Pedro Acosta Butuh Perjalanan Panjang Tandingi Marquez
loading...
A
A
A
MURCIA - Banyak penggemar MotoGP yang dibuat kagum dengan penampilan Pedro Acosta di kelas Moto3. Pembalap tim Red Bull KTM Ajo tersebut digadang-gadang bakal menandingi Marc Marquez . Lantas bagaimana pandangan Santi Hernandez selaku kepala kru Honda?
Saat ini Acosta menduduki peringkat teratas pada klasemen sementara Moto3 dengan nilai 158 poin. Dia berhasil mencetak lima podium, empat di antaranya berdiri gagah di posisi pertama.
Dengan rapor bagus tersebut tak sedikit yang mulai membicarakanya. Bahkan ada yang mulai membandingkannya dengan Marquez. Tapi Hernandez tak sependapat.
BACA JUGA: Rossi Enggak Mungkin Pensiun dari MotoGP saat Rapor Jeblok
Menurutnya, Acosta masih memiliki jalan yang panjang untuk menjadi seorang pembalap yang benar-benar disegani. "Ketika Anda berada di paddock dan Anda melihat para pembalap naik dan melakukan hal-hal yang berbeda dari yang lain, Anda memperhatikan dan Anda menyadari bahwa apa yang mereka lakukan adalah seperti di semua olahraga, mereka menunjukkan cara dan melakukan hal-hal yang dilakukan oleh orang lain atau yang lainnya," ungkapnya dikutip dari Motosan, Jumat (307/2021).
"Seperti Acosta, pembalap ini melakukannya dengan sangat baik. Dia masih sangat muda dan harus mendapatkan banyak pengalaman. Saya pikir dia bisa melakukannya dengan sangat baik, tetapi saya pikir dia tidak mendapat bantuan dengan mulai memberi tekanan padanya dan membandingkannya dengan banyak pembalap hebat. Itu tidak berarti bahwa dia tidak melakukannya dengan baik atau bahwa dia tidak dapat mencapainya."
BACA JUGA: Fisik Tidak 100%, Potensi Marc Marquez Lebih dari yang Lain
Untuk menjadi seorang pembalap hebat tidak bisa didapat dengan cara instan. Dia harus menempa diri selama bertahun-tahun untuk menjadi juara sejati. Lantas apa yang membuat Marquez berbeda?
"Saya selalu mengatakan hal yang sama: bagi saya perbedaan yang membuat Marc adalah gairahnya, hidupnya, hobinya, dia hidup untuk ini dan itu bukan pekerjaannya. Baginya ini adalah hidupnya, dia senang melakukan apa yang dia lakukan, baginya tidak masalah berada di atas sepeda motor setiap hari dan untuk berlatih, dan di atas semua itu adalah semangat dan kegembiraan yang dia lakukan," imbuh Hernandez.
Saat ini Acosta menduduki peringkat teratas pada klasemen sementara Moto3 dengan nilai 158 poin. Dia berhasil mencetak lima podium, empat di antaranya berdiri gagah di posisi pertama.
Dengan rapor bagus tersebut tak sedikit yang mulai membicarakanya. Bahkan ada yang mulai membandingkannya dengan Marquez. Tapi Hernandez tak sependapat.
BACA JUGA: Rossi Enggak Mungkin Pensiun dari MotoGP saat Rapor Jeblok
Menurutnya, Acosta masih memiliki jalan yang panjang untuk menjadi seorang pembalap yang benar-benar disegani. "Ketika Anda berada di paddock dan Anda melihat para pembalap naik dan melakukan hal-hal yang berbeda dari yang lain, Anda memperhatikan dan Anda menyadari bahwa apa yang mereka lakukan adalah seperti di semua olahraga, mereka menunjukkan cara dan melakukan hal-hal yang dilakukan oleh orang lain atau yang lainnya," ungkapnya dikutip dari Motosan, Jumat (307/2021).
"Seperti Acosta, pembalap ini melakukannya dengan sangat baik. Dia masih sangat muda dan harus mendapatkan banyak pengalaman. Saya pikir dia bisa melakukannya dengan sangat baik, tetapi saya pikir dia tidak mendapat bantuan dengan mulai memberi tekanan padanya dan membandingkannya dengan banyak pembalap hebat. Itu tidak berarti bahwa dia tidak melakukannya dengan baik atau bahwa dia tidak dapat mencapainya."
BACA JUGA: Fisik Tidak 100%, Potensi Marc Marquez Lebih dari yang Lain
Untuk menjadi seorang pembalap hebat tidak bisa didapat dengan cara instan. Dia harus menempa diri selama bertahun-tahun untuk menjadi juara sejati. Lantas apa yang membuat Marquez berbeda?
"Saya selalu mengatakan hal yang sama: bagi saya perbedaan yang membuat Marc adalah gairahnya, hidupnya, hobinya, dia hidup untuk ini dan itu bukan pekerjaannya. Baginya ini adalah hidupnya, dia senang melakukan apa yang dia lakukan, baginya tidak masalah berada di atas sepeda motor setiap hari dan untuk berlatih, dan di atas semua itu adalah semangat dan kegembiraan yang dia lakukan," imbuh Hernandez.
(yov)