Imbas PPKM Level 4, Latihan Akademi Arema Terganggu

Senin, 26 Juli 2021 - 23:59 WIB
loading...
Imbas PPKM Level 4, Latihan Akademi Arema Terganggu
Dampak penerapan PPKM darurat ternyata juga dialami anak-anak dari tim sejumlah akademi Arema / Foto: Avirista Midaada
A A A
MALANG - Dampak penerapan PPKM darurat ternyata juga dialami anak-anak dari tim sejumlah akademi Arema . Bagaimana tidak, beberapa lapangan yang biasanya digunakan berlatih sehari-hari, terpaksa ditutup pasca penerapan PPKM darurat sejak 3 Juli 2021 lalu.

Direktur Teknik Akademi Arema, Agus Yuwono, mengakui akademi Arema yang menjadi kawah candradimuka bibit-bibit muda pesepak bola di Malang dan sekitarnya harus berlatih dari rumah masing-masing imbas penutupan sejumlah lapangan. Biasanya mereka berlatih berpindah-pindah lapangan di Kota Malang, namun karena sulitnya mencari lapangan imbas penerapan PPKM darurat.

Bila ada lapangan pun, tambah Agus, biasanya telah dipakai pihak lain. Hal ini memaksa mereka melakukan sesi latihan virtual dari rumah masing-masing sang pemain. "Kita memang banyak lapangan yang ditutup, sehingga kita berusaha nyari lapangan yang masih dipakai," ucap Agus Yuwono saat dikonfirmasi oleh MNC Portal Indonesia, pada Senin (26/7/2021).

BACA JUGA: Skandal Wayne Rooney di Kamar Hotel dengan 3 Gadis Semi Telanjang

"Rutinnya berlatih di kota (Malang), atau agak di luar. Soalnya satu tuntutan lapangan sekarang banyak yang makai. Kita berusaha menyesuaikan jamnya, sekarang banyak yang memang ditutup imbas PPKM," imbuhnya.

Agus menyayangkan sulitnya mendapat lapangan untuk berlatih bagi anak asuhnya, sebab di usia-usia anak dan remaja disebutnya pesepakbola perlu melakukan sesi latihan dan pertandingan, untuk menguji kemampuan mereka. Namun ia dan tim kepelatihan terpaksa harus menyusun program latihan dari rumah sejak awal PPKM darurat diberlakukan guna mengurangi kasus COVID-19.

"Mereka harus berlatih di lapangan, lapangan yang sesuai standarnya. Minimal mempraktikkan hasil dari latihan pada saat itu untuk sesi game juga penting, kalau nggak ada lapangan, atau mungkin harus keluar lapangan normal ya cukup terkendala," jelasnya.

BACA JUGA: Hasil Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020: Praveen/Melati Lolos ke Perempat Final

Di sisi lain pengelola Stadion Gajayana dari Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) mengakui banyak agenda latihan dan penggunaan lapangan di area Stadion Gajayana yang terpaksa dibatalkan, imbas PPKM darurat. Alhasil selama hampir 24 hari pemberlakuan PPKM darurat, praktis tak ada aktivitas keolahragaan apapun di kompleks stadion tertua di Indonesia ini.

"Memang selama PPKM ditutup sementara, tapi tetap perawatan dan pemeliharaan setiap hari dirawat dan dipelihara ada petugas yang merawatnya," kata Kabid Olahraga Disporapar Kota Malang Wahyu Setyawan.

Wahyu mengakui bila selain lapangan sepakbola di dalam Stadion Gajayana, area lapangan sepakbola yang berada di luar stadion, lapangan basket, lapangan tenis, voli, hingga kolam renang sekalipun tak dioperasikan.

"Iya semua tutup, jadi nggak hanya lapangan di stadionnya saja, tapi lapangan tenis, basket, dan - lain. Yang rutin dilakukan pembersihan lapangan dan pemeliharaan," tandasnya.

Sebagai informasi, PPKM darurat yang telah diselenggarakan sejak 3 - 20 Juli 2021 diputuskan Presiden Joko Widodo diperpanjang. Peningkatan kasus COVID-19 di sebagian besar Pulau Jawa dan Bali. Namun pemerintah pusat memilih mengganti istilah namanya dari PPKM darurat menjadi PPKM level 3 dan 4 sejak 25 Juli 2021.

Kategori ini didasari zona daerah penyebaran COVID-19. Seluruh daerah di Pulau Jawa Bali diputuskan menerapkan PPKM darurat perpanjangan dengan nama level 3 dan 4, sedangkan total ada 15 daerah di luar Pulau Jawa dan Bali yang menerapkan PPKM darurat.

Pemerintah pusat sendiri bakal melakukan evaluasi terkait keputusan perpanjangan PPKM kembali di 25 Juli 2021 dan memutuskan memperpanjang PPKM level 3 dan 4 atau pengganti istilah PPKM darurat hingga 2 Agustus 2021 mendatang. Hal ini didasari angka penularan dan peningkatan kasus COVID-19 yang masih cukup tinggi.
(yov)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1614 seconds (0.1#10.140)