Format Baru Coppa Italia Dianggap Rugikan Tim Gurem
loading...
A
A
A
ROMA - Coppa Italia mengusung format baru untuk musim 2021/2022. Nantinya, hanya klub-klub yang berkompetisi di Serie A dan Serie B yang bisa ikut turnamen tersebut.
Klub Serie C dan Serie D yang sebelumnya meramaikan turnamen tersebut tak bisa lagi ambil bagian karena jumlah peserta dipangkas menjadi 40. Masing-masing 20 kontestan diambil dari dua kasta teratas sepak bola Italia.
Dikutip Football Italia, Presiden Serie C Francesco Ghirelli, berpendapat format baru ini kontradiktif dengan semangat sepak bola Italia yang ingin merangkul semua lapisan. Dia juga menyebut ada yang salah dengan sistem sepak bola Italia.
"Keinginan Serie A untuk mengeluarkan Lega Pro (Serie C) dari Coppa Italia bukan hanya menyakiti para direktur, tapi juga merusak konsep sepak bola. Ini adalah salah satu bukti tidak majunya sebuah sistem,” kata Francesco Ghirelli.
Di media sosial, fans fanatik sepak bola Italia juga tidak antusias menyambut format baru. Menurut netizen, tanpa partisipasi klub Serie C dan Serie D maka Coppa Italia seperti kehilangan romantismenya.
“Romansa piala sudah mati,” tulis pecinta sepak bola Italia, dikutip Football Italia, Kamis (6/5/2021).
Rencana memangkas peserta Coppa Italia dilakukan untuk meningkatkan minat penonton menyaksikan pertandingan. Tanggal 15 Agustus dipilih menjadi kick-off turnamen tersebut.
Nantinya, tim-tim Serie A direncanakan tidak akan ikut berkompetisi sebelum babak 16 besar. Untuk edisi musim ini, Juventus dan Atalanta akan bertemu di partai final pada 19 Mei mendatang.
Klub Serie C dan Serie D yang sebelumnya meramaikan turnamen tersebut tak bisa lagi ambil bagian karena jumlah peserta dipangkas menjadi 40. Masing-masing 20 kontestan diambil dari dua kasta teratas sepak bola Italia.
Dikutip Football Italia, Presiden Serie C Francesco Ghirelli, berpendapat format baru ini kontradiktif dengan semangat sepak bola Italia yang ingin merangkul semua lapisan. Dia juga menyebut ada yang salah dengan sistem sepak bola Italia.
"Keinginan Serie A untuk mengeluarkan Lega Pro (Serie C) dari Coppa Italia bukan hanya menyakiti para direktur, tapi juga merusak konsep sepak bola. Ini adalah salah satu bukti tidak majunya sebuah sistem,” kata Francesco Ghirelli.
Di media sosial, fans fanatik sepak bola Italia juga tidak antusias menyambut format baru. Menurut netizen, tanpa partisipasi klub Serie C dan Serie D maka Coppa Italia seperti kehilangan romantismenya.
“Romansa piala sudah mati,” tulis pecinta sepak bola Italia, dikutip Football Italia, Kamis (6/5/2021).
Rencana memangkas peserta Coppa Italia dilakukan untuk meningkatkan minat penonton menyaksikan pertandingan. Tanggal 15 Agustus dipilih menjadi kick-off turnamen tersebut.
Nantinya, tim-tim Serie A direncanakan tidak akan ikut berkompetisi sebelum babak 16 besar. Untuk edisi musim ini, Juventus dan Atalanta akan bertemu di partai final pada 19 Mei mendatang.
(mirz)