Tolak Liga 1 Tanpa Degradasi, Ini Alasan Persib Bandung
loading...
A
A
A
BANDUNG - Persib Bandung menolak Liga 1 2021 tanpa degradasi. Menurut Maung Bandung, prinsip kompetisi adalah prestasi dan integritas olahraga, mengacu pada aturan FIFA atau AFC.
Wacana Liga 1 tanpa degradasi muncul dalam keputusan rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada 3 Mei 2021. Beberapa klub mengusulkan wacana ini yang kemudian disambut mayoritas anggota Exco.
Kompetisi Liga 1 2021 diikuti 18 tim tanpa degradasi. Namun, untuk Liga 2 ada dua tim promosi sehingga pada musim depan atau musim 2022/2023, peserta Liga 1 menjadi 20 tim.
Kompetisi tanpa degradasi dianggap realistis di tengah sepak bola nasional yang sedang berusaha bangkit di tengah pandemi COVID-19. Sebab, klub banyak yang dilanda masalah finansial.
Apalagi, kemungkinan liga bakal digelar tanpa penonton mengingat belum ada titik terang kapan pandemi akan berakhir. Hal ini akan berdampak bagi klub karena tidak adanya pemasukan dari penjualan tiket.
"Kami sangat menolak kompetisi Liga 1 tanpa degradasi," kata Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono, Jumat (7/5/2021).
Menurutnya, penghapusan degradasi justru bertentangan dengan aturan FIFA dan AFC. Ada prinsip dasar kompetisi yang dianggap melanggar jika wacana itu benar-benar direalisasikan.
"Prinsip dasar dari kompetisi yaitu sporting merit and integrity, itu harus dijalankan. Statuta FIFA dan AFC mengatur dengan sangat jelas mengenai sporting merit and integrity," tegasnya.
Teddy pun berharap PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB) meninjau kembali wacana kompetisi tanpa degradasi tersebut. Sebab, ada berbagai sisi negatif yang akan muncul.
Disinggung soal ada klub yang mendukung, bahkan mengusulkan kompetisi tanpa degradasi, ia tak mau bicara lebih jauh. Yang jelas, 'Maung Bandung' lebih mendukung kompetisi sehat dengan adanya sistem degradasi dan promosi.
"Saya tidak ingin berkomentar mengenai tim lain. Tapi PSSI atau LIB harus menegakkan prinsip dasar kompetisi, yaitu sporting merit and integrity," tegas Teddy.
Lihat Juga: Bukan Wasit Qatar, Laga Timnas Indonesia vs Jepang Dipimpin Wasit Iran Bonyadifard Mooud
Wacana Liga 1 tanpa degradasi muncul dalam keputusan rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada 3 Mei 2021. Beberapa klub mengusulkan wacana ini yang kemudian disambut mayoritas anggota Exco.
Kompetisi Liga 1 2021 diikuti 18 tim tanpa degradasi. Namun, untuk Liga 2 ada dua tim promosi sehingga pada musim depan atau musim 2022/2023, peserta Liga 1 menjadi 20 tim.
Kompetisi tanpa degradasi dianggap realistis di tengah sepak bola nasional yang sedang berusaha bangkit di tengah pandemi COVID-19. Sebab, klub banyak yang dilanda masalah finansial.
Apalagi, kemungkinan liga bakal digelar tanpa penonton mengingat belum ada titik terang kapan pandemi akan berakhir. Hal ini akan berdampak bagi klub karena tidak adanya pemasukan dari penjualan tiket.
"Kami sangat menolak kompetisi Liga 1 tanpa degradasi," kata Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono, Jumat (7/5/2021).
Menurutnya, penghapusan degradasi justru bertentangan dengan aturan FIFA dan AFC. Ada prinsip dasar kompetisi yang dianggap melanggar jika wacana itu benar-benar direalisasikan.
"Prinsip dasar dari kompetisi yaitu sporting merit and integrity, itu harus dijalankan. Statuta FIFA dan AFC mengatur dengan sangat jelas mengenai sporting merit and integrity," tegasnya.
Teddy pun berharap PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB) meninjau kembali wacana kompetisi tanpa degradasi tersebut. Sebab, ada berbagai sisi negatif yang akan muncul.
Disinggung soal ada klub yang mendukung, bahkan mengusulkan kompetisi tanpa degradasi, ia tak mau bicara lebih jauh. Yang jelas, 'Maung Bandung' lebih mendukung kompetisi sehat dengan adanya sistem degradasi dan promosi.
"Saya tidak ingin berkomentar mengenai tim lain. Tapi PSSI atau LIB harus menegakkan prinsip dasar kompetisi, yaitu sporting merit and integrity," tegas Teddy.
Lihat Juga: Bukan Wasit Qatar, Laga Timnas Indonesia vs Jepang Dipimpin Wasit Iran Bonyadifard Mooud
(sha)