Rencana Rekrut Pelatih Asing, Capello Sebut Milan Miskin Kontinuitas
loading...
A
A
A
MILAN - Mantan pelatih AC Milan Fabio Capello mengkritik kebijakan I Rossoneri yang mengabaikan kontinuitas di sisi kepelatihan. Eks pelatih Real Madrid itu juga tidak yakin apakah langkah Milan benar dengan wacana merekrut pelatih asing.
Ralf Rangnick adalah favorit untuk menggantikan bos AC Milan saat ini Stefano Pioli di akhir musim. Namun, belakangan muncul pula nama Mark van Bommel. Menurut Calciomercato, petinggi Milan sudah membuka percakapan dengan mantan gelandang Barcelona asal Belanda tersebut. Selain itu Pelatih Julian Nagelsmann dan Marco Rose juga masuk radar Milan.
Capello yag menyumbang empat Scudetti selama waktunya bersama Rossoneri, termasuk musim yang tak terkalahkan pada tahun 1991/1992, tidak yakin apakah mantan klubnya itu melakukan hal yang benar dengan merencanakan merekrut lagi pelatih asing. ( ).
“Rossoneri tidak memiliki kontinuitas. Mereka merekrut (Gennaro) Gattuso, tetapi memecatnya untuk mengambil (Marco) Giampaolo, yang kemudian digantikan dengan (Stefano) Pioli,” kata Capello kepada Libero. “Mereka memiliki (Zvonimir) Boban dan (Paolo) Maldini, sebelum salah satunya dipecat."
Boban dipecat dari jabatan direktur sepak bola karena mengkritik CEO AC Milan, Ivan Gazidis. Sedangkan Maldini sebagai direktur teknik dalam posisi di ujung tanduk karena berseberangan klub yang ingin merekrut Ralf Rangnick.
“Sekarang mereka memutuskan untuk sepenuhnya bergantung pada orang asing, termasuk pelatih. Siapa yang tahu jika mereka melakukan hal yang benar? "
Lepas dari persoalan Milan, mantan pelatih timnas Inggris berusia 73 tahun itu juga menyoroti perkembangan Serie A 2019/2020, yang akan kembali digulirkan setelah terhanti akibat pandemiCovid-19. Capello khawatir tentang 'periode singkat' antara kembali ke pelatihan dan memulai lagi Serie A.
“Yang terpenting adalah memulai kembali. Namun, periode antara dimulainya kembali pelatihan dan pertandingan terlalu singkat."
“Terutama karena para pemain sudah tidak aktif selama dua bulan. Dan pertandingan (di balik pintu tertutup) tidak akan sungguh-sungguh, tidak akan ada atmosfer panas dari publik. Banyak klub akan menderita."
Mengenai protokol kesehatan pemain, semula aturan bersikeras mengisolasi seluruh tim jika ditemui tes positif virus corona di antara para pemain, tetapi Capello mengklaim itu tidak mungkin.
"Seluruh skuat tidak dapat dikarantina jika hanya ada satu pemain yang terinfeksi," tambahnya. "Satu-satunya solusi adalah memisahkan pemain positif dan membuat orang lain menjalani tes swab."
Ralf Rangnick adalah favorit untuk menggantikan bos AC Milan saat ini Stefano Pioli di akhir musim. Namun, belakangan muncul pula nama Mark van Bommel. Menurut Calciomercato, petinggi Milan sudah membuka percakapan dengan mantan gelandang Barcelona asal Belanda tersebut. Selain itu Pelatih Julian Nagelsmann dan Marco Rose juga masuk radar Milan.
Capello yag menyumbang empat Scudetti selama waktunya bersama Rossoneri, termasuk musim yang tak terkalahkan pada tahun 1991/1992, tidak yakin apakah mantan klubnya itu melakukan hal yang benar dengan merencanakan merekrut lagi pelatih asing. ( ).
“Rossoneri tidak memiliki kontinuitas. Mereka merekrut (Gennaro) Gattuso, tetapi memecatnya untuk mengambil (Marco) Giampaolo, yang kemudian digantikan dengan (Stefano) Pioli,” kata Capello kepada Libero. “Mereka memiliki (Zvonimir) Boban dan (Paolo) Maldini, sebelum salah satunya dipecat."
Boban dipecat dari jabatan direktur sepak bola karena mengkritik CEO AC Milan, Ivan Gazidis. Sedangkan Maldini sebagai direktur teknik dalam posisi di ujung tanduk karena berseberangan klub yang ingin merekrut Ralf Rangnick.
“Sekarang mereka memutuskan untuk sepenuhnya bergantung pada orang asing, termasuk pelatih. Siapa yang tahu jika mereka melakukan hal yang benar? "
Lepas dari persoalan Milan, mantan pelatih timnas Inggris berusia 73 tahun itu juga menyoroti perkembangan Serie A 2019/2020, yang akan kembali digulirkan setelah terhanti akibat pandemiCovid-19. Capello khawatir tentang 'periode singkat' antara kembali ke pelatihan dan memulai lagi Serie A.
“Yang terpenting adalah memulai kembali. Namun, periode antara dimulainya kembali pelatihan dan pertandingan terlalu singkat."
“Terutama karena para pemain sudah tidak aktif selama dua bulan. Dan pertandingan (di balik pintu tertutup) tidak akan sungguh-sungguh, tidak akan ada atmosfer panas dari publik. Banyak klub akan menderita."
Mengenai protokol kesehatan pemain, semula aturan bersikeras mengisolasi seluruh tim jika ditemui tes positif virus corona di antara para pemain, tetapi Capello mengklaim itu tidak mungkin.
"Seluruh skuat tidak dapat dikarantina jika hanya ada satu pemain yang terinfeksi," tambahnya. "Satu-satunya solusi adalah memisahkan pemain positif dan membuat orang lain menjalani tes swab."
(sha)