Jelang Derby D’Italia, Moratti Kenang Panasnya Laga Inter vs Juventus

Sabtu, 23 Oktober 2021 - 03:03 WIB
loading...
Jelang Derby D’Italia, Moratti Kenang Panasnya Laga Inter vs Juventus
Jelang Derby D’Italia, Moratti Kenang Panasnya Laga Inter vs Juventus. Foto: Sempreinter.com
A A A
MILAN - Massimo Moratti mengenang kembali saat-saat dirinya masih menjabat sebagai Presiden Klub Inter Milan . Moratti mengalami pahit manis ketika masih menjadi orang nomor satu di Inter.

Hal itu diungkapkannya jelang laga panas bertajuk Derby d’Italia yang mempertemukan seteru abadi Inter Milan dan Juventus pada Senin 25 Oktober 2021 dini hari WIB. Laga itu akan dihelat di Stadion Guissepe Meazza, Milan.



Moratti mengalami pahit manis ketika masih menjadi orang nomor satu di Inter. Di bawah tangan dingin Moratti lah, Inter menjadi tim Italia pertama dan satu-satunya yang berhasil menjadi jawara treble pada 2010 silam.

Berkat pemikiran jenius Moratti pula Inter mencatat rekor fantastis dengan 17 kemenangan beruntun. Hingga kini, rekor tersebut belum berhasil dipecahkan oleh tim Italia manapun.

Di bawah tangan dingin Morratti, Inter perkasa di Italia dengan menyabet lima scudetto, empat Coppa Italia, empat Supercoppa Italia, satu Liga Champions, satu Piala Dunia Antar Klub dan satu Liga Eropa. Di masa kepemimpinan Moratti pula, Inter dihuni oleh pemain top kelas wahid selevel Ronaldo, Roberto Carlos, Hernan Crespo, Adriano, Ivan Zamorano, Wesley Sneijder, Alvaro Recoba, Samuel Eto’o, Roberto Baggio dan masih banyak lagi.

Oleh sebab itu, Moratti sulit move on dari kenangan-kenangan tersebut, baik memori pahit maupun manis. Sebagaimana dilansir Goal berdasarkan wawancara eksklusif bersama Corierre Dello Sport, Jumat (22/10/2021), Moratti flashback mengenai masa lalunya, khususnya laga klasik menghadapi Juventus.



Ketika ditanya mengenai laga melawan tim berjuluk Si Nyonya Tua, pikiran Moratti langsung melayang kepada laga kontroversial yang dimainkan pada 26 April 1998. Namun, Moratti mengaku sudah berdamai dengan apa yang terjadi di laga tersebut.

Kala itu, timnya dirugikan pengadil lapangan. Wasit Ceccarini mengabaikkan tekel Mark Iuliano kepada Ronaldo di dalam kotak penalti.

“Hari ini, saya mengenang laga itu dengan lebih tenang. Lebih sedikit masa lalu dan lebih banyak saat ini. Emosi dapat dikendalikan. Saya penggemar yang tidak terlalu menderita,” ujar Morratti

Selain itu, Moratti juga menyinggung soal bintang besarnya, Ronaldo dan Zlatan Ibrahimovic. Moratti sangat mengagumi kedua megabintang andalannya tersebut.

“Ronaldo pada tahun 1998 tidak bisa dijelaskan dengan bahasa manusia, dia dicium oleh Tuhan. Ibrahimovic? Ya, tipe yang sangat istimewa. Penyanyi opera yang ingin dihormati. Di tim, dia adalah bosnya. Dia juga memberi nasihat dengan sangat baik. Bahkan di usia empat puluh tahun, dia tampak tidak berubah,” kata Moratti.
(sto)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2093 seconds (0.1#10.140)