Polisi Temukan Jejak Lifter Uganda yang Menghilang, Motifnya Masih Digali
loading...
A
A
A
TOKYO - Kepolisian Jepang Barat berhasil menemukan atlet angkat besi atau lifter asal Uganda yakni Julius Ssekitoleko. Dia ditemukan setelah menghilang sejak Jumat 16 Juli 2021, jelang bergulirnya Olimpiade Tokyo 2020 .
Menurut laporan ESPN, Rabu (21/7/2021), kepolisian setempat mengatakan bahwa Ssekitoleko ditemukan di Kota Yokkaichi, Jepang Barat. Sebelumnya, dia sempat terlihat melalui kamera pengintai (CCTV) sedang ada di Stasiun JR Nagoya, sekitar 200 kilometer dari hotel atlet Olimpiade Tokyo 2020.
Ssekitoleko sendiri tiba di Jepang bersama tim pada 19 Juni 2021. Ssekitoleko dan skuad Uganda lainnya menjalani karantina di hotel secara terpisah. Namun, hal mengejutkan terjadi karena Ssekitoleko tiba-tiba menghilang dan meninggalkan catatan di hotelnya.
Lifter berusia 20 tahun tersebut mengaku ingin tinggal dan bekerja di Jepang. Karena itu, memilih menghilang dari hotel dan meninggalkan skuadnya pada akhir pekan lalu.
Dari saat kedatangan tim Uganda di Bandara Narita, mereka memiliki dua atlet yang dikonfirmasi positif Covid-19 . Saat itu, satu kasus positif dilaporkan di bandara, sedangkan kasus kedua dilaporkan saat tiba di kamp pelatihan.
Hal tersebut menyebabkan tim Uganda harus melakukan karantina dan menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Karantina dilakukan dengan memaksa tujuh pejabat kota dan pengemudi yang memiliki kontak dekat dengan tim Uganda juga turut mengasingkan diri.
Hal itu diberlakukan, karena kedua orang tim Uganda yang terinfeksi varian delta, yang diyakini lebih berbahaya menular. Namun, saat ini tim Uganda telah mengakhiri masa isolasi mereka dan mulai berlatih pada 7 Juli 2021. Akan tetapi, mereka baru menuju ke perkampungan atlet Olimpiade Tokyo, pada Selasa, 20 Juli 2021 tanpa Ssekitoleko.
Menurut laporan ESPN, Rabu (21/7/2021), kepolisian setempat mengatakan bahwa Ssekitoleko ditemukan di Kota Yokkaichi, Jepang Barat. Sebelumnya, dia sempat terlihat melalui kamera pengintai (CCTV) sedang ada di Stasiun JR Nagoya, sekitar 200 kilometer dari hotel atlet Olimpiade Tokyo 2020.
Ssekitoleko sendiri tiba di Jepang bersama tim pada 19 Juni 2021. Ssekitoleko dan skuad Uganda lainnya menjalani karantina di hotel secara terpisah. Namun, hal mengejutkan terjadi karena Ssekitoleko tiba-tiba menghilang dan meninggalkan catatan di hotelnya.
Lifter berusia 20 tahun tersebut mengaku ingin tinggal dan bekerja di Jepang. Karena itu, memilih menghilang dari hotel dan meninggalkan skuadnya pada akhir pekan lalu.
Dari saat kedatangan tim Uganda di Bandara Narita, mereka memiliki dua atlet yang dikonfirmasi positif Covid-19 . Saat itu, satu kasus positif dilaporkan di bandara, sedangkan kasus kedua dilaporkan saat tiba di kamp pelatihan.
Hal tersebut menyebabkan tim Uganda harus melakukan karantina dan menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Karantina dilakukan dengan memaksa tujuh pejabat kota dan pengemudi yang memiliki kontak dekat dengan tim Uganda juga turut mengasingkan diri.
Hal itu diberlakukan, karena kedua orang tim Uganda yang terinfeksi varian delta, yang diyakini lebih berbahaya menular. Namun, saat ini tim Uganda telah mengakhiri masa isolasi mereka dan mulai berlatih pada 7 Juli 2021. Akan tetapi, mereka baru menuju ke perkampungan atlet Olimpiade Tokyo, pada Selasa, 20 Juli 2021 tanpa Ssekitoleko.
(sto)