Jauh Dari Keluarga Saat Lebaran, Makan Konate Memendam Rindu
loading...
A
A
A
SURABAYA - Perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H, menjadi hari yang istimewa bagi seluruh umat muslim diseluruh dunia. Tanpa terkecuali pemain Persebaya Surabaya, Makan Konate.
(Baca juga: Dibelenggu Kemiskinan, Deman dan Wasri Harus Tidur Bersama Ayam )
Namun, saat Lebaran tahun ini, dia harus banyak bersabar dan memendam rindu akan kampung halamannya. Pandemi COVID-19, membuatnya tidak bisa pulang kampung ke negaranya, sehingga tidak bisa bertemu langsung dengan keluarga besarnya.
Selama persiapan hingga perayaan lebaran, Makan Konate hanya bisa tertahan di apartemen tempat pemain Persebaya menginap. Pemain asal Mali tersebut hanya bisa melakukan video call dengan keluarga. "Hanya diapartemen, dan telepon dengan keluarga," tuturnya, seperti dilansir dari laman resmi Persebaya.
(Baca juga: PIH Unair Bantah 60 Tenaga Kesehatan RSUA Terinfeksi COVID-19 )
Menurutnya, perayaan lebaran di Indonesia dengan di negara asalnya, memiliki banyak perbedaan. "Kalau di Mali, perayaannya dilakukan di internal keluarga. habis salat Idul Fitri, semua keluarga kumpul di rumah, bersalam-salaman, lalu makan bersama," ungkapnya.
Dia berharap pandemi COVID-19 segera berakhir, sehingga bisa segera kembali berlaga di lapangan hijau. "Semoga Corona segera pergi," pungkas pemain berusia 28 tahun ini.
(Baca juga: Dibelenggu Kemiskinan, Deman dan Wasri Harus Tidur Bersama Ayam )
Namun, saat Lebaran tahun ini, dia harus banyak bersabar dan memendam rindu akan kampung halamannya. Pandemi COVID-19, membuatnya tidak bisa pulang kampung ke negaranya, sehingga tidak bisa bertemu langsung dengan keluarga besarnya.
Selama persiapan hingga perayaan lebaran, Makan Konate hanya bisa tertahan di apartemen tempat pemain Persebaya menginap. Pemain asal Mali tersebut hanya bisa melakukan video call dengan keluarga. "Hanya diapartemen, dan telepon dengan keluarga," tuturnya, seperti dilansir dari laman resmi Persebaya.
(Baca juga: PIH Unair Bantah 60 Tenaga Kesehatan RSUA Terinfeksi COVID-19 )
Menurutnya, perayaan lebaran di Indonesia dengan di negara asalnya, memiliki banyak perbedaan. "Kalau di Mali, perayaannya dilakukan di internal keluarga. habis salat Idul Fitri, semua keluarga kumpul di rumah, bersalam-salaman, lalu makan bersama," ungkapnya.
Dia berharap pandemi COVID-19 segera berakhir, sehingga bisa segera kembali berlaga di lapangan hijau. "Semoga Corona segera pergi," pungkas pemain berusia 28 tahun ini.
(eyt)