Final Piala Menpora 2021: Rivalitas Tanpa Selebrasi demi Surat Sakti
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kick off Piala Menpora 2021 telah dimulai. Itulah pengantar yang disampaikan komentator saat memandu pertandingan pembuka penyisihan Grup A yang pertemukan Arema versus Persikabo 1973, yang berakhir dengan skor 1-1 di Stadion Manahan, Minggu (21/3) sore WIB.
Saat itu dua kesebelasan sangat antusias menandai laga pembuka turnamen pramusim jelang bergulirnya Liga 1. Maklum, turnamen sepak bola ini akan menjadi tolok ukur bagi pihak kepolisian sebelum mereka memberikan izin terhadap kompetisi tertinggi di Tanah Air.
Menpora Zainudin Amali dalam setiap kesempatan selalu mengingatkan komitmen suporter untuk tidak hadir di stadion. Cara politikus Golkar dalam mengampanyekan nonton pertandingan di rumah masing-masing ini dilakukan demi mengantisipasi penularan Covid-19.
BACA JUGA: Final Piala Menpora 2021, Persib vs Persija: Siapa yang Bakal Mengaum
Selain itu, apa yang disampaikan Menpora, agar izin kompetisi Liga 1 dan Liga 2 bisa dikeluarkan pihak kepolisan. Alhasil, telinga pemain tak lagi terasa pekak dengan yel-yel suporter.
Bukan hanya suporter saja yang tak diperkenankan hadir. Pedagang yang biasa menjajakan atribut maupun makanan ringan tak lagi ada. Berat memang ketika harus menjalani sebuah event besar di masa pandemi Covid-19 saat ini.
Pasti ada segaris luka yang dirasakan suporter, namun ini cara yang tepat untuk mengembalikan kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Karena, dengan 'surat sakti' dari kepolisan, kompetisi sepak bola tertinggi di Tanah Air bisa bergulir kembali.
BACA JUGA: Juli, Liga 1 dan Liga 2 Bergulir kalau Piala Menpora 2021 Lulus
Sepanjang turnamen pramusim berlangsung, protokol kesehatan pun diterapkan secara tegas alias tak memandang bulu. Para pemain, kemudian tenaga pendukung, dan semua orang yang akan masuk ke dalam stadion wajib melakukan proses pemeriksaan untuk memastikan tidak ada virus yang menginfeksi tubuh mereka.
Penerapan protokol kesehatan secara ketat sejak babak penyisihan grup tidak memunculkan kluster baru. Situasi yang bisa dikatakan jauh lebih baik dari negara lain yang masih ada kasus pemain tak bisa tampil akibat terpapar Covid-19.
Saat itu dua kesebelasan sangat antusias menandai laga pembuka turnamen pramusim jelang bergulirnya Liga 1. Maklum, turnamen sepak bola ini akan menjadi tolok ukur bagi pihak kepolisian sebelum mereka memberikan izin terhadap kompetisi tertinggi di Tanah Air.
Menpora Zainudin Amali dalam setiap kesempatan selalu mengingatkan komitmen suporter untuk tidak hadir di stadion. Cara politikus Golkar dalam mengampanyekan nonton pertandingan di rumah masing-masing ini dilakukan demi mengantisipasi penularan Covid-19.
BACA JUGA: Final Piala Menpora 2021, Persib vs Persija: Siapa yang Bakal Mengaum
Selain itu, apa yang disampaikan Menpora, agar izin kompetisi Liga 1 dan Liga 2 bisa dikeluarkan pihak kepolisan. Alhasil, telinga pemain tak lagi terasa pekak dengan yel-yel suporter.
Bukan hanya suporter saja yang tak diperkenankan hadir. Pedagang yang biasa menjajakan atribut maupun makanan ringan tak lagi ada. Berat memang ketika harus menjalani sebuah event besar di masa pandemi Covid-19 saat ini.
Pasti ada segaris luka yang dirasakan suporter, namun ini cara yang tepat untuk mengembalikan kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Karena, dengan 'surat sakti' dari kepolisan, kompetisi sepak bola tertinggi di Tanah Air bisa bergulir kembali.
BACA JUGA: Juli, Liga 1 dan Liga 2 Bergulir kalau Piala Menpora 2021 Lulus
Sepanjang turnamen pramusim berlangsung, protokol kesehatan pun diterapkan secara tegas alias tak memandang bulu. Para pemain, kemudian tenaga pendukung, dan semua orang yang akan masuk ke dalam stadion wajib melakukan proses pemeriksaan untuk memastikan tidak ada virus yang menginfeksi tubuh mereka.
Penerapan protokol kesehatan secara ketat sejak babak penyisihan grup tidak memunculkan kluster baru. Situasi yang bisa dikatakan jauh lebih baik dari negara lain yang masih ada kasus pemain tak bisa tampil akibat terpapar Covid-19.