Aksi Ronaldo Jadi Pelatih Dadakan Menuai Kritik: Tak Akan Terjadi di Era Sir Alex!

Minggu, 19 September 2021 - 15:02 WIB
loading...
Aksi Ronaldo Jadi Pelatih Dadakan Menuai Kritik: Tak Akan Terjadi di Era Sir Alex!
Cristiano Ronaldo menuai kritik/Foto/Twitter
A A A
MANCHESTER - Aksi Cristiano Ronaldo “mengambil” peran Pelatih Ole Gunnar Solskjaer di pinggir lapangan menuai kritik. Eks pemain hingga pengamat menilai hal itu tidak akan terjadi si era Sir Alex Ferguson , pelatih legendaris Man United.

Ronaldo menjadi pelatih dadakan terjadi saat Man United melawan Young Boys dalam laga perdana Liga Champions 2021/2022, 14 September 2021 lalu. Dalam laga yang berakhir untuk kekalahan Man United 1-2 itu Ronaldo mencetak gol menit ke-13.



Kemudian selang beberapa menit setelah Young Boys menyamakan kedudukan di menit ke-66, Ronaldo diganti. Sisa laga duduk di bangku cadangan, Ronaldo harus menunduk melihat timnya kebobolan di menit terakhir.

Selama di bangku cadangan, Ronaldo ternyata tak diam saja. Ia tertangkap kamera berdiri di area pelatih memberikan instruksi kepada para pemain. Ia pun juga berperan seperti itu.



Namun aksinya tersebut dikritik mantan rekannya di Man United, Rio Ferdinand. Kritikan itu senada dengan pengamat sepak bola Inggris, Simon Jordan yang menilai aksi tersebut tidak mungkin terjadi di era Sir Alex Ferguson.

“Anda tidak dapat membayangkan seorang pemain Manchester United berperilaku seperti itu di bidang teknis jika Sir Alex ada di situ,” ucap Jordan dikutip laman Daily Star, Minggu (19/9/2021).

“Inilah yang terjadi ketika Anda membangun Ronaldo ke tahap di mana orang-orang menyarankan dia lebih besar dari Manchester United -yang menurut saya- menggelikan,” lanjutnya.

“Saya tidak yakin seorang pemain yang berada di area teknis dibutuhkan, diinginkan, atau bagian dari penampilan. Jika terlihat adalah bagian dari itu, apakah itu menggambarkan bahwa Solskjaer adalah komandan kapal? Saya tidak berpikir dia,” tandasnya.

“Saya pikir dia adalah seorang manajer yang menghabiskan waktunya untuk memastikan para pemain bahagia daripada menghukum pemain ketika mereka perlu mendapat konsekuensi.” Tutupnya.

Sekadar informasi, aksi pemain yang di bawah besutan Ferguson pada 2003-2009 ini bukan kali ini saja. Dia melakukan hal yang sama saat bermain di Timnas Portugal pada Final Piala Eropa 2016 melawan Prancis.
(sha)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1165 seconds (0.1#10.140)