Menpora: Atlet PON yang Bertanding Bukan untuk Jalan-Jalan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menpora Zainudin Amali menegaskan bahwa penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua akan digelar dengan protokol kesehatan secara ketat di tengah pandemi Covid-19. Dia meminta agar panitia penyelenggara belajar pelaksanaan Olimpiade Tokyo yang digelar lebih dulu.
"Itu akan kita lihat betul bagaimana kita bisa belajar dari situ karena mereka menerapkan sistem buble. Jadi sistem buble itu maksudnya hanya dari penginapan ke tempat pertandingan, pertandingan kembali ke penginapan. Mudah-mudahan panitia, nah ini ada pengawas dari KONI Pusat bisa juga meniru itu,” katanya seusai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (!3/7/2021).
BACA JUGA: Kondisi di Papua Kondusif, Yunus Wonda: Kami Kejar Target Pengiriman Barang
Menpora menegaskan bahwa atlet yang ikut PON adalah untuk bertanding dan bukan jalan-jalan. Nantinya setiap atlet yang datang ke tempat pertandingan akan di dites sebagaimana event sebelumnya yang telah digelar seperti sepak bola dan bola basket
“Dan sistem buble saya kira adalah sistem yang paling aman buat kita. Dan kita jaga betul untuk tidak ke sana kemari,” ungkapnya.
Sementara itu jika nantinya ditemukan atlet yang positif Covid-19, Menpora mengatakan panitia sudah menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi itu.
BACA JUGA: Lionel Messi vs Cristiano Ronaldo, Siapa Lebih Berprestasi?
Menpora mengatakan di sana juga telah ada rumah sakit. “Dan biasanya sih kalau atlet, pengalaman yang kalau toh mereka terkena, di samping mereka sudah divaksin karena memang daya tahan tubuhnya juga bagus, recovery tidak lama-lama. Paling 3 sampai 4 hari sudah. Ini berbeda. Jangan membayangkan orang pada umumnya. Kalau atlet itu insyaallah mereka sudah,” ujarnya.
"Nah apakah akan pengaruhi kontingennya? Tentu ada aturan teknisnya. Itu yang akan ditentukan penyelenggara," pungkasnya.
Lihat Juga: Babak Grand Finale SKF Road to Gothia Cup 2025 Siap Digelar di Jakarta, 20 Tim Unjuk Kebolehan
"Itu akan kita lihat betul bagaimana kita bisa belajar dari situ karena mereka menerapkan sistem buble. Jadi sistem buble itu maksudnya hanya dari penginapan ke tempat pertandingan, pertandingan kembali ke penginapan. Mudah-mudahan panitia, nah ini ada pengawas dari KONI Pusat bisa juga meniru itu,” katanya seusai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (!3/7/2021).
BACA JUGA: Kondisi di Papua Kondusif, Yunus Wonda: Kami Kejar Target Pengiriman Barang
Menpora menegaskan bahwa atlet yang ikut PON adalah untuk bertanding dan bukan jalan-jalan. Nantinya setiap atlet yang datang ke tempat pertandingan akan di dites sebagaimana event sebelumnya yang telah digelar seperti sepak bola dan bola basket
“Dan sistem buble saya kira adalah sistem yang paling aman buat kita. Dan kita jaga betul untuk tidak ke sana kemari,” ungkapnya.
Sementara itu jika nantinya ditemukan atlet yang positif Covid-19, Menpora mengatakan panitia sudah menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi itu.
BACA JUGA: Lionel Messi vs Cristiano Ronaldo, Siapa Lebih Berprestasi?
Menpora mengatakan di sana juga telah ada rumah sakit. “Dan biasanya sih kalau atlet, pengalaman yang kalau toh mereka terkena, di samping mereka sudah divaksin karena memang daya tahan tubuhnya juga bagus, recovery tidak lama-lama. Paling 3 sampai 4 hari sudah. Ini berbeda. Jangan membayangkan orang pada umumnya. Kalau atlet itu insyaallah mereka sudah,” ujarnya.
"Nah apakah akan pengaruhi kontingennya? Tentu ada aturan teknisnya. Itu yang akan ditentukan penyelenggara," pungkasnya.
Lihat Juga: Babak Grand Finale SKF Road to Gothia Cup 2025 Siap Digelar di Jakarta, 20 Tim Unjuk Kebolehan
(yov)