Dinilai Kinerja di Barcelona Buruk, Koeman Merasa Teraniaya
loading...
A
A
A
BARCELONA - Pelatih Barcelona Ronald Koeman merasa 'teraniaya' atas kritik yang dilontarkan dari pihak luar klub. Entrenador asal Belanda itu mengungkapkan frustrasinya setelah peluang timnya meraih gelar La Liga Spanyol 2020/2021 kian menipis.
Pada pertengahan pekan ini, Barcelona memang tampil mengecewakan saat bertamu ke markas Levante. Setelah sempat unggul 2-0 atas Levante, Barcelona pun harus puas meraih hasil imbang dengan skor akhir 3-3.
Tambahan satu poin pun hanya membuat asa Barcelona untuk meraih titel juara menjadi sangat tipis. Akibatnya, banyak pihak yang memberinya kritikan, meski mereka sukses membawa gelar Copa del Rey 2020/2021.
Situasi ini membuat Koeman berada dalam bawah tekanan karena gagal memenuhi ekspektasi penggemar. Bahkan pelatih berpaspor Belanda itu merasa seperti teraniaya, terutama dalam dua pekan terakhir.
“Saya merasa sedikit (dianiaya) dalam dua minggu terakhir,” ungkap Koeman, mengutip dari Goal, Minggu (16/5/2021).
“Jika Anda menganalisis satu musim, Anda harus menganalisis perubahan pada tim, para pemain muda, bahwa kami memenangkan piala, dan kami masih berjuang untuk liga, (meskipun) itu kemungkinan kecil,” tambahnya.
“Itulah yang perlu Anda analisis. Jika saya mendengar media dalam beberapa hari terakhir, sepertinya kami melakukan pekerjaan yang sangat buruk dan saya tidak setuju,” lanjutnya.
Meski begitu, Koeman tetap percaya diri. Meski posisinya bisa saja terancam, ia tetap yakin mendapat dukungan dari para pemain dan tim untuk tetap bertahan di Camp Nou.
“Saya merasa didukung oleh para pemain dan tim memiliki masa depan yang besar. Jika kami dapat menandatangani apa yang menurut kami kurang, kami akan mengambil langkah selanjutnya, saya pikir kami bisa sangat bersemangat tentang tim musim depan,” lanjutnya.
Koeman bersama Barcelona telah menjalin kontrak selama dua tahun sejak didatangkan pada musim panas 2020. Pada tahun pertamanya ini, Koeman sudah memastikan minimal satu gelar dari ajang Copa del Rey.
Pada pertengahan pekan ini, Barcelona memang tampil mengecewakan saat bertamu ke markas Levante. Setelah sempat unggul 2-0 atas Levante, Barcelona pun harus puas meraih hasil imbang dengan skor akhir 3-3.
Tambahan satu poin pun hanya membuat asa Barcelona untuk meraih titel juara menjadi sangat tipis. Akibatnya, banyak pihak yang memberinya kritikan, meski mereka sukses membawa gelar Copa del Rey 2020/2021.
Situasi ini membuat Koeman berada dalam bawah tekanan karena gagal memenuhi ekspektasi penggemar. Bahkan pelatih berpaspor Belanda itu merasa seperti teraniaya, terutama dalam dua pekan terakhir.
“Saya merasa sedikit (dianiaya) dalam dua minggu terakhir,” ungkap Koeman, mengutip dari Goal, Minggu (16/5/2021).
“Jika Anda menganalisis satu musim, Anda harus menganalisis perubahan pada tim, para pemain muda, bahwa kami memenangkan piala, dan kami masih berjuang untuk liga, (meskipun) itu kemungkinan kecil,” tambahnya.
“Itulah yang perlu Anda analisis. Jika saya mendengar media dalam beberapa hari terakhir, sepertinya kami melakukan pekerjaan yang sangat buruk dan saya tidak setuju,” lanjutnya.
Meski begitu, Koeman tetap percaya diri. Meski posisinya bisa saja terancam, ia tetap yakin mendapat dukungan dari para pemain dan tim untuk tetap bertahan di Camp Nou.
“Saya merasa didukung oleh para pemain dan tim memiliki masa depan yang besar. Jika kami dapat menandatangani apa yang menurut kami kurang, kami akan mengambil langkah selanjutnya, saya pikir kami bisa sangat bersemangat tentang tim musim depan,” lanjutnya.
Koeman bersama Barcelona telah menjalin kontrak selama dua tahun sejak didatangkan pada musim panas 2020. Pada tahun pertamanya ini, Koeman sudah memastikan minimal satu gelar dari ajang Copa del Rey.
(sha)