Strategi Coach Panca: Pahami Kekuatan Skuad

Minggu, 11 April 2021 - 20:15 WIB
loading...
Strategi Coach Panca: Pahami Kekuatan Skuad
Strategi Coach Panca: Pahami Kekuatan Skuad
A A A
JAKARTA - Strategi Coach Panda dalam menyusun kekuatan skuadnya menjelang pertandingan futsal . Olahraga futsal kian digemari masyarakat. Banyak klub bermunculan. Bertambah juga atlet-atlet futsal berbakat yang membutuhkan tangan dingin pelatih.

Saat ini, Indonesia baru memiliki 53 pelatih futsal berlisensi AFC Level 2, di antaranya Panca Pauji, yang sejak 2020 ditunjuk sebagai Head Coach klub DB Asia. Selain itu, Indonesia juga baru memiliki 527 pelatih dengan lisensi AFC Level 1, dan 1950 pelatih level nasional.

Lantas apa yang membedakan pelatih level 2 AFC seperti Coach Panca dengan pelatih futsal level 1 AFC maupun nasional?

Bila pada kursus pelatih futsal level satu AFC dimulai dari mempelajari dasar-dasar futsal, maka pada level dua AFC, peserta akan mendapatkan ilmu kolektivitas, yang diyakini sangat penting karena akan berkaitan erat dengan penentuan strategi pelatih, seperti formasi menyerang contohnya.



Dalam futsal, faktikal formasi dibagi menjadi 3 proses, yaitu menyerang, transisi, dan bertahan. Pada taktik menyerang, terdapat beberapa formasi yang lazim digunakan team Futsal, yaitu 3 -1, 1 – 2 – 1, 2 – 2, dan 4 – 0, yang ditentukan berdasarkan keadaan skuad saat itu.

"Menentukan formasi mana yang akan saya pilih harus didasari atas SDM pemain yang saya miliki terlebih dahulu, ada banyak hal yang perlu diperhatikan seperti kedalaman skuad, karakter pemain dan tentu disesuaikan dengan strategi yang digunakan lawan saat lawan sedang defend," jelas Coach Panca.

Sebagai contoh, dalam mengimplementasikan formasi 1-2-1, seorang pelatih tentu berharap agar timnya dapat menguasi jalan pertandingan karena menurunkan 2 pemain flank/sayap sekaligus. Pemain flank, pada umumnya identik dengan pemain kunci karena pergerakannya seringkali mengubah jalannya pertandingan.

Atau mungkin saja seorang pelatih menerapkan formasi 2-2 dengan 2 pemain belakang dan 2 flank. Mungkin juga 2 pemain belakang dan 2 pemain dengan posisi pivot/penyerang murni. Penentuan karakter pemain itulah yang membutuhkan kepiawaian pelatih, dan ilmu taktikal seperti itu yang didapat oleh peserta kursus level 2 AFC.

"Tentu pada futsal sangat sulit untuk menetapkan 1 sistem formasi saja saat bertanding, karena futsal sangat dinamis dan fleksibel," jelasnya.

Coach Panca menambahkan, keterampilan dan karakter pemain, serta kedalaman skuad akan menentukan tingkat kesulitan penerapan sebuah formasi. Baginya sebagai pelatih, seluruh pemain akan mendapatkan pengetahuan taktikal yang dia ketahui, sehingga seluruh pemain dapat bahu membahu membongkar pertahanan lawan untuk meraih kemenangan.

Coach Panca adalah contoh pelatih yang berhasil menerapkan ilmu kepelatihan yang didapatnya dari kursus. Berbekal ilmu teknis dan pengalaman panjang, Coach Panca telah menoreh banyak prestasi, termasuk mengantarkan tim futsal Jawa Barat menjadi kampiun PON 2016.

Itulah tampaknya yang mendorong sejumlah Asosiasi Futsal Provinsi (AFP), baik secara mandiri maupun berkolaborasi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi, giat menyelenggarakan kursus pelatih maupun kursus wasit di daerah masing-masing.

Pada 2021 ini, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Utara merupakan beberapa yang sudah menyelenggarakan kursus baik wasit maupun pelatih futsal. Kursus bertujuan meningkatkan kompetensi sehingga diharapkan dapat memajukan olahraga futsal di masing-masing daerah.

Untuk wasit, pelatihan dinilai penting dan mendesak karena pemberlakukan Law of the Game Futsal (LOTG Futsal) 2020 oleh Asian Football Confederation (AFC) pada April 2020 lalu. Sebagai anggota, Indonesia tentu wajib memastikan seluruh kompetisi segera mengadopsi aturan permainan baru itu.

Sementara untuk kursus pelatih, pengayaan dan peningkatan teknik pelatihan diperlukan untuk mencetak atlet-atlet futsal berprestasi, baik dari teknik individu maupun kolektivitas. Untuk sertifikasi pelatih, jenjang kompetensi dimulai sejak level nasional, berturut-turut meningkat sesuai standar AFC Level 1, AFC Level 2 dan AFC Level 3.

Pada akhirnya, baik AFP dan KONI provinsi tentu berharap, investasi yang sudah dikeluarkan akan menelurkan Coach Panca lokal yang dapat mengharumkan nama daerahnya masing-masing
(aww)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2033 seconds (0.1#10.140)