi terdepan pada putaran 19 setelah disalip Fabio Quartararo. Kekecewaan kembali dirasakan ketika kehilangan posisi dua hanya beberapa meter jelang garis finis.
“Walau di tengah berbagai keterbatasan, saya berhasil mendapat podium pertama! Namun, saya tidak 100% senang karena kehilangan posisi dua hanya beberapa meter sebelum garis finis,” tutur Jorge Martin, sebagaimana dimuat Speedweek, Senin (5/4/2021).
.
Lebih lanjut, pembalap berpaspor Spanyol itu mengaku sudah berencana terus berada di depan sejak awal lomba. Strategi itu dipilih mengingat race pace atau kecepatannya saat balapan cukup buruk. Belum lagi, dengan strategi itu dirinya tak perlu berhadapan dengan masalah ban di lap-lap akhir.
“Saya ingin terus berada di depan karena merasa dapat mengatasi ban belakang dengan baik pada awal lomba. Saya sudah menduga bakal motor akan melaju pada batasan akhir dari ban jelang finis,” ungkap Martin.
“Melaju di depan sangat berguna buat saya karena dapat leluasa memilih titik pengereman. Ketika mendengar ada motor lain yang mendekat, saya terus melaju. Andai ada yang berhasil menyalip, habislah saya,” lanjutnya.
“Kemudian, saya benar-benar disalip, itu yang saya takutkan karena race pace saya kurang bagus. Anda bisa lihat kecepatan Fabio (Quartararo) sedikit lebih baik dari saya,” ujar pembalap bernomor motor 89 itu.
Pun begitu, Martin tetap merasa puas dengan caranya berkendara sepanjang 22 putaran lomba. Ia mengklaim sudah melajukan motor dengan cara yang lebih dewasa. Namun, Jorge Martin tetap membutuhkan lebih banyak kilometer (km) yang ditempuh guna menambah pengalaman.
Martinator -julukan Martin- membuat kejutan sejak kualifikasi di Sirkuit Internasional Losail. Martin berhasil merebut pole position pada penentuan susunan start MotoGP Doha 2021 , Minggu (4/4/201). Pembalap berusia 23 tahun itu mengikuti jejak Marc Marquez dengan meraih posisi start terdepan pada kesempatan kedua di kelas premier.
.
Pimpinan lomba dikuasai Martin sejak start hingga memasuki lima putaran terakhir. Dia mampu terus berada di depan sekali pun mendapat gangguan dari rekan setimnya Johann Zarco yang terus menguntit sejak start.
.
Namun, Martin harus kehilangan posisi terdepan pada putaran 19 setelah disalip Fabio Quartararo. Kekecewaan kembali dirasakan ketika kehilangan posisi dua hanya beberapa meter jelang garis finis.
“Walau di tengah berbagai keterbatasan, saya berhasil mendapat podium pertama! Namun, saya tidak 100% senang karena kehilangan posisi dua hanya beberapa meter sebelum garis finis,” tutur Jorge Martin, sebagaimana dimuat Speedweek, Senin (5/4/2021).
.
Lebih lanjut, pembalap berpaspor Spanyol itu mengaku sudah berencana terus berada di depan sejak awal lomba. Strategi itu dipilih mengingat race pace atau kecepatannya saat balapan cukup buruk. Belum lagi, dengan strategi itu dirinya tak perlu berhadapan dengan masalah ban di lap-lap akhir.
“Saya ingin terus berada di depan karena merasa dapat mengatasi ban belakang dengan baik pada awal lomba. Saya sudah menduga bakal motor akan melaju pada batasan akhir dari ban jelang finis,” ungkap Martin.
“Melaju di depan sangat berguna buat saya karena dapat leluasa memilih titik pengereman. Ketika mendengar ada motor lain yang mendekat, saya terus melaju. Andai ada yang berhasil menyalip, habislah saya,” lanjutnya.
“Kemudian, saya benar-benar disalip, itu yang saya takutkan karena race pace saya kurang bagus. Anda bisa lihat kecepatan Fabio (Quartararo) sedikit lebih baik dari saya,” ujar pembalap bernomor motor 89 itu.
Pun begitu, Martin tetap merasa puas dengan caranya berkendara sepanjang 22 putaran lomba. Ia mengklaim sudah melajukan motor dengan cara yang lebih dewasa. Namun, Jorge Martin tetap membutuhkan lebih banyak kilometer (km) yang ditempuh guna menambah pengalaman.
(sha)