Terdampak Wabah Corona, Big Three Bantu Financial Petenis Papan Bawah

Senin, 20 April 2020 - 10:45 WIB
loading...
Terdampak Wabah Corona, Big Three Bantu Financial Petenis Papan Bawah
Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic atau biasa disebut Big Three sepakat untuk memberikan bantuan finansial sebagai bentuk solidaritas. Foto/ATP Tour
A A A
MARBELLA - Kesulitan keuangan yang dialami atlet peringkat rendah membuat tiga petenis papan atas dunia, tergerak untuk membantu. Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic atau biasa disebut Big Three sepakat untuk memberikan bantuan finansial sebagai bentuk solidaritas.

Pandemi virus corona menjadi pukulan telak bagi dunia tenis profesional. Sejumlah turnamen mulai dari level bawah hingga major bahkan ajang Grand Slam dibatalkan sejak Maret lalu. Namun, bagi petenis papan atas, situasi ini sebenarnya tidak terlalu berpengaruh lantaran hanya tidak bermain di lapangan.

Namun situasi berbeda dihadapi petenis berperingkat rendah. Mereka sesungguhnya adalah yang paling menderita akibat krisis finansial lantaran hanya menggantuangkan hidup dari tampil di turnamen ke turnamen lainnya. Tanpa dukungan sponsor, kesulitan finansial menjadi masalah utama.

Situasi ini mengundang perhatian petenis peringkat 1 dunia Novak Djokovic. Dia mengaku sudah berdiskusi dengan anggota Dewan Pemain lainnya Roger Federer dan Rafa Nadal terkait cara-cara untuk membantu para pemain berperingkat rendah menghadapi kesulitan keuangan di tengah wabah virus corona.

Djokovic menyatakan langkah-langkah akan diambil untuk memastikan hanya pemain paling berhak yang akan menerima manfaat dari setiap rencana bantuan.

“Saya berbicara dengan Roger dan Rafa beberapa hari yang lalu dan kami berbicara tentang tenis dalam waktu dekat. Bagaimana kami dapat berkontribusi untuk membantu petenis berpangkat rendah yang jelas-jelas paling terdampak dengan penghentian turnamen,” jelas Djokovic dilansir reuters.

Petenis asal Serbia itu mengungkapkan, mayoritas pemain dengan peringkat antara 250 ke atas tidak mendapatkan dukungan dari federasi maupun sponsor. Mereka umumnya berjuang dari satu turnamen ke turnamen lainnya secara independen menggunakan anggaran pribadi.

Situasi ini menjadi masalah lantaran musim 2020 dihentikan sejak awal Maret lalu. Petenis peringkat bawah yang hanya mengandalkan uang hadiah turnamen otomatis tidak mendapat pemasukan dan berdampak pada kondisi finansial mereka.

Hal ini membuat pemain peringkat 100 besar dunia dan pemangku kepentingan tenis mulai dari ATP, WTA, ITF dan penyelenggara empat Grand Slam menyusun rencana untuk memberikan bantuan.

“Semoga para pemain lain juga berkontribusi secara kolektif pada dana bantuan yang ATP (dan lainnya). Anda ingin menghindari memberikan uang kepada pemain yang masuk dalam kategori ini (peringkat rendah) tetap mereka membutuhkannya. Mudah-mudahan antara ada 4,5 juta dollar yang bisa dibagikan kepada pemain yang berperingkat lebih rendah,” ujarnya.

Pengoleksi 17 gelar Grand Slam itu mengatakan solusi jangka pendek lainnya yang bisa ditempuh yakni mengalihkan uang bonus bagi petenis top pada turnamen penutup musim ATP Finals ke dalam dana bantuan.

"Jika kita tidak memiliki turnamen penutup, mungkin hadiah Australia Terbuka tahun depan dapat dikontribusikan menjadi bantuan. Saya senang ekosistem tenis datang bersama. Petenis peringkat 250 dan seterusnya adalah orang-orang yang membuat masa depan tenis,” ujarnya.

“Kami harus menunjukkan kepada mereka bahwa mereka tidak dilupakan. Kami juga harus mengirim pesan kepada pemain muda bahwa mereka bisa hidup di luar tenis ketika ada krisis keuangan,” pungkas Djokovic.

Ketua Asosiasi Profesional Tenis (ATP) Andrea Gaudenzi mengapresiasi langkah petenis top dunia yang tergerak untuk membantu atlet papan bawah. Menurut dia, ini bentuk solidaritas ditengah penangguhan turnamen tenis hingga Juni mendatang.

“Jujur, saya sangat tersentuh para pemain top yang mengulurkan tangan, nama-nama besar yang mengekspresikan keinginan mereka untuk membantu para pemain yang berperingkat lebih rendah dan menempatkan mereka sebagai prioritas pertama,” jelasnya.

Gaudenzi mengklaim organisasinya akan mencoba membantu para pemain yang berjuang secara finansial karena pandemi virus corona. Namun, dia mengingatkan bantuan tersebut sifatnya hanya meringankan mengingat keuangan ATP juga terbatas.

“Bagian yang sulit dari itu juga menyadari bahwa cadangan dan sumber daya ATP juga terbatas. Kami bergantung pada turnamen yang akan dimainkan dan kami tidak tahu kapan kami akan kembali ke lapangan. Salah satu aliran besar pendapatan ATP sebenarnya adalah Final ATP. Kami akan mencoba melakukan sesuatu untuk membantu para pemain yang paling membutuhkannya,” tambahnya. (Abriandi)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1502 seconds (0.1#10.140)