Jalan Panjang dan Kesetiaan 28 Tahun Viking Mendukung Persib

Minggu, 18 Juli 2021 - 03:03 WIB
loading...
Jalan Panjang dan Kesetiaan 28 Tahun Viking Mendukung Persib
Suasana viking saat mendukung Persib Bandung tahun 2017. Foto: Dokumen SINDOnews
A A A
BANDUNG - Viking Persib Club (VPC) saat ini dikenal sebagai salah satu suporter terbesar di Indonesia. Tepat hari ini, 17 Juli 2021, kelompok pendukung Persib Bandung itu berusia 28 tahun.

Perjalanan Viking tentu punya rekam jejak yang panjang. Semula, organisasi ini hanya berjumlah beberapa orang saja. Tribun yang ditempati dulunya adalah tribun selatan di Stadion Siliwangi, Kota Bandung.



Di sana, mereka kerap membentangkan spanduk dan menyanyikan yel-yel pembakar semangat skuad 'Maung Bandung'. Seiring waktu, keberadaan Viking semakin lama semakin besar. Bahkan, jadi salah satu yang terbesar di Indonesia.

Nama Viking sendiri terinspirasi dari suku bangsa Viking di Skandinavia. Ada kesamaan antara Viking pendukung Persib dan bangsa Viking, yakni sama-sama penjelajah.

Bedanya, anggota Viking menjelajah untuk mendukung tim kesayangannya. Mereka setia mengawal dan mendukung perjuangan Persib , baik di kandang maupun tandang. Bisa diibaratkan, tak ada stadion yang tak dijelajahi anggota Viking.

Bahkan, tak hanya di Indonesia, anggota Viking juga kerap mendukung Persib secara langsung di stadion saat berlaga di luar negeri. Itu karena Viking memiliki cabang dan anggota yang tersebar hingga luar negeri.

Di Indonesia sendiri, anggota Viking tak hanya ada di Bandung. Jumlahnya sangat banyak di Jawa Barat. Bahkan, ada begitu banyak distrik atau cabang Viking di berbagai daerah di Indonesia.

Oleh karena itu, tak heran ketika Persib berlaga kerap ada saja anggota Viking yang mendukung di stadion. Selain anggota Viking di wilayah setempat, mereka juga sengaja datang dari daerah lain hanya untuk mendukung Persib.

Saat ini, Viking terus berkembang dengan berbagai lika-likunya. Berbagai cara kreatif pun dilakukan dari waktu ke waktu untuk mendukung Persib. Yang jelas, Viking menunjukkan kesetiaannya. Mereka tak pernah berpaling mendukung tim lain sejak awal sampai saat ini.

'Ritual' Memandikan Patung
Salah satu yang menarik dari HUT Viking setiap tahunnya adalah kerap ada 'ritual' memandikan monumen atau patung di pertigaan Jalan Tamblong-Veteran, Kota Bandung.

Sejatinya, patung ini berwujud pria yang tengah menggiring bola. Publik Bandung seringkali menyebutnya dengan nama Patung Adjat Sudjarat. Adjat sendiri merupakan legenda Persib yang beken di era 1980-an hingha 1990-an.

Sejak 1999, setiap Viking berulang tahun, patung ini selalu dibersihkan ramai-ramai oleh anggota Viking. Sebelum memandikan, mereka biasanya ramai-ramai konvoi ke berbagai titik di Kota Bandung.

"Idenya dari almarhum (Panglima Viking Ayi Beutik). Dia tiba-tiba saja keidean mandiin patung," kata mantan Dirijen Viking Yana Umar.

Sebenarnya, tak ada pengkultusan atau menganggap patung itu sebagai sesuatu yang luar biasa. Sisi positifnya, kegiatan memandikan patung dimaknai sebagai simbol cinta dan merawat monumen yang sangat nilai sejarah.

Sebab, patung itu dibuat di zaman Wali Kota Bandung Ateng Wahyudi pada 1990. Patung ini jadi simbol kejayaan Persib dan Kota Bandung yang saat itu merajai sepaka bola Indonesia.

Namun, sejak pandemi melanda, tak ada ritual membersihkan patung pesepak bola tersebut. Bahkan, tahun ini Viking lebih memilih kegiatan bagi-bagi makanan bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Jadi Identitas Pendukung Persib
Seiring berjalannya waktu, kelompok suporter Persib tak hanya Viking. Ada beberapa kelompok lain yang kemudian lahir

Sehingga, pecinta Persib sebenarnya punya banyak pilihan ketika ingin tergabung dalam organisasi suporter. Namun, yang menarik, Viking seolah sudah begitu melekat dengan imej Bobotoh.

Bisa dibilang Viking adalah Bobotoh, tapi Bobotoh belum tentu anggota Viking. Nama Viking kerap disandingkan sejajar dengan Bobotoh. Sebab, karena begitu banyak simpatisan, tak jarang ada gerombolan mengatasmakan Viking. Apalagi ditambah dengan penggunaan atribut.

Saat terjadi sesuatu, nama Viking pun kerap terseret meski secara organisasi tak tahu duduk persoalannya. Misalnya ketika terjadi perusakan fasilitas publik, nama Viking kerap terbawa. Padahal, pelakunya belum tentu anggota Viking.

Sementara jika ditarik jauh ke belakang, Viking jelas adalah Bobotoh. Sebab, cikal-bakal terbentuknya Viking karena mereka semua sama-sama Bobotoh.

Istilah Bobotoh sendiri sudah muncul sejak 1930-an ketika Persib terbentuk. Bobotoh berasal dari bahasa Sunda yang berarti orang yang memberikan semangat.

Dari waktu ke waktu, Bobotoh pun mengalami perkembangan gaya dalam mendukung Persib. Mulai dari cara yang terkesan urakan seperti mengumpat dan mencaci pemain lawan, hingga cara elegan menampilkan koreografi di tribun penonton.
(sto)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0714 seconds (0.1#10.140)