Profil Timnas Wales: Darah Muda Sang Naga Merah
loading...
A
A
A
CARDIFF CITY - Timnas Wales melakoni debutnya di kompetisi sepak bola tertinggi Benua Biru saat tampil di Piala Eropa 2016. Tahun ini, skuat berjuluk Naga Merah mengincar peruntungan lebih baik ketimbang edisi perdana mereka.
Sebagai newbie di Piala Eropa , Wales tak bisa dibilang tim kaleng-kaleng kalau melihat hasil akhir. Pada penampilan perdananya, skuat yang dipimpin manajer Chris Coleman berhasil tembus semifinal setelah bersaing dengan Inggris, Slovakia, dan Rusia di babak penyisihan grup.
Langkah Naga Merah baru terhenti di empat besar usai takluk 0-2 di tangan Portugal— tim yang kemudian menggondol trofi Piala Eropa 2016. Tidak berlebihkan jika menyebut penampilan Wales di tahun pertama mereka mentas di Piala Eropa sebagai tim debutan yang oke.
Tahun ini, skuat Naga Merah datang dengan wajah lebih segar. Tongkat komando dipegang manajer Ryan Giggs, didukung oleh kombinasi para pemain bintang seperti Gareth Bale, Aaron Ramsey, Ashley Williams dan Joe Allen, serta para penggawa muda kelahiran tahun 2000-an.
Terbukti, dalam lima penampilan terakhirnya, Wales empat kali menang dan cuma sekali kalah. Rangkaian hasil positif itu termasuk ketika mengalahkan Republik Ceko di laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa, 31 Maret 2021.
Kemenangan atas Republik Ceko ditentukan pemain 23 tahun asal klub Manchester United, Daniel James. Hasil itu sekaligus membuka mata Eropa, bahwa Wales tak sekadar bergantung pada pemain bintang seperti Bale, melainkan juga sukses dalam regenerasi pemain muda.
Selain Daniel James, Wales juga tak segan menurunkan pemain muda lain seperti Harry Wilson (24 tahun) dan Neco Williams (20 tahun) sebagai starter. Nama terakhir menjadi penentu kemenangan ketika bentrok Bulgaria di ajang UEFA Nations League, September 2020. Pemain sayap Liverpool kelahiran April 2001 itu mencetak gol kemenangan atas Bulgaria beberapa detik sebelum wasit meniup peluit panjang.
Kontroversi Ryan Giggs
Sejak diasuh Ryan Giggs pada 2018, penampilan Timnas Wales memang terbilang cukup oke. Sayang, manajer berusia 47 tahun justru tersandung banyak masalah di luar lapangan.
Menjelang akhir tahun 2020, Giggs absen memperkuat Timnas Wales sampai tiga bulan karena ditahan polisi menyusul tuduhan kekerasan pada sang pacar. Giggs juga kepergok selingkuh setelah pesan (chat) genit di iPad miliknya beredar.
Sebagai newbie di Piala Eropa , Wales tak bisa dibilang tim kaleng-kaleng kalau melihat hasil akhir. Pada penampilan perdananya, skuat yang dipimpin manajer Chris Coleman berhasil tembus semifinal setelah bersaing dengan Inggris, Slovakia, dan Rusia di babak penyisihan grup.
Langkah Naga Merah baru terhenti di empat besar usai takluk 0-2 di tangan Portugal— tim yang kemudian menggondol trofi Piala Eropa 2016. Tidak berlebihkan jika menyebut penampilan Wales di tahun pertama mereka mentas di Piala Eropa sebagai tim debutan yang oke.
Tahun ini, skuat Naga Merah datang dengan wajah lebih segar. Tongkat komando dipegang manajer Ryan Giggs, didukung oleh kombinasi para pemain bintang seperti Gareth Bale, Aaron Ramsey, Ashley Williams dan Joe Allen, serta para penggawa muda kelahiran tahun 2000-an.
Terbukti, dalam lima penampilan terakhirnya, Wales empat kali menang dan cuma sekali kalah. Rangkaian hasil positif itu termasuk ketika mengalahkan Republik Ceko di laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa, 31 Maret 2021.
Kemenangan atas Republik Ceko ditentukan pemain 23 tahun asal klub Manchester United, Daniel James. Hasil itu sekaligus membuka mata Eropa, bahwa Wales tak sekadar bergantung pada pemain bintang seperti Bale, melainkan juga sukses dalam regenerasi pemain muda.
Selain Daniel James, Wales juga tak segan menurunkan pemain muda lain seperti Harry Wilson (24 tahun) dan Neco Williams (20 tahun) sebagai starter. Nama terakhir menjadi penentu kemenangan ketika bentrok Bulgaria di ajang UEFA Nations League, September 2020. Pemain sayap Liverpool kelahiran April 2001 itu mencetak gol kemenangan atas Bulgaria beberapa detik sebelum wasit meniup peluit panjang.
Kontroversi Ryan Giggs
Sejak diasuh Ryan Giggs pada 2018, penampilan Timnas Wales memang terbilang cukup oke. Sayang, manajer berusia 47 tahun justru tersandung banyak masalah di luar lapangan.
Menjelang akhir tahun 2020, Giggs absen memperkuat Timnas Wales sampai tiga bulan karena ditahan polisi menyusul tuduhan kekerasan pada sang pacar. Giggs juga kepergok selingkuh setelah pesan (chat) genit di iPad miliknya beredar.