Joan Mir Murka Marquez Pakai Taktik Berbahaya Saat Kualifikasi GP Portugal
loading...

Joan Mir mengecam Marc Marquez saat melakukan comeback di MotoGP 2021. Dia mengatakan taktik yang digunakan The Baby Alien saat kualifikasi sangat berbahaya. Foto: twitter
A
A
A
PORTIMAO - Juara dunia MotoGP 2020 Joan Mir, mengecam Marc Marquez saat melakukan comeback di MotoGP 2021. Dia mengatakan taktik yang digunakan The Baby Alien saat kualifikasi GP Portugal sangat berbahaya.
Setelah menepi selama hampir 10 bulan, Marquez hadir lagi di lintasan. Sesuai janjinya, pembalap Repsol Honda itu akan balapan di Sirkuit Internasional Algarve, yang merupakan seri ketiga. Menariknya, rider asal Spanyol itu bisa langsung kompetitif saat kualifikasi.
Marquez mampu merebut tempat keenam setelah mencatat waktu 1 menit dan 39,121 detik. Meski baru turun lagi, dia lebih cepat dibanding Mir yang ada diposisi sembilan dengan torehan 1 menit dan 39,398 detik.
Hanya saja, pencapaian Marquez membuat Mir marah. Pembalap Suzuki Ecstar itu kesal karena taktik yang digunakan rivalnya saat kualifikasi dianggap membahayakan. Itu terkait peristiwa pada qualifikasi pertama atau Q1
Mir dan Marquez menghadapi sesi Q1 di Portugal, Sabtu (17/4/2021). Keduanya terlihat terkunci bersama pada putaran pertama mereka. Mir awalnya mengikuti Marquez, tetapi dipaksa untuk menyalip ditikungan sembilan bernama Craig Jones dari sisi kiri.
Ini memungkinkan Marquez untuk mengait ke bagian belakang Mir dan menggunakannya untuk menjadi yang teratas di sesi awal kualifikasi. Pembalap berusia 28 tahun itu akhirnya menguasai Q1 setelah menyelesaikan semua lap.
Sementara Mir melanjutkan hingga Q2 dimana akhirnya hanya menempati posisi sembilan, tiga grid dibelakang Marquez. Setelah kualifikasi, Mir tidak senang dengan taktik Marquez, yang menurutnya akan mendapat hukuman seandainya terjadi di Moto3.
"Kami tahu bahwa Marc Marquez suka melakukan hal-hal ini. Hari ini dia melakukannya dengan saya dan di lain waktu dia melakukannya dengan orang lain. Dia suka tertinggal dalam kualifikasi dan memainkan permainan ini," kata Mir, dilansir autosport.
“Di Moto3 dia bisa mendapat penalti, dan begitulah adanya. Saya menempuh jalan saya sendiri, itu tidak membuat saya gugup. Saya tetap melakukan waktu saya, saya memberi 100% dan begitulah adanya. Tapi jika kami memainkan permainan itu, dia akan berada jauh di depan,” lanjutnya.
Mir mengatakan tidak berpikir Marquez harus dihukum atas apa yang terjadi saat kualifikasi. Tetapi, menurutnya itu adalah sesuatu yang secara umum harus disertai dengan hukuman. Sebab, itu bisa membahayakan pembalap lain.
“Dia memotong, dia tertinggal, dia mengganggu saya pada lap pertama karena dia memulai dengan lambat. Saya kehilangan lap saya. Lalu, dia melepaskan, dia memanfaatkan roda [belakang] saya ... ini adalah penalti di Moto3 , dan mungkin juga di Moto2. Tapi belum di sini di MotoGP,” jelasnya.
“Saya tidak berpikir dia harus dihukum, tapi tindakan seperti ini juga berbahaya di MotoGP, tidak hanya berbahaya di Moto3. Saya tidak berpikir dia harus dihukum, tapi tindakan semacam ini berbahaya,” pungkas Mir.
Disisi lain, Marquez mengakui "membutuhkan bantuan" saat kualifikasi. Dia merasa juara dunia itu adalah pilihan terbaiknya, sambil mengakui mengapa hal itu membuat Mir frustrasi. "Saya membutuhkan bantuan (saat kualifikasi) dan saya melakukannya," ujarnya.
"Saya memilih yang terbaik, yaitu juara dunia. Saya mengerti bahwa itu bisa membuat kesal pembalap yang menderita, seperti yang telah terjadi pada saya berkali-kali. Tapi ini MotoGP," tegas Marquez.
Setelah menepi selama hampir 10 bulan, Marquez hadir lagi di lintasan. Sesuai janjinya, pembalap Repsol Honda itu akan balapan di Sirkuit Internasional Algarve, yang merupakan seri ketiga. Menariknya, rider asal Spanyol itu bisa langsung kompetitif saat kualifikasi.
Marquez mampu merebut tempat keenam setelah mencatat waktu 1 menit dan 39,121 detik. Meski baru turun lagi, dia lebih cepat dibanding Mir yang ada diposisi sembilan dengan torehan 1 menit dan 39,398 detik.
Hanya saja, pencapaian Marquez membuat Mir marah. Pembalap Suzuki Ecstar itu kesal karena taktik yang digunakan rivalnya saat kualifikasi dianggap membahayakan. Itu terkait peristiwa pada qualifikasi pertama atau Q1
Mir dan Marquez menghadapi sesi Q1 di Portugal, Sabtu (17/4/2021). Keduanya terlihat terkunci bersama pada putaran pertama mereka. Mir awalnya mengikuti Marquez, tetapi dipaksa untuk menyalip ditikungan sembilan bernama Craig Jones dari sisi kiri.
Ini memungkinkan Marquez untuk mengait ke bagian belakang Mir dan menggunakannya untuk menjadi yang teratas di sesi awal kualifikasi. Pembalap berusia 28 tahun itu akhirnya menguasai Q1 setelah menyelesaikan semua lap.
Sementara Mir melanjutkan hingga Q2 dimana akhirnya hanya menempati posisi sembilan, tiga grid dibelakang Marquez. Setelah kualifikasi, Mir tidak senang dengan taktik Marquez, yang menurutnya akan mendapat hukuman seandainya terjadi di Moto3.
"Kami tahu bahwa Marc Marquez suka melakukan hal-hal ini. Hari ini dia melakukannya dengan saya dan di lain waktu dia melakukannya dengan orang lain. Dia suka tertinggal dalam kualifikasi dan memainkan permainan ini," kata Mir, dilansir autosport.
“Di Moto3 dia bisa mendapat penalti, dan begitulah adanya. Saya menempuh jalan saya sendiri, itu tidak membuat saya gugup. Saya tetap melakukan waktu saya, saya memberi 100% dan begitulah adanya. Tapi jika kami memainkan permainan itu, dia akan berada jauh di depan,” lanjutnya.
Mir mengatakan tidak berpikir Marquez harus dihukum atas apa yang terjadi saat kualifikasi. Tetapi, menurutnya itu adalah sesuatu yang secara umum harus disertai dengan hukuman. Sebab, itu bisa membahayakan pembalap lain.
“Dia memotong, dia tertinggal, dia mengganggu saya pada lap pertama karena dia memulai dengan lambat. Saya kehilangan lap saya. Lalu, dia melepaskan, dia memanfaatkan roda [belakang] saya ... ini adalah penalti di Moto3 , dan mungkin juga di Moto2. Tapi belum di sini di MotoGP,” jelasnya.
“Saya tidak berpikir dia harus dihukum, tapi tindakan seperti ini juga berbahaya di MotoGP, tidak hanya berbahaya di Moto3. Saya tidak berpikir dia harus dihukum, tapi tindakan semacam ini berbahaya,” pungkas Mir.
Disisi lain, Marquez mengakui "membutuhkan bantuan" saat kualifikasi. Dia merasa juara dunia itu adalah pilihan terbaiknya, sambil mengakui mengapa hal itu membuat Mir frustrasi. "Saya membutuhkan bantuan (saat kualifikasi) dan saya melakukannya," ujarnya.
"Saya memilih yang terbaik, yaitu juara dunia. Saya mengerti bahwa itu bisa membuat kesal pembalap yang menderita, seperti yang telah terjadi pada saya berkali-kali. Tapi ini MotoGP," tegas Marquez.
This is the duel we've been waiting months for!!! ???? @marcmarquez93 and @JoanMirOfficial gave us an early preview as the mind games unfolded in Q1! ???? #PortugueseGP ???????? pic.twitter.com/YVzdMQR5Lj — MotoGP™???? (@MotoGP) April 17, 2021
(mirz)