Tebas Heran, Man City dan PSG Belum Ajukan Tawaran pada Messi
loading...
A
A
A
BARCELONA - Presiden LaLiga Javier Tebas menolak kabar yang menyebut bahwa ia dapat menutup mata terhadap aturan permainan keuangan yang adil di liga untuk memungkinkan Barcelona mendaftarkan Lionel Messi . Dia menegaskan bahwa integritas LaLiga harus dilindungi dan dia percaya pada kontrol ekonomi yang ada.
Berbicara kepada Radio MARCA, Rabu (14/7/2021), Tebas memperingatkan bahwa klub yang melepaskan pemain atau staf hanya untuk memotong biaya atau memberi jalan bagi orang lain dapat menghadapi masalah.
"Tidak, saya tidak akan menutup mata untuk Messi, itu tidak mungkin. Ada banyak pekerja di LaLiga dan di departemen kontrol ekonomi juga. Ini adalah hak yang dimiliki klub dan kami harus menjaga integritas LaLiga," tegas Tebas.
BACA JUGA: Episode Baru, Florentino Perez Diduga Sebut Ronaldo Idiot dan Mourinho Abnormal
Tebas mengklaim bahwa pihaknya kerap menjelaskan mengenai kontrol ekonomi pada agen dan pemain karena mereka tidak mengetahuinya atau berpikir klub menipu mereka. Penjelasan ini sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir.
Tebas mengulangi bahwa, meskipun dia berharap Messi tetap di Spanyol, Barcelona harus melakukan sesuatu sesuai aturan dan memotong biaya dengan cara yang benar. Kami harus menganalisis semuanya dengan benar, karena jika ada pemecatan karena alasan ekonomi tetapi kemudian mereka mendatangkan Messi dan yang lainnya, kami harus melihat itu," kata Tebas.
"Saat ini saya hanya bisa memberikan pendapat saya, dan anehnya tidak ada tawaran untuk Messi dari Manchester City atau Paris Saint-Germain. Dan saya sangat yakin tidak ada dan pemain ingin bertahan," ungkap Tebas.
BACA JUGA: Lionel Messi Ketakutan Jet Pribadinya Diancam Diledakkan dengan Bom
Tak hanya mengenai transfer Messi saja. Tebas juga menyoroti proses pertukaran pemain dengan biaya yang tinggi. Menurutnya, semua itu akan dipelajari oleh pihak berwenang.
Barcelona dan Atletico Madrid, tambah Tebas, merupakan klub yang paling terpengaruh oleh pandemi dan kontrol ekonomi. "Klub-klub besar telah terpengaruh ketika mereka mencapai batas, seperti yang dilakukan Barcelona, atau ketika ada badai...Dalam kasus Atletico, kita berbicara tentang hutang yang sangat besar, tetapi juga benar bahwa mereka memiliki kapasitas untuk membayar dan membiayai kembali. Anda perlu memikirkan penganggaran dari perspektif jangka panjang, sekitar tiga atau empat tahun," pungkas Tebas.
Lihat Juga: Profil David Alonso, Pembalap Moto3 Juara GP Barcelona 2024 Pemilik Kemenangan Terbanyak dalam Semusim!
Berbicara kepada Radio MARCA, Rabu (14/7/2021), Tebas memperingatkan bahwa klub yang melepaskan pemain atau staf hanya untuk memotong biaya atau memberi jalan bagi orang lain dapat menghadapi masalah.
"Tidak, saya tidak akan menutup mata untuk Messi, itu tidak mungkin. Ada banyak pekerja di LaLiga dan di departemen kontrol ekonomi juga. Ini adalah hak yang dimiliki klub dan kami harus menjaga integritas LaLiga," tegas Tebas.
BACA JUGA: Episode Baru, Florentino Perez Diduga Sebut Ronaldo Idiot dan Mourinho Abnormal
Tebas mengklaim bahwa pihaknya kerap menjelaskan mengenai kontrol ekonomi pada agen dan pemain karena mereka tidak mengetahuinya atau berpikir klub menipu mereka. Penjelasan ini sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir.
Tebas mengulangi bahwa, meskipun dia berharap Messi tetap di Spanyol, Barcelona harus melakukan sesuatu sesuai aturan dan memotong biaya dengan cara yang benar. Kami harus menganalisis semuanya dengan benar, karena jika ada pemecatan karena alasan ekonomi tetapi kemudian mereka mendatangkan Messi dan yang lainnya, kami harus melihat itu," kata Tebas.
"Saat ini saya hanya bisa memberikan pendapat saya, dan anehnya tidak ada tawaran untuk Messi dari Manchester City atau Paris Saint-Germain. Dan saya sangat yakin tidak ada dan pemain ingin bertahan," ungkap Tebas.
BACA JUGA: Lionel Messi Ketakutan Jet Pribadinya Diancam Diledakkan dengan Bom
Tak hanya mengenai transfer Messi saja. Tebas juga menyoroti proses pertukaran pemain dengan biaya yang tinggi. Menurutnya, semua itu akan dipelajari oleh pihak berwenang.
Barcelona dan Atletico Madrid, tambah Tebas, merupakan klub yang paling terpengaruh oleh pandemi dan kontrol ekonomi. "Klub-klub besar telah terpengaruh ketika mereka mencapai batas, seperti yang dilakukan Barcelona, atau ketika ada badai...Dalam kasus Atletico, kita berbicara tentang hutang yang sangat besar, tetapi juga benar bahwa mereka memiliki kapasitas untuk membayar dan membiayai kembali. Anda perlu memikirkan penganggaran dari perspektif jangka panjang, sekitar tiga atau empat tahun," pungkas Tebas.
Lihat Juga: Profil David Alonso, Pembalap Moto3 Juara GP Barcelona 2024 Pemilik Kemenangan Terbanyak dalam Semusim!
(yov)