Kongres Biasa PSSI 2021 Tetapkan Liga 1 Fokus di Jawa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kongres Biasa PSSI 2021 menghasilkan sejumlah keputusan penting terkait penyelenggaraan kompetisi sepak bola Indonesia. Kongres sepakat Liga 1 2021/2022 akan berlangsung penuh, namun dengan format seri.
Dalam acara kongres tahunan PSSI yang berlangsung di Hotel Raffles, Jakarta, Sabtu (29/5/2021) itu, 87 pemilik suara anggota PSSI hadir semua. Sejumlah agenda dibahas, termasuk kelanjutan Liga 1 dan 2 musim 2021/2022.
Selama kongres yang berlangsung kurang lebih dua jam itu, ditemukan kesepakatan untuk melangsungkan kompetisi Liga 1 secara penuh. Artinya 306 pertandingan akan tetap dimainkan hingga berakhir pada Maret 2022 mendatang.
Lantas bagaimana cara kompetisi bermain? Menurut pemaparan Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI, Iwan Budianto, Liga 1 berlangsung selayaknya Piala Menpora 2021. Jadi, tim-tim Liga 1 akan dipusatkan di satu kota dengan bermain di sejumlah stadion.
Karena tentunya ada banyak pertandingan yang dimainkan, maka PSSI memutuskan untuk memakai format seri, dengan total ada enam seri selama akhir kompetisi. Jadi, setiap satu seri akan berlangsung selama satu setengah bulan.
Setelah satu setengah bulan berlangsung, klub-klub akan dipulangkan ke markas masing-masing untuk menjalani latihan. Setelah itu kembali lagi menuju seri selanjutnya dan dipusatkan di kota yang berbeda.
Semua pertandingan Liga 1 akan berlangsung di Pulau Jawa. Alasannya karena secara mobilitas akan jauh lebih mudah jika dipusatkan di Pulau Jawa
Jadi, cluster pertama berlangsung di DKT Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, lalu cluster kedua di Jawa Tengah dan Jogja, dan cluster ketiga di Jawa Timur. Setelah itu cluster keempat kembali di Jawa Timur, lalu cluster kelima Jawa Tengah dan Jogja, kluster keenam akan ditutup di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Kendati begitu, keputusan itu masih belum final. Pihak LIB masih akan memanggil perwakilan tim untuk mencari format terbaik.
“Liga 1 akan memainkan kompetisi dengan penuh, dengan 306 pertandingan. Kami ganti sistemnya yang awalnya home away masing-masing, sekarang jadi sistem bubble to bubble yang sama seperti format Piala Menpora 2021,” kata Waketum PSSI Iwan Budianto, saat hadiri konferensi pers pasca Kongres Biasa PSSI 2021, Sabtu (29/5/2021).
“Tapi karena jumlah pertandingannya itu 10x lipat dari Piala Menpora, maka kita menggunakan sistem series. Artinya ada satu setengah bulan mereka mereka dijadikan dalam satu kota, bertanding di beberapa stadion, kemudian dikembalikan ke kampung halamannya masing-masing atau homeground untuk dijadikan latihan selama satu bulan, lalu kembali lagi ke sistem bubble yang pertama,” lanjutnyaa Iwan.
“Total ada enam series, kotanya berubah-berubah. Ada cluster dari DKI Jakarta dan Jawa Barat, kemudian istirahat, kemudian masuk lagi clutster Jawa Tengah, Jogja, lalu istirahat, masuk lagi cluster Jawa Timur, istirahat, kembali lagi ke DKI dan Jawa Barat,” tambahnya.
“Target tetap selesai Maret 2022, start-nya saja yang awalnya 3 Juli jadi diundur 10 Juli 2021. Untuk format Liga 2 kurang lebih sama seperti Liga 1,” imbuh Iwan.
Selain membahas masalah format Liga 1 dan 2 musim 2021/2022, Kongres Biasa PSSI 2021 itu juga membahas sejumlah tim yang berganti nama dan rencana Timnas Indonesia di tahun ini.
Dalam acara kongres tahunan PSSI yang berlangsung di Hotel Raffles, Jakarta, Sabtu (29/5/2021) itu, 87 pemilik suara anggota PSSI hadir semua. Sejumlah agenda dibahas, termasuk kelanjutan Liga 1 dan 2 musim 2021/2022.
Selama kongres yang berlangsung kurang lebih dua jam itu, ditemukan kesepakatan untuk melangsungkan kompetisi Liga 1 secara penuh. Artinya 306 pertandingan akan tetap dimainkan hingga berakhir pada Maret 2022 mendatang.
Lantas bagaimana cara kompetisi bermain? Menurut pemaparan Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI, Iwan Budianto, Liga 1 berlangsung selayaknya Piala Menpora 2021. Jadi, tim-tim Liga 1 akan dipusatkan di satu kota dengan bermain di sejumlah stadion.
Karena tentunya ada banyak pertandingan yang dimainkan, maka PSSI memutuskan untuk memakai format seri, dengan total ada enam seri selama akhir kompetisi. Jadi, setiap satu seri akan berlangsung selama satu setengah bulan.
Setelah satu setengah bulan berlangsung, klub-klub akan dipulangkan ke markas masing-masing untuk menjalani latihan. Setelah itu kembali lagi menuju seri selanjutnya dan dipusatkan di kota yang berbeda.
Semua pertandingan Liga 1 akan berlangsung di Pulau Jawa. Alasannya karena secara mobilitas akan jauh lebih mudah jika dipusatkan di Pulau Jawa
Jadi, cluster pertama berlangsung di DKT Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, lalu cluster kedua di Jawa Tengah dan Jogja, dan cluster ketiga di Jawa Timur. Setelah itu cluster keempat kembali di Jawa Timur, lalu cluster kelima Jawa Tengah dan Jogja, kluster keenam akan ditutup di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Kendati begitu, keputusan itu masih belum final. Pihak LIB masih akan memanggil perwakilan tim untuk mencari format terbaik.
“Liga 1 akan memainkan kompetisi dengan penuh, dengan 306 pertandingan. Kami ganti sistemnya yang awalnya home away masing-masing, sekarang jadi sistem bubble to bubble yang sama seperti format Piala Menpora 2021,” kata Waketum PSSI Iwan Budianto, saat hadiri konferensi pers pasca Kongres Biasa PSSI 2021, Sabtu (29/5/2021).
“Tapi karena jumlah pertandingannya itu 10x lipat dari Piala Menpora, maka kita menggunakan sistem series. Artinya ada satu setengah bulan mereka mereka dijadikan dalam satu kota, bertanding di beberapa stadion, kemudian dikembalikan ke kampung halamannya masing-masing atau homeground untuk dijadikan latihan selama satu bulan, lalu kembali lagi ke sistem bubble yang pertama,” lanjutnyaa Iwan.
“Total ada enam series, kotanya berubah-berubah. Ada cluster dari DKI Jakarta dan Jawa Barat, kemudian istirahat, kemudian masuk lagi clutster Jawa Tengah, Jogja, lalu istirahat, masuk lagi cluster Jawa Timur, istirahat, kembali lagi ke DKI dan Jawa Barat,” tambahnya.
“Target tetap selesai Maret 2022, start-nya saja yang awalnya 3 Juli jadi diundur 10 Juli 2021. Untuk format Liga 2 kurang lebih sama seperti Liga 1,” imbuh Iwan.
Selain membahas masalah format Liga 1 dan 2 musim 2021/2022, Kongres Biasa PSSI 2021 itu juga membahas sejumlah tim yang berganti nama dan rencana Timnas Indonesia di tahun ini.
(sha)