Amburadul di Seri 1 Liga 1 2021/2022, Persebaya Benahi Mental Songsong Seri 2
loading...
A
A
A
JAKARTA - Persebaya Surabaya menutup seri pertama Liga 1 2021/2022 denganhasil mengecewakan. Bajul Ijo hanya mencatat dua menang dan empat kalah.
Pada partai terbarunya, Persebaya di kalahkan PSIS Semarang 2-3 di Stadion Wibawa Mukti, Minggu (3/10/2021). Imbasnya, tim masuhan Aji Santoso itu harus rela terdampar di posisi 12 klasemen sementara dengan enam poin.
Menanggapi catatan ini, Aji Santoso menyebut pasukannya sedang menghadapi problem terkait mentalitas. Dia menilai para pemain Persebaya sering down saat tim tertinggal.
Hal itu menyebabkan pemain Persebaya kurang berani bermain lepas, terutama jika kebobolan diawal-awal pertandingan seperti saat menghadapi PSIS Semarang.
“Ketika lawan mencetak gol lebih dulu, itu membuat mental kami agak down. Saya juga menyoroti gol-gol yang terjadi. Bukan karena kombinasi tim lawan, tapi karena kesalahan kami sendiri yang kurang disiplin dalam menjaga lawan,” ucapnya.
Persebaya juga menjadi tim yang memiliki catatan kebobolan yang cukup tinggi, yakni hingga 12 kali. Aji mengaku akan segera melakukan evaluasi dan membenahi performa armadanya.
“Yang jelas ingin saya benahi di sisi pertahanan karena di setiap pertandingan kami tidak pernah clean sheet, perbaikan utama adalah sisi pertahanan,” jelasnya, dilaman resmi LIB.
Hal senada disampaikan penyerang senior Persebaya, Samsul Arif Munip yang mengatakan diawal-awal laga para pemain memang belum bisa bermain lepas.
Setelah kebobolan terlebih dahulu, butuh waktu yang cukup lama bagi pemain untuk mengembalikan semangat juanga saat pertandingan masih berlangsung.
Pada partai terbarunya, Persebaya di kalahkan PSIS Semarang 2-3 di Stadion Wibawa Mukti, Minggu (3/10/2021). Imbasnya, tim masuhan Aji Santoso itu harus rela terdampar di posisi 12 klasemen sementara dengan enam poin.
Menanggapi catatan ini, Aji Santoso menyebut pasukannya sedang menghadapi problem terkait mentalitas. Dia menilai para pemain Persebaya sering down saat tim tertinggal.
Hal itu menyebabkan pemain Persebaya kurang berani bermain lepas, terutama jika kebobolan diawal-awal pertandingan seperti saat menghadapi PSIS Semarang.
“Ketika lawan mencetak gol lebih dulu, itu membuat mental kami agak down. Saya juga menyoroti gol-gol yang terjadi. Bukan karena kombinasi tim lawan, tapi karena kesalahan kami sendiri yang kurang disiplin dalam menjaga lawan,” ucapnya.
Persebaya juga menjadi tim yang memiliki catatan kebobolan yang cukup tinggi, yakni hingga 12 kali. Aji mengaku akan segera melakukan evaluasi dan membenahi performa armadanya.
“Yang jelas ingin saya benahi di sisi pertahanan karena di setiap pertandingan kami tidak pernah clean sheet, perbaikan utama adalah sisi pertahanan,” jelasnya, dilaman resmi LIB.
Hal senada disampaikan penyerang senior Persebaya, Samsul Arif Munip yang mengatakan diawal-awal laga para pemain memang belum bisa bermain lepas.
Setelah kebobolan terlebih dahulu, butuh waktu yang cukup lama bagi pemain untuk mengembalikan semangat juanga saat pertandingan masih berlangsung.